46. Kucing Singa.

1.6K 178 67
                                    

" ... bangun."

" ... nanti berubah menjadi ayam, mau?"

" ... 'kan seram, kakinya hanya dua, tidak punya gigi, tidak bisa mengupas jeruk."

" ... kucium, ya?"

Berisik. Berisik sekali. Yoongi sampai terganggu. Menggeliat malas dengan dahi berkerut, pemuda itu membuka mata perlahan. Hal pertama yang dilihat adalah wajah Park Jimin. Lelaki yang lima tahun lebih tua darinya tengah tersenyum hangat—nyaris mengalahkan sinar sang surya di pagi hari. Namun bagi Yoongi, pemandangan tersebut membuatnya mendengkus sebal. Lantas ia memalingkan muka, kembali menutup mata, dan membalikkan badan ke sisi lain.

Jimin menghela napas dan menepuk-nepuk bokong Yoongi sekilas. "Sudah pukul delapan. Siapa yang kemarin mengatakan ingin bangun pagi dan bersiap-siap pergi belanja keperluan satu bulan ke depan?"

Dengan feeling seadanya Yoongi menepis telapak tangan yang meremas iseng sebelah pantatnya. "Tidak tahu ... "

"Ey. Kalau kau lupa, Bibi sedang cuti." Tidak cukup sampai di situ, Jimin malah ikut berbaring, meletakkan wajah di depan perut yang lebih muda. Ia bergumam sambil memandang permukaan cembung tersebut. "Isi kulkas dan keperluan lainnya selalu mengikuti arahan darimu."

Perlu sekitar sepuluh menit untuk Yoongi kembali menggeliat, mengumpulkan nyawa yang berceceran sebelum benar-benar sigap menegakkan punggung. Kedua matanya separuh menyipit, cahaya lampu sekaligus sinar mentari dari jendala yang terbuka, ditambah senyum sang suami di hadapannya, sungguh ... menyilaukan. Perlahan ia menarik kerah kaus Jimin yang duduk di samping ranjang, hidungnya bergerak mengendus. "Sudah mandi?"

"Tentu saja. Aku sudah mandi, sudah wangi, sudah keren," jawab Jimin. Pemuda tersebut menyugar rambut Yoongi yang persis surai singa. Setiap helaian terasa begitu halus membuatnya secara terang-terangan mengagumi bagaimana visual Yoongi bermahkota rambut hitam hampir sebahu.

 Setiap helaian terasa begitu halus membuatnya secara terang-terangan mengagumi bagaimana visual Yoongi bermahkota rambut hitam hampir sebahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan singa, tapi cingaaa 😭

Apalagi mendapati sepasang netra penuh keluguan menatapnya, ia menahan diri untuk menelan entitas itu hidup-hidup. Namun, lamunannya dihentikan oleh pertanyaan lain.

"Katanya dicium?"

Jimin kebingungan, mengernyit tak mengerti. Ia menebak Yoongi masih diselimuti kantuk dan ucapannya melantur. "Apa?"

"Kau mengatakannya beberapa menit yang lalu." Kali ini suara Yoongi menipis, sorot maniknya menajam.

Seakan baru paham perkataan lawan bicaranya, Jimin membulatkan bibir. Ia menaikkan satu alis. "Kau mendengarnya sedari tadi, tapi malah sengaja melanjutkan tidur, ya?"

Yoongi mengangguk. Mimik mukanya terlihat lebih tenang. "Iya."

Jawaban polos dan menggelitik. Pemuda Park terkekeh sebelum mencondongkan badan untuk mencium pelipis kiri dan membubuhkan dua kali kecupan di perut Yoongi—yang mana langsung bereaksi merengut karena tidak suka.

My (lil) Family [MINYOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang