LPH #43 APA CITA-CITAMU ?

300 10 2
                                    

(POV Keysha)


Teman-teman gue bersorak senang ketika Bu Yulia, Guru Bahasa Inggris yang seharusnya mengisi jam ke 5 tidak bisa mengajar karena ada keperluan keluarga. Dan Pak Danto, Guru Sosiologi menyampaikan pesan bahwa meskipun tidak bisa masuk, Bu Yulia sudah menitipkan tugas kepada kami semua. Pak Danto lalu menulis di Board bahwa kami di minta mengerjakan soal-soal dari Buku English XI 1A dari halaman 34-39. Dan di akhir jam, tugas tersebut harus di kumpulkan.

Ah ini menyenangkan, gue bisa rileks. Karena halaman tersebut sudah gue kerjakan kemarin-kemarin.

"Keysha, punya elo uda selesai?" tanya Rita teman sebangku gue.

"Udah dong ! Mau nyalin? Nih !" gue menyodorkan buku ke samping.

"Asyik, tahu aja elo! Makasih ya cantik!" ujar Rita sambil mencubit pipi kananku.

"Ihh, pake acara nyubit-nyubit segala sih, gue bales nih!"

Gue lalu merangkul Rita dan menariknya ke arahku dan gue pun bisa mencubit pipi Rita yang sebenarnya sama kayak gue, sama-sama pipi bakpao.

"Hoi, kalem dong, berisik gangguin gue maen ML aja!!" sergah suara teman di belakang.

"Biarin ! Kalau mau tenang, elo main di kamar mandi sono!" balasku ketus sambil menoleh ke belakang dimana ada Omar, si maniak gamer sedang serius main ponsel. Nih anak memang ngeselin, pantas saja dia duduk sendirian. Anak-anak lain juga males duduk sama dia. Cuma Axel saja yang kadang duduk semeja sama dia.

"Di kamar mandi susah sinyal bego !" balasnya tak kalah ketus.

Di saat gue mau bales kata-katanya Omar, Rita memegang pipi gue dan memalingkan ke depan. "Udah gak usah di tanggepin Sha omongan Omar, cuma ngabisin nafas aja ngobrol ma dia," tukas Rita yang tahu gue orangnya kadang emosian.

"Rita..."

"Apa say?"

"Bisa lepasin tangan elo gak di pipi gue? Tar di kira lesbi gue sama elo."

"Hihihi, kalau di bilang lesbinya sama elo, gue sih gak nolak ! Nih sekalian biar di katain lesbi."

Gue terkejut ketika tiba-tiba Rita mencium pipi kanan gue dengan cepat lalu ketawa. Gue langsung mengelap bekas ciuman Rita dan menoleh kiri kanan takut ada yang ngliat, sepertinya aman karena teman-teman sedang asyik sendiri-sendiri. Namun ketika gue menoleh ke belakang, gue lihat Omar melongo memandang gue.

Shit ! Omar sepertinya melihat adegan saat Rita mencium pipi gue.

Gue tidak memperdulikan tatapannya dan memperbaiki posisi duduk sambil mengomel ke Rita, "Dasar elo Rit ! Main nyosor ajaa. Kalau pun gue lesbi, gue masih mikir-mikir kali sama elo," kataku pelan.

"Hahaha, gue gemes banget asli sama pipi elo sha. Bisa lembut kemerahan gitu. " jawab Rita sambil tersenyum nakal ke arah gue.

Kami berpandangan sejenak lalu tertawa bersamaan. Teman gue Rita ini emang bocor orangnya dan suka nyablak kalau ngomong. Kami sahabatan sejak kami sama-sama kelas 1. Waktu kelas 1 kami sudah akrab karena kami sama-sama gabung di ekskul PMR. Dan ketika kelas 2, kami ternyata satu kelas membuat gue dan Rita bisa semakin akrab. Boleh dibilang selain Tania, Rita ini sahabat gue paling dekat. Kami biasa curhat dan saling bergantian menginap di rumah kalau ada hari libur. Gue bisa cocok sama Rita karena orangnya ramai jadi gue yang pendiam ini bisa kebawa enjoy. Rita ini anaknya cantik dan centil, sering gonta-ganti cowok. 

Dengan paras cantik, dandanan modis kekinian, potongan seragam seksi dan ditunjang dengan tubuh yang montok membuat Rita gampang saja mendapatkan cowok. Tapi untuk yang beberapa bulan ini Rita mengaku ke gue kalau dia sengaja jomblo karena mengincar Axel, playboy SMA NEGERI XXX. Rita mengaku kesengsem berat sama Axel. Gue akui Axel itu memang ganteng, ganteng parah tetapi dia bukan cowok selera gue. Cowok selera gue jelas tipikal om-om tajir hihi. Sedekat-dekatnya gue dengan Rita, dia tidak tahu profesi sampingan temannya yang kelihatan alim ini.

LELAKI PEMBENCI HUJAN (RE-MAKE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang