Yang ini beneran ya ngueheh, kalo yg tadi g sengaja kepencet. maaf ya ༎ຶ‿༎ຶ
.
.
.
.
.
Jinyoung bergegas berlari keluar, namun setelah melihat Felix dalam kondisi sadar dan berada dalam pelukan Irene ia bernapas lega.
"Nggak papa Ma, Jisung aja yang berlebihan. Tadi rasanya cuman pusing."
"Ke rumah sakit aja ya?"
"Nggak. Felix udah nggak papa, Felix mau tidur aja."
"Jangan maksain kalo nggak kuat," sahut Jisung.
"Nggak apa apa, beneran kok."
"Yaudah sekarang kamu ke kamar, langsung tidur nggak usah ngapa ngapain. Jisung anterin Felix dulu ya, Mama mau ngomong sama Papa."
Jinyoung menyapu rambutnya kebelakang saat Irene kini berdiri didepannya dan menatapnya tajam.
"Jangan bikin keadaan tambah runyam, aku mohon. Kamu tau keadaan Felix kayak gimana, aku nggak mau sampe Felix stress dan berakhir drop."
"Iya Nayeon, aku-"
"Nayeon?" Gigi Irene bergemelatuk, matanya sedikit memanas. Jadi sebenarnya Jinyoung masih belum mampu melupakan Nayeon?
"Kamu mau nyalahin aku soal yang aku omongin tadi? Akibatnya sekarang Hyunjin jadi tau? Kamu pikir sampai kapan kamu mau menyembunyikan hal ini? Kebohongan sekecil apapun bakal terungkap Jinyoung, harusnya kamu tau itu."
"Tapi ini bukan saat yang tepat, Rin. Hyunjin pasti belum siap denger ini, aku bahkan berencana nggak akan ngasih tau Hyunjin sampai kapanpun."
"Nggak siap? Kamu hitung sudah berapa lama kamu menyembunyikan ini? Hyunjin mungkin bakal lebih sakit kalo denger ini dari orang lain."
"Tapi Hyunjin denger ini juga dari orang lain."
"Orang lain? Kamu nganggep aku ... Orang lain? Jangan bilang kamu masih memiliki perasaan sama mantan istri kamu?"
Jinyoung menghela napas kasar. "Aku bahkan nggak pernah membahasnya, kenapa sekarang kamu tiba tiba-"
"Kamu nyebut namanya. Disaat seperti ini kamu masih mau ngelak?"
"Pa, Ma udah ... Jangan gini." Minho datang dan menengahi pertengkaran Jinyoung dan Irene. Tangannya bahkan sudah gemetar sejak tadi. "Gimana kalo yang lain denger Pa, Ma."
Jisung berdiri menatap tiga orang yang berada tak jauh darinya itu dengan tatapan tenang namun seolah menyiratkan amarah yang mendalam.
"Puas lo bikin Papa sama Mama berantem?" Jisung datang menemui Hyunjin. Anak itu masih ada didepan pintu kamar Jinyoung dalam posisi berjongkok dan masih sedikit terisak. Setelah mendengar suara dari Jisung ia segera berdiri.
"Lo mau nyalahin Papa? Karena selama ini lo nggak tau kalo lo bukan anak kandung Papa? Gue gemes banget mau ngomongin ini, tapi selalu ada aja yang ngehalangin," lanjut Jisung.
"Kapan gue nyalahin Papa? Gue malah lebih nyalahin diri gue sendiri karena nggak tau apa apa kayak orang bego."
"Yeaaa, lo juga pastinya nggak tau kan kalo sebenernya Mama lo selingkuh? Itu artinya lo itu anak hasil dari hubungan nggak wajar."
Kenapa?
Kenapa Hyunjin harus mengalami ini semua?
Hyunjin tidak lagi terisak, tidak ada raungan darinya lagi. Tapi air matanya terus menetes, dan tatapannya kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
AOML | HYUNJIN [END]
Fanfiction[BROTHERSHIP | NOT BXB] Setelah sekian lama menjadi adik dari Minho, dan menjadi anak bungsu dari keluarga Hwang. Hyunjin akhirnya memiliki dua Adik menggemaskan! Tapi kenapa Minho jauh lebih perhatian pada saudara tirinya? Perhatian dan kasih sayan...