LPH #16 SALING TERJEBAK DALAM PERANGKAP

815 23 3
                                    

(pov : Yandi)


Aku terbangun dengan kepala pusing, badan sakit semua, rasa nyeri dan pegal jadi satu. Uh lama gak berkelahi membuat badan terasa berat. Aku meraba wajahku, dahi sebelah kanan benjol, pipi memar, bibir sobek dan rahangku sakit saat kugerakkan. Sial, aku terkena uppercut telak dari teman leo. Untung saja aku sempat mengeraskan rahang sebelum terkena hantaman sehingga tidak ada gigi yang tanggal. Aku bangun perlahan, mengeliat baru kemudian berdiri. Jam di kamar menunjukkan jam 9.40 pagi. aku lalu keluar dari kamar, sebelumnya pintu kamar sengaja aku kunci karena aku tidak mau jika tiba-tiba Mbak Asih masuk ke kamarku dan mendapati wajah adiknya yang ganteng bonyok setelah dengan konyolnya datang ke tempat tongkrongan leo.

Tapi aku lega karena setelah berbicara dengan leo semalam aku yakin 99 % orang dibalik penganiayaan xavi adalah memang leo. Hanya saja aku belum memiliki bukti kuat tentang keterlibatan leo. Aku ingin membuat leo tidak berkutik dengan cara mencari pelaku pengeroyokan langsung. Makanya semalam sebelum kami pulang, aku, yosi dan zen janjian ketemuan di rumah sakit jam 11 siang. Selain untuk menjenguk, mungkin juga mendengarkan kesaksian xavi tentang apa yang ia alami kemarin lalu menyusun strategi apa yang akan kami lakukan esok hari di sekolah untuk mencari tahu para pelaku dan juga bersiap untuk terlibat bentrok dengan nando dan temannya.


Aku turun ke bawah tapi tumben rumah kelihatan sepi. Sepertinya hari ini warung sedang libur. Aku membuka tudung saji di meja makan. Ada oseng-oseng tahu, ati ampela dan kerupuk. Lalu ada secarik kertas bertuliskan.


MBA SAMA MAS SULIS PERGI JALAN-JALAN KE LUAR KOTA SELAMA 2 HARI. UANG JAJAN ADA DI DOMPET MERAH DI DALAM LEMARI YANG ADA DI KAMAR MBA. KUNCI MOTOR DAN STNK ADA DI DEKAT TV. OIA, KALAU ADEK MAU PERGI HARI INI, TOLONG MAMPIR KE RUMAH Mbak Wati. BERIKAN DIA AMPLOP WARNA COKLAT YANG ADA DI DALAM LACI DALAM LEMARI MBA. HATI-HATI DI RUMAH, AWAS KALAU ADEK BAWA CEWEK KE RUMAH!kalau ceweknya dita sih gak apa-apa :)


Aku tertawa membaca pesan dari Mbak Asih. Sepertinya Mbak Asih sedang honeymoon dengan mas sulis lagi nih setelah lebih dari seminggu di tinggal ke luar kota tetapi masih sempat-sempatnya Mbak Asih menggodaku tentang Dita. Sepertinya Mbak Asih gak keberatan kalau aku dekat dengan Dita. Sial, aku jadi inget wa dari dita yang mengajakku nonton. Tapi untung saja aku tidak membalas wa-nya karena kalau kemarin aku mengiyakan ajakannya lalu tiba-tiba aku muncul dengan wajah berantakan seperti entah apa yang akan ia pikirkan.

Aku segera mandi karena ada janji menjenguk xavi di rumah sakit. Pasti teman-teman heran melihat wajahku yang berantakan kek gini dan mau tak mau aku mesti bercerita kepada mereka bahwa semalam aku mendatangi markas klub mobil leo. Selesai mandi, ganti baju dan memakai jaket biru bertudung agar wajahku yang bonyok ini tidak terlalu kelihatan, aku menyelesaikan sarapan dengan cepat.


Lalu masuk ke kamar Mbak Asih dan membuka lemari untuk mengambil uang jajanku, wah mayan ditinggali uang 150 ribu buat 2 hari. Sekalian aku mengambil amplop berwarna coklat di laci untuk diberikan ke Mbak Wati. Aku timang-timang isi amplop ini, sepertinya berisi uang. Amplop coklat kumasukkan ke kantong saku lalu kukeluarkan motor Mio milik Mbak Asih. Kupanaskan motor sembari memakai sepatu kets. 5 menit kemudian motor sudah siap kupakai. Aku langsung meluncur ke rumah kontrakan Mbak Wati.

Tok..tok....tok..

Kuketuk pintu rumahnya. Tak lama kemudian Mbak Wati keluar. Dia sempat tersenyum karena melihat aku datang, namun senyumnya langsung menghilang.

"yandi? Wajahmu kenapa? Kamu abis berantem ?"

"hehe biasalah mba. Mba ini ada titipan dari Mbak Asih buat Mbak Wati." Kuserahkan amplop cokklat. Tapi Mbak Wati bukannya mengambil amplop, justru menarik tanganku ke dalam.

LELAKI PEMBENCI HUJAN (RE-MAKE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang