LPH #32 PENASARAN

665 20 1
                                    

(Pov Oscar)



Gue menyalakan pelan speaker di dalam kamar lalu menyambungkan kabel audio dengan iPod. Gue mencari lagu yang bisa membuat pikiran gue tenang. Setelah mendapatkannya, gue putar dalam mode repeat lalu duduk bersandar di sofa kamar. Gue memejamkan mata menikmati hentakan drum yang menjadi intro lagu "Army of Me"dari Bjork.


Sambil bersantai meresapi lagu tersebut, gue bersandar, menyalakan rokok lalu diselingi dengan tegukan bir, gue berpikir tentang kejadian pagi tadi di sekolah. Lebih tepatnya kepala sekolah gue yang baru, Tomo Pujianto. Gue akui auranya sangat terasa, membuat nyali gue menciut dengan hanya mendengar gelegar suaranya yang berat dan tatapan matanya yang runcing bak mata seekor rubah. Namu siapa dia sebenarnya? Sosoknya terasa tidak "normal" untuk menjadi seorang kepala sekolah. Apakah benar dia alumni SMA NEGERI XXX ? Omongannya juga terasa sukar dipercaya. Dia berhasil mengalahkan semua bajingan di SMA NEGERI XXX dalam waktu 2 bulan dan menjadi penguasa nomor 1 pada jamannya? OMONG KOSONG !


Bangsat si Tomo, secara tidak langsung dia telah merusak rencana penyerangan gue besar-besaran. Hari ini adalah hari yang sudah gue tetapkan sebagai hari gue menjadi siswa nomor 1 di SMA NEGERI XXX. Namun rencana gue untuk membantai semua rival gue di sekolah seperti Axel dan Feri urung terlaksana akibat peringatan yang dia keluarkan. Gue agak menyesal tidak mendengar saran Leo. Leo menyarankan gue untuk tidak membuang-buang waktu dan segera melakukan serangan besar-besaran alias pertempuran dengan kelompok Feri dan Axel, sebelum kedatangan kepala sekolah baru yang mungkin saja akan memperumit keadaaan.


Namun pada saat itu gue menyepelekan omongan Leo dan menjawab, "Tenang Leo, anak-anak sedang menikmati menghabisi kroco-kroco anak kelas 1. Ya hitung-hitung sebagai pemanasan sebelum pertempuran sebenarnya dimulai. Setelah mata-mata di kelompok bekas teman sekelas lo itu menyulut keributan disaat gue sudah mengultimatum Yandi agar tidak ikut campur, maka pada saat itulah, kita semua bergerak, merangsek naik menghabisi siapa saja yang menghalangi jalan gue menjadi penguasa SMA NEGERI XXX.


Dan Leo mencibir gue ketika Tomo datang dan mengacaukan segalanya. Karena gue dinilai lamban. Gue diem karena omongan Leo tersebut memang benar. Shock Therapy yang Tomo tunjukkan tadi di aula sekolah, salah satunya dengan menghajar Budi seolah dia bukan apa-apa, jelas membuat mental semua anak-anak goyah. Namun saat gue berpikir rencana serangan bakalan kandas, Tomo membuat gue terkejut dimana dia akan "mempersilahkan" kami para senior untuk menyelesaikan semua urusan. Syarat yang dia ajukan hanyalah nilai rata-rata UAS sekolah kami menjadi yang tertinggi. Di lain sisi gue menyukai ketegasan si Tomo. Dia berhasil membuat kami semua para bajingan untuk belajar lebih keras.


Kami belajar keras bukan untuk mengejar prestasi akademik, tetapi demi mewujudkan pertarungan besar di aula yang mungkin menjadi yang terakhir bagi anak kelas 3. 4 bulan untuk mengatur strategi dan memulihkan keadaan semua anak-anak gue yang terluka, hmmm waktu yang lebih dari cukup. Tapi khusus untuk Bram dan Gom yang menderita luka paling parah, gue sangsi apakah mereka bisa pulih pada waktu yang tepat dan masih memiliki keberanian. Jika keduanya tidak bisa ikut, gue sepertinya harus mengeluarkan 2 senjata rahasia gue lebih awal, 2 anjing buas yang sebenarnya baru gue pakai untuk menyerang SMA SWASTA XXX dan tentu saja STM XXX setelah menjadi penguasa SMA NEGERI XXX. Gue harus secepatnya menghubungi Ander dan Opet, meminta mereka untuk bersiap lebih awal.


Ah kenapa gue gak tanya ke Jack saja? Jack juga alumni SMA NEGERI XXX. Meskipun beda angkatan cukup jauh, tetapi legenda tentang Tomo pastinya dia tahu. Gue lalu keluar ke balkon kamar sambil menenteng bir kemudian menekan nomor Jack. Butuh 2-3 kali gue mengulang panggilan telepon ke nomor Jack karena tidak kunjung diangkat. Sampai akhirnya panggilan gue diangkat.

LELAKI PEMBENCI HUJAN (RE-MAKE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang