Jangan bosen ya 😭
Pada part kali ini, akan sedikit menguras emosi 😎😎🤟
Mohon jangan di skip-skip ya bacanya, pelan-pelan dan resapi, jangan lupa sediakan kopi. Sekian terima gaji, eh engga deng terima Lino aja 😎😎💞.
.
.
.
.
Jinyoung dan Hyunjin saat ini tengah berbicara empat mata didalam ruang inap Hyunjin, dengan rencana Jinyoung ingin membawa Hyunjin kembali ditangannya.
"Dengerin Papa, ya? Seperti yang Hyunjin tau, Papa memang bukan Papa kandung Hyunjin. Tapi jujur Hyun, Papa benar-benar menganggap kamu lebih dari apapun itu. Buktinya Papa nggak pernah meninggalkan kamu sama seperti Mama kamu."
Jinyoung menatap Hyunjin penuh kasih sayang, tatapan yang sama seperti tahun sebelumnya. Sebelum semua masalah terjadi, sebelum Hyunjin mengetahui fakta yang sebenarnya. Fakta paling menyakitkan yang Hyunjin harap bukanlah kenyataan.
"Boleh Hyunjin tanya sesuatu? Tapi Hyunjin harap Papa menjawab dengan sejujur-jujurnya tanpa ada satupun yang ditutupi." Hyunjin berkata dengan dengan wajah sayunya.
"Apapun, apapun itu asal kamu memaafkan Papa ..."
"Papa sama Mama pisah karena Hyunjin? Hyunjin memang bukan anak kandung Papa? Apa itu artinya Mama memang ..." Hyunjin mengulum bibirnya mencoba mengumpulkan keberaniannya, entah kenapa lidahnya menjadi kaku.
"Beneran, selingkuh dibelakang Papa? Tapi kenapa Papa masih mempertahankan Hyunjin? Sampai mau merawat Hyunjin?"
Nada bicaranya terdengar gemetar dan terbata-bata. Hyunjin benar-benar tak sanggup, tapi ia harus memastikan, ia harus meluruskan sesuatu, mencoba memberitahu isi kepalanya bahwa yang dipikirkan olehnya selama ini tidaklah benar.
"Kamu sekarang sudah besar, tentunya kamu pasti bisa menyimpulkan dan menerka sendiri."
Jinyoung menarik napas panjang, bersiap untuk bercerita. "Memang benar semua yang kamu bilang, bahkan Papa benar-benar merasa dikhianati. Untuk alasan kenapa Papa masih mempertahankan Hyunjin? Dulu ... Saat kamu baru terlahir, banyak sekali cobaan yang Mama dan Papa hadapi. Kamu dulu sempat terlahir prematur, kamu juga mudah sakit, bahkan bikin Papa dan Mama harus bolak-balik ke rumah sakit. Mama maupun Papa nggak pernah mengeluh sedikit pun Hyun. Papa sama Mama-Mu ini malah bangga, saat kami berpikir kamu akhirnya akan menyerah dan meninggalkan Papa dan Mama, bahkan Kakak kamu. Tapi kamu punya jiwa yang semangat yang tinggi, kamu memilih tetap bersama Papa dan Mama."
"Sejak saat itu kamu juga jarang sakit, kamu yang dulunya pendiam jadi hiperaktif. Papa bahkan nggak menyangka itu beneran kamu, Papa nggak menyangka kamu dan Kakak kamu bisa tumbuh sampai sebesar ini, Papa benar-benar nggak bisa berkata-kata lagi."
"Papa bahkan nggak pernah berpikiran apa-apa tentang kamu. Sampai saat kamu berusia enam tahun, mungkin kamu nggak terlalu ingat, tapi Papa rasa Kak Minho sangat mengingatnya, kamu bisa bertanya tentang detailnya sama Kak Minho. Kalian berdua kecelakaan bersama waktu itu, ada seorang anak seumuran kamu yang meninggal, Pikiran Papa benar-benar nggak karuan saat itu. Tapi untungnya kamu dan Kak Minho baik-baik aja–"
"Saat kejadian itu, akhirnya Papa tau kalo Hyunjin bukan anak kandung Papa?" potong Hyunjin.
"Hal yang harus kamu tau, Papa nggak pernah menyesali apapun. Papa nggak menyesal telah membawa kamu, Papa juga nggak menyesal telah memilih jalan ini sampai akhirnya Papa harus rela berpisah sama Mama kamu dan membesarkan kamu dan Kak Minho seorang diri."
"Papa beneran nggak pernah menyesal? Papa beneran menganggap Hyunjin anak kandung Papa sendiri? Papa beneran nggak menyesal telah memilih buat pisah sama Mama? Papa mungkin bisa ngucapin itu semua dengan enteng, Hyunjin mau percaya semua ucapan Papa itu, tapi ... kenapa perlakuan Papa berbanding terbalik sama apa yang Papa omongin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AOML | HYUNJIN [END]
Fanfiction[BROTHERSHIP | NOT BXB] Setelah sekian lama menjadi adik dari Minho, dan menjadi anak bungsu dari keluarga Hwang. Hyunjin akhirnya memiliki dua Adik menggemaskan! Tapi kenapa Minho jauh lebih perhatian pada saudara tirinya? Perhatian dan kasih sayan...