LPH #49 BIG BANG PART E

373 7 0
                                    

(pov : Yandi)

Ketika kami sampai ke parkiran sekolahan jam 9.15, tempat parkiran dekat lobi sudah padat. Lalu sama salah seorang panitia kami diarahkan untuk parkir ke lapangan basket yang berada di tengah sekolah. Aku bersyukur karena kami tadi menolak ide Xavi yang ingin ke sekolah naik mobil Rubicon miliknya yang super mewah. Kami menolak karena tidak mau menarik perhatian yang tidak perlu. Apalagi ternyata kini kami dapat tempat parkir di lapangan basket yang sudah ramai. Bisa geger satu sekolahan kalau kami berempat naik Rubicon kesini. Hingga akhirnya kami berangkat menggunakan mobil Avanza milik papanya Yosi. Karena kami membawa banyak peralatan seperti drum set, 2 gitar dan 1 bass, Yosi mencopot dulu bangku paling belakang agar muat menampung peralatan. 

Kemarin malam aku dapat WA dari panitia seksi acara bahwa peserta yang berformat band, dipersilahkan untuk membawa alat sendiri. Meskipun tidak membawa peralatan pun tidak apa-apa karena untuk mensupport peralatan dan sound system, panitia bekerjasama dengan salah satu studio musik yang cukup terkenal di Kota, sudah menyediakan berbagai macam alat mulai dari drum, keyboard, gitar akustik, bass, gitar listrik sampai dengan gitar ukulele yang bisa dipakai peserta untuk perform. Aku sih sebenarnya malas bawa peralatan sendiri, apalagi kami cuma main akustikan. Namun Xavi ngotot ingin semua alatnya dibawa. Takut alatnya gak enak, katanya. Yawislah, kalau pangeran yang minta, kami bisa apa.

Di lapangan basket ternyata juga sudah agak penuh namun beruntung kami masih bisa dapat tempat di pojokan dekat ring basket. Aku salut sih sama cara kerja panitia acara ini. Mereka tampak rapi dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. Di depan gerbang para panitia mengecek dengan detail siapa saja yang diperbolehkan masuk ke area sekolah. Kecuali panitia dan para peserta yang memakai gelang khusus, tidak ada seorangpun diperbolehkan masuk. Panitia menginginkan sekolah steril dari para murid yang hanya sekedar jadi penonton. Banyak siswa lain terutama teman sekelas atau teman satu tongkrongan peserta untuk ikut mendukung. Namun karena bisa membuat suasana sekolah jadi riuh dan dikhawatirkan mengganggu para peserta, akhirnya panitia membuat aturan hanya peserta yang boleh datang di hari audisi. Peraturan tersebut langsung diprotes oleh siswa lainnya namun begitu Pak Tomo menegaskan peraturan tersebut, para siswa langsung terdiam dan tidak ada yang berani membantah lagi.

Akmal sebagai ketua OSIS sekaligus ketua panitia Pensi lalu menawarkan sebuah cara yang brilian. Panitia akan menyiarkan langsung penampilan ke 73 peserta saat audisi melalui streaming Youtube. Ide Akmal tersebut tentu saja hal tersebut disambut baik oleh para siswa lain yang katankalah cuma bisa nonton. Para peserta bisa tenang mengikuti audisi di sekolah tanpa gangguan plus penampilan mereka akan terdokumentasi dengan baik, sementara siswa yang lain bisa menonton jalannya audisi via streaming Youtube mulai jam 10 pagi sampai selesai. Win-Win solution. Cerdas!

"Ini peralatan mau langsung diturunin atau gimana?"tanya Xavi yang duduk di depan sambil menengok kepadaku yang duduk di belakang bersama dengan Zen.

"Nanti saja, kita daftar dulu."

"Oke."

Lalu kemudian kami berempat turun dari mobil dan menuju ke ruang kelas 2A yang digunakan sebagai tempat daftar ulang. Setelah daftar ulang kami diminta untuk foto dengan menggunakan background banner audisi pensi Big Bang 20XX. "Untuk di upload di Instagram OSIS sekolah sebagai bagian dari profil peserta. Peserta yang paling banyak dapat like nanti akan dapat gift dari panitia Oh iya 2 x foto dan posenya yang heboh yaa," jelas Nikita salah seorang panita sie acara. Setelah berdiri di depan banner 1 orang panitia cowok memegang ponsel dan bersiap untuk memfoto kami.

KLIK

Selesai difoto, hasilnya di tunjukkan ke kami sebelum di upload.

Aku berpose standar, berdiri hadap kamera dan memasukkan kedua tangan ke kantung saku jeans. Pose andalan, hehe.

LELAKI PEMBENCI HUJAN (RE-MAKE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang