'If' Tengu

455 35 11
                                    

Siapa bilang yokai Tengu hanya bisa mengacau?

Kesimpulan tersebut Naruto tarik setelah ia menemukan Tengu unik utusan Dewa yang memiliki prinsip kerja seperti Jin. Apa? Jin? Yah.. jin Alibaba lebih tepatnya.

"Kata kuncinya adalah 'seandainya' maka kamu bisa mendapatkan apapun yang kamu mau" -Uchiha Sasuke

Latar : Jepang, Tokyo
Pair : SasufemNaru
Bahasa : Indonesia
Rate : T
Genre : Fantasy
Don't like, don't read

'If' Tengu

Naruto © Masashi Kishimoto
Happy reading.

________________________________________

Beberapa orang yang berprofesi sebagai 'pendaur ulang' berkeliaran di salah satu tempat pembuangan akhir kota Konoha. Dengan giat, orang-orang berpakaian lusuh mengais-ngais sampah untuk di sortir atau dipilih, yang kemudian akan dijual ke tempat rongsokan.

Mereka tak memperdulikan sengatan matahari yang mengenai kepala, yang mereka pikirkan hanyalah bekerja untuk mendapatkan uang.

Dari begitu banyaknya orang, hanya ada satu yang terlihat sangat mencolok dengan rambut blonde bersinar akibat terkena sinar matahari. Iris birunya terlihat cemerlang walau wajahnya sedikit kusam akibat pekerjaan yang dia geluti.

"Panas sekali.. aku harap aku bisa menemukan kipas disini.." gumam si gadis penuh harap.

Namanya Uzumaki Naruto, gadis berparas cantik namun sayangnya memiliki kehidupan yang tidak secantik rupanya. Seorang gadis belia yang seharusnya masih duduk di bangku Senior School dan berkutat dengan buku-buku pelajaran itu justru harus berkutat dengan tumpukan sampah-sampah yang menggunung.

Sapphire Naruto berbinar melihat tumpukan kardus bekas yang tertimbun beberapa sampah berhasil ia temukan. Dengan girang ia meraih dan memasukkan kardus-kardus tersebut ke dalam karung miliknya.

Diantara tumpukan kardus itu, Naruto menemukan sebuah kotak kecil seperti kotak perhiasan, matanya semakin berbinar terang, saat dibuka ternyata kotak itu berisi sebuah kalung liontin kristal berwarna ungu yang begitu memukau.

"Terima kasih banyak, Kami-sama! Hari ini aku benar-benar beruntung!" Serunya penuh syukur. Cepat-cepat ia menyelesaikan pekerjaannya kemudian berlalu menuju tempat rongsokan untuk menjual barang-barang hasil temuannya.

Tapi keberuntungan tidak benar-benar memihak dirinya. Dalam perjalanan, Naruto harus rela dipukuli habis-habisan oleh sekelompok berandalan, dan seluruh barang yang ia temukan dirampas tak bersisa.

Saat sampai di rumah sederhana berbahan kayu lapuk milik keluarganya, Naruto langsung disambut dengan rentetan pertanyaan dari ibunya.

"Astaga Naru-chan, apa yang terjadi padamu?" Tanya Kushina khawatir, Naruto hanya bisa menundukkan kepala dengan mata berkaca-kaca.

"Maaf, bu. Naru tidak membawa apa-apa untuk makan, maaf.." ujar Naruto melirih.

Kushina memandang sendu kearah putrinya, ia tahu betul apa yang terjadi pada Naruto. Keluarga mereka hanyalah orang miskin yang lemah dan tidak berdaya, ditindas dan dibully adalah hal yang maklum terjadi.

"Ssshhhh... Sudah sudah, tidak apa, Naru-chan anak baik bukan? Istirahatlah, ayahmu sebentar lagi akan pulang,"

Naruto mengangguk pelan, ia berjalan menuju kamar kecilnya yang dibatasi oleh sekat kayu tua, sangat kecil yang hanya muat untuk satu tempat untuk tidur dan sedikit cela untuk meletakkan barang.

About SasufemNaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang