jangan bosen ya :(
.
.
.
.
"Pasien atas nama Hwang Hyunjin dimana ya?"
Itu Jisung, ia masih mengenakan seragam sekolahnya dan tas di punggungnya. Ia menatap penuh harap pada perawat didepannya yang tengah mengetikkan sesuatu di komputer.
"Lantai 5 kamar nomor 207."
Setelah mendengar jawaban dari sang perawat. Jisung langsung berlari pergi, tak butuh waktu lama ia dengan cepat bisa menemukan ruangan Hyunjin.
Namun saat tiba tepat didepan pintu, ia melihat raut wajah kepanikan dari Nayeon dan Soobin. Tentu saja Jisung cukup terkejut melihat ada dua orang itu didalam sana, setelah ia teliti lagi rupanya tidak ada Hyunjin didalam sana.
Pintu ruang inap Hyunjin dibuka oleh Soobin, ada beberapa kata yang Jisung dengar darinya.
"Hyunjin pasti nggak jauh dari sini. Mama nggak usah panik, Soobin bakal cari."
Keduanya sama sama tersentak kaget, Soobin yang terkejut dengan kehadiran Jisung yang tiba tiba dan Jisung yang bingung ingin melakukan apa.
"Ngapain lo disini?"
Jisung gelagapan, ia tak menjawab melainkan langsung berlari meninggalkan Soobin yang beberapa kali meneriakkan namanya.
Setidaknya sekarang ia mengetahui kepanikan dari Nayeon dan Soobin. Hyunjin menghilang, Jisung juga harus mencarinya, Jisung harus menemukannya, Jisung merasa ada suatu hal buruk yang terjadi jika ia tak segera mencari Hyunjin.
Jisung mulai kehabisan tenaga, ia mengelilingi rumah sakit ini hampir 10 menit. Tapi tak kunjung menemukan Hyunjin dimana pun, sangat tidak mungkin jika Hyunjin pergi begitu saja, apalagi secepat itu.
"Rooftop." satu tempat yang jisung lewatkan. Ia kembali berlari menaiki lift dan menekan tombolnya buru buru.
Pintu rooftop dibuka dengan kasar oleh Jisung. "HYUNJIN." Teriakan menggelegar dari Jisung mampu membuat Hyunjin membalikkan tubuhnya menghadap Jisung.
"Ngapain-"
"Harusnya gue yang nanya! Ngapain lo disini," Jisung menghentikan langkahnya saat Hyunjin mundur dari tempatnya. Cukup satu jengkal saja, mungkin Hyunjin sudah jatuh dari rooftop. Ya ... Anak itu nekat berdiri di atas pembatas.
"Jin ..."
"Gue nggak takut ketinggian kok. Lagipula ini nggak terlalu tinggi."
"Hyunjin!"
"Lebih baik lo pergi sekarang, daripada nanti lo kena masalah. Sekarang gue juga lagi pengen sendiri," ujar Hyunjin.
"Gue bakal pergi kalo lo turun sekarang."
Hyunjin mengeraskan rahangnya, matanya berkaca kaca dan sedikit memerah. "Turun? Maksud lo turun kesana?"
"Jin, sekali lagi gue bilang turun dan berhenti bikin orang khawatir. Kita pulang sekarang, Papa pasti-"
"Pulang? Sejak awal gue bahkan nggak punya rumah buat pulang Ji."
"Terus kita semua ini lo anggep apa Hyun? Papa, Mama, Gue, Felix, sama Kak Minho."
"Gue terkesan egois ya? Makanya mending lo pergi sekarang biar gue akhirin semuanya."
"Lo nggak inget apa yang lo sampein ke Felix maupun ke gue dulu? Kenapa sekarang lo yang kaya gini? Lagi pula kita bisa selesaiin baik baik, jangan langsung gegabah kaya gitu. Pikirin gimana perasaan orang orang yang sayang sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
AOML | HYUNJIN [END]
Fanfiction[BROTHERSHIP | NOT BXB] Setelah sekian lama menjadi adik dari Minho, dan menjadi anak bungsu dari keluarga Hwang. Hyunjin akhirnya memiliki dua Adik menggemaskan! Tapi kenapa Minho jauh lebih perhatian pada saudara tirinya? Perhatian dan kasih sayan...