Hyunjin terbangun dari tidurnya. Ia meringis sembari memegangi kepalanya, sejak semalam ia benar benar tidak bisa tidur. Pusing dan mual terus menderanya, membuatnya bolak balik kekamar mandi.
Meski begitu, ia tetap bergegas bersiap. Namun ketika ia keluar dari kamarnya, lengkap dengan atribut sekolahnya. Ia melihat Irene yang terlihat sibuk sendiri.
"Loh? Udah bangun?"
"Yang lain kemana?"
"Kesiangan semua hari ini, Papamu sama yang lain juga baru mandi."
Hyunjin hanya ber 'oh' ria. "Yaudah Hyunjin berangkat duluan aja."
"Loh loh? Nggak makan dulu? Atau Mama bikinin bekal?"
"Nggak papa nggak usah. Hyunjin berangkat dulu ya Ma."
–o0o–
Kelas masih cukup sepi, suasana tenang seperti ini ... Hyunjin benar benar menyukainya!
Hyunjin menaruh kepalanya diatas meja, menumpunya menggunakan kedua tangannya, kemudian memejamkan mata.
"Hyunjin!"
Hyunjin membuka lebar kedua matanya kemudian mengangkat kepalanya. Oh, astaga ... Apakah tadi dia tertidur? Kelas tiba tiba saja sudah ramai, Jisung juga sudah ada di kelas. Biasanya pagi pagi seperti ini Jisung akan memainkan gitarnya sembari Live. Tapi sekarang hanya duduk meletakkan kepalanya diatas meja, sampai anak anak lain mengerubunginya.
"Kemarin gimana?" Tanya Daehwi.
"Gimana apanya?"
"Ekhem, gue tebak, kemaren lo nggak kerumah sakit?"
"Ngapain kerumah sakit kalo gue baik baik aja?"
"Lo ngaca deh sekarang, liat atas sampe bawah, beneran baik baik aja atau nggak diri lo itu. Jangan menutup mata Jin, sayangi diri lo sendiri. Ngasih support ke orang lain pinter banget, tapi ke diri sendiri nggak bisa."
Hyunjin merotasikan bola matanya malas, ia sudah merasa sedang diomeli oleh Mamanya sendiri.
"Gimana jadinya lo tanpa gue ini."
"Dih, najis."
"Temuin gue di rooftop pas istirahat, gue mau ngomong sama lo, pastiin lo kesana sendiri," sela Baejin.
Tentu saja keduanya cukup terkejut, biasanya acuh tak acuh kini tiba tiba ingin bicara.
"Gue ikut nggak boleh?"
"Gue lagi pengen ngomong sama Hyunjin, cuman Hyunjin," Baejin menekankan setiap kata yang di ucapkannya. Daehwi nyinyir, Hyunjin sih ya-in.
"Tadi gue liat Minho, Felix sama Jisung berangkat bareng. Yang dulu pada diem aja pas ngeliat Felix di rundung, sekarang bisa bisanya bilang Felix ganteng. Padahal gue ini jauh lebih ganteng," Daehwi bercerita dengan semangat. Sedangkan yang diajak bicara malah menguap tak berniat mendengarkan.
Ditengah Daehwi bercerita, Hyunjin menoleh kebelakang, Soobin masih belum menunjukkan batang hidungnya. Padahal ia sangat menunggu kedatangan makhluk alien yang satu itu.
"Soobin?" Hyunjin.
"Soobin?" Daehwi mengulangi, mengikuti arah pandang Hyunjin yang menatap pintu. Soobin baru saja tiba, remaja itu menarik senyum tipis kemudian melambaikan tangannya sewaktu melewati bangku Daehwi dan Hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
AOML | HYUNJIN [END]
Fanfiction[BROTHERSHIP | NOT BXB] Setelah sekian lama menjadi adik dari Minho, dan menjadi anak bungsu dari keluarga Hwang. Hyunjin akhirnya memiliki dua Adik menggemaskan! Tapi kenapa Minho jauh lebih perhatian pada saudara tirinya? Perhatian dan kasih sayan...