天気のおとこ Pt. 1

572 43 3
                                    

Sinopsis :

Sebelumnya, segalanya terasa amat damai bagi Sasuke. Tanpa hal-hal rumit dan masalah berbelit yang pernah dia hadapi. Namun, anggapan kedamaian itu langsung sirna ketika sepasang mata dengan sorot kosong itu menatapnya.

"Senyummu sangat berharga, Uchiha."

"Hah?!"

Alur maju, karya murni author
Bahasa : Indonesia
Pair : SasufemNaru
Genre : Short Story
Don't like don't read

天気のおとこ

Naruto belong to Masashi Kishimoto.
Happy reading.

"Psst, apa kau dengar itu? Akan ada murid baru di kelas ini."

"Ya. Kabarnya dia adalah putri tunggal Namikaze yang akan pindah ke sekolah ini."

"Hum humm.. tapi apa kau tau gosip tentang putrinya itu?"

"Gosip?"

Uchiha Sasuke menyumpal headset lebih dalam ke telinga sembari meningkatkan volume suara musik di ponselnya. Pemuda itu berusaha keras untuk tidak membiarkan obrolan tak berfaedah murid-murid lain memasuki indera pendengarannya.

'Murid baru? Tch, hanya orang bodoh saja yang pindah sekolah di akhir semester seperti ini!'

Selang 8 menit kemudian, bel masuk sekolah berbunyi nyaring. Para murid segera mendudukkan diri di bangku mereka masing-masing, ketika tak lama sang wali kelas masuk dengan diikuti dua gadis berseragam sekolah lengkap.

Guru bernama Sarutobi Asuma itu tidak ingin terlalu banyak berbasa-basi, "Seperti yang kalian dengar, kita kedatangan dua murid baru. Mereka Tenten, dan Namikaze Naruto yang akan menjadi murid baru di kelas ini."

Dua siswi di depan kelas membungkuk dan mengenalkan diri. Ketika Asuma telah mempersilakan keduanya untuk duduk di bangku yang masih kosong, dua siswi itu menurutnya.

Ketika tiba di tengah-tengah kelas, gadis berambut pirang yang berjalan di depan tiba-tiba berhenti melangkah. Tenten mengerutkan dahinya melihat sang sahabat yang berhenti mendadak.

"Naru? Bukan disini bangku kita," ungkap Tenten agak terbata.

Orang yang diajak bicara tidak menjawab, ia malah bergeser, menghadap langsung kearah bangku Shimura Sai dan Uchiha Sasuke.

"Seperti apa suasana hatimu saat ini?"

Pertanyaan itu membuat seisi kelas mendadak hening, seluruh pasang mata menatap bangku si Uchiha, menanti tanggapan darinya.

Yang ditanyai seperti itu sedikit menaikkan alis, dia melepas headset di telinganya sebelum beralih menatap seseorang yang berdiri di samping mejanya.

Matanya langsung bertemu pandang dengan sosok gadis berambut pirang panjang dan bermata biru yang menyorot kosong tanpa arah pandangan.

"Senyummu sangat berharga, Uchiha."

"Hah?!" Sasuke membeo, tak paham dengan maksud dari ucapan gadis aneh menurutnya ini.

Ujung bibir Naruto sedikit terangkat membentuk lengkungan manis, "Tersenyumlah, maka matahari akan ikut senang," ucapnya pelan dengan nadanya yang lembut.

Beberapa detik terlewat begitu saja, sementara Sasuke sama sekali tidak bergerak dari tempatnya, dia juga tidak berniat untuk menanggapi ucapan tak masuk akal murid baru itu.

Lengkungan di bibir Naruto perlahan memudar, "Kau tidak tersenyum, matahari tidak menyukainya. Hujan selalu datang ketika hati terasa suram,"

Naruto berbalik arah, berdiri menghadap ke bangku paling belakang di kelas. "Tenten," panggilnya dengan suara pelan.

About SasufemNaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang