"Kelompoknya tadi di ingat, minggu depan harus selesai dan kalian langsung maju presentasi. Mungkin waktunya nggak cukup, jadi ketika di jam saya harus ada 2 kelompok yang maju presentasi. Kelompok lainnya menyusul, tapi minggu depan nanti saya panggil acak. Jadi semua harus sudah siap. Ngerti?""Iya Pak ..."
Satu kelas serempak menjawab.
"Hyunjin? Kamu nggak ada kerjaan kan? Bantuin Bapak bawa buku nya ke kantor."
Hyunjin mendengus kecil, tapi tetap melaksanakan perintah Pak Kim. Ia berdiri dengan langkah tergontai, membawa buku milik anak anak sekelas setelah mengerjakan soal yang diberikan Pak Kim tadi.
"Hyun!!"
Hyunjin berhenti dan menoleh kebelakang sebentar, rupanya Baejin yang memanggilnya.
"Nanti ngerjain tugasnya di rumah lo aja ya?"
"Dirumah lo aja,"
"Kenapa sih, dirumah lo aja Hyun!" Jisung tiba tiba merangkul bahu Hyunjin. Kebetulan mereka juga sekelompok.
Hyunjin menepis Jisung kasar. Tanpa menjawab ucapan Jisung ia langsung pergi.
"Kenapa tuh anak," tanya Baejin yang dibalas helaan napas dari Jisung.
"Jadinya gimana nih nanti kelompoknya."
"Nanti ajalah."
***
Hyunjin sekarang ini berada di kantin. Duduk seorang diri dan melahap makanannya dengan tenang. Sampai suara berisik menganggu ketenangannya.
Minho dan Jisung, kenapa mereka berdua itu cepat sekali akrab? Titisan setan macam Minho bisa seasik itu jika bersama Jisung atau Felix. Sementara saat bersama Hyunjin bagaikan minyak dan air.
Hyunjin menatap intens Jisung, Minho dan kawan kawannya yang saling berbincang bersama. Hyunjin tak pernah melihat Kakaknya tersenyum sebahagia itu, Hyunjin tak pernah melihat Kakaknya bercanda seseru itu bersama orang lain. Minho yang Hyunjin kenal adalah Minho yang galaknya melebihi macan.
"Buset, lo itu sebenernya ada dendam apa sama Jisung? Ngeliatin sampe segitunya, kaya mau bunuh orang." Baejin dan Soobin tiba tiba datang membawa makanannya masing masing.
"Ngomong ngomong, cowok yang sama Jisung itu Kakel kita bukan si? Gue denger dia juga pinter nyanyi, jangan jangan mereka berdua mau collab nih."
"Suara kaya tikus kejepit gitu di bilang pinter," ucap Hyunjin pelan.
"Hah?"
"Gapapa."
"Ck," decak Baejin.
"Ngomong ngomong tugas kelompok kita gimana? Dirumah lo aja ya Hyun. Suerr jangan dirumah gue, gak bakal kelar kalo ngerjainnya kalo dirumah gue,"
"Jangan dirumah gue," jawab Hyunjin cepat sembari menyuapkan sesendok nasi pada mulutnya.
"Ya terus dirumah siapa? Kalo dirumah Soobin ya kejauhan. Jisung juga gak mau tadi."
"Daehwi gak berangkat kenapa?"
"Katanya sakit."
"Dia ikut kelompok kita kan?"
Baejin mengangguki pertanyaan Hyunjin. "Yaudah kerumah dia aja." Mendengar ucapan Hyunjin, Baejin langsung melotot.
"Emang bocah edyan, orang lagi sakit bukannya dijenguk malah langsung diajak nugas, apa gak tambah sakit nantinya."

KAMU SEDANG MEMBACA
AOML | HYUNJIN [END]
Fanfiction[BROTHERSHIP | NOT BXB] Setelah sekian lama menjadi adik dari Minho, dan menjadi anak bungsu dari keluarga Hwang. Hyunjin akhirnya memiliki dua Adik menggemaskan! Tapi kenapa Minho jauh lebih perhatian pada saudara tirinya? Perhatian dan kasih sayan...