Dangerous Bocil Pt. 3

607 50 12
                                    

"Hey bocah, bangun!" Seru Shion sambil menggoyang-goyangkan bahu Naruto.

Naruto yang merasakan goncangan di bahunya merasa terganggu "Mmh," sadar jika ia sedang berada di mana, Naruto langsung mengakkan tubuhnya. Entah kenapa.. Kepalanya tiba-tiba terasa sangat pusing.

"Shi-shion-san?!" Shion mendengkus lalu ia pergi ke temoat duduknya kembali.

"Mm.. Shion-san, dokumen ini harus diantar dimana?" Tanya Naruto.

"Ruang Uchiha-sama." Jawab Shion singkat.

"Ah, baiklah." Naruto berdiri dari duduknya. Langkah Naruto sedikit lunglai akibat rasa pusing dan lapar yang dirasakannya.

Tok tok tok

"Masuk."

Sasuke mengernyit melihat tumpukan dokumen yang dibawa oleh Naruto. Setahunya setiap pekerjanya akan diberi 2 atau 3 dokumen karena telah dibagikan secara sama rata pada setiap pekerja disini.

Sasuke menatap ke arah wajah Naruto, sangat mengerikan. Wajahnya pucat, kantung matanya menghitam, tidak seperti Naruto yang ia kenal.

"Saya permisi boss." Ketika Naruto hendak beranjak dari sana, suara Sasuke menghentikannya.

"Apa kau sakit Uzumaki-san?" Tanya Sasuke.

Naruto menganggukkan kepalanya "Saya baik-baik saja boss." Jawab Naruto dengan ceria, meskipun wajahnya tidak merealisasikan apa yang dikatakan Naruto.

Naruto kembali ke tempatnya. Lihatlah, tak tau darimana datangnya dokumen yang menumpuk itu tiba-tiba saja berada di atas mejanya. Apakah kantor ini mempunyai semacam kutukan? Dokumen jatuh dari langit? Naruto menghela nafas lelah, lagi-lagi pikiran konyolnya. Mungkin ia kerjakan nanti saja, ia benar-benar mengantuk saat ini. Naruto meletakkan kepalanya diatas meja dan terlelap.

Sasuke melihat CCTV yang memperlihatkan ke arah meja Naruto, tidak, ia tidak sedang melihat apa yang Naruto lakukan saat ini, tapi ia melihat apa yang sebenarnya telah terjadi tadi malam.

Jam 12, ketika Naruto sedang bertemu dengannya, terlihat sosok Shion yang menambahkan dokumen di atas meja Naruto. Sasuke menggeram, ia mempercepatkan video tersebut, jam 3 Naruto masih saja sibuk dengan dokumen hingga melewatkan jam makannya. Sasuke menghentak mejanya dengan kasar, ia masih melihat video rekaman tersebut. Melihat Naruto yang tidak langsung meninggalkan kursi kerjanya sejenak hanya untuk pergi makan.

Sehingga jam 3 pagi akhirnya wanita itu selesai, Sasuke makin emosi melihat Naruto malah tidur dimeja kerjanya. Wanita itu tidak beristirahat sedikitpun, dan ia melewati jam makan seharian! Sasuke bangun dari duduknya, Dengan wajah kesal ia menghampiri meja Naruto.

Semua pekerja disana tersentak. Ini pertama kalinya boss mereka datang ke sini. Shion yang melihat Sasuke mendekati Naruto tertawa jahat, pasti anak baru ini akan dipecat, pikirnya sombong.

"Naruto, bangun. Naruto bangun!" Seru Sasuke lagi. Tangan Sasuke secara tidak sengaja menyentuh pipi Naruto. Sasuke tersentak merasakan kulit Naruto yang panas. Ia menggeram lalu menggendong Naruto.

.

"Pasien kelelahan serta tertekan, setelah pasien bangun pastikan ia mengisi perutnya. Sepertinya pasien tidak makan dalam jangka waktu yang lama, itu bisa mengakibatkan pasien terkena maag. Untuk saat ini, kami hanya bisa membantu mengisi cairan dalam tubuhnya. Saya permisi." Terang sang doktor. Sasuke meremas rambutnya, ketika ia kecil, Naruto bahkan tidak sedetikpun melupakan keperluannya.

"Aku sangat tidak berguna." Lirih Sasuke tertawa hambar.

Dipandanginya wajah terlelap Naruto penuh rasa bersalah. Padahal sebelumnya ia telah berjanji untuk tidak melupakan gadis pirang itu, namun nyatanya kini Sasuke justru telah melukai Naruto secara tidak langsung.

About SasufemNaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang