kaget, part sebelumnya rame banget 😭😭
Huhuwq makasii lope buat kalian, semoga ayang kalian nyata ❤️💞❤️💞.
.
.
.
"Masih mau bilang kalo mereka berantem?"
Minho merotasikan bola matanya malas. Ia berdiri dari duduknya. "Mungkin itu karma buat dia karena udah ngerundung anak anak lain duluan. Lo cuman orang baru, nggak usah sok ngerti masalah keluarga gue."
"Meskipun gue orang baru, setidaknya gue masih bisa bedain fakta sama opini."
"Berhenti ikut campur." Minho menutup bukunya kasar, ia berjalan keluar dari kelas.
Bangchan selalu saja membahas Hyunjin dan masalah keluarganya, padahal sejak dulu Minho dan Bangchan tidak pernah dekat.
"Kak Minho."
"Felix? Ngapain disini?"
"Apalagi kalo bukan ngajak Kak Minho ke kantin."
Minho tersenyum tipis. "Kenapa nggak sama Jisung aja?"
"Nggak, dia akhir akhir ini juga agak aneh. Bahkan sekarang sering main sama temen temennya sampe pulang malem banget, meskipun udah dimarahin Mama dia juga nggak terlalu peduli," cerita Felix. Kedua Kakak beradik itu berjalan beriringan.
Tak sedikit pula yang melihat kearah mereka. Melihat dua paduan insan sempurna yang tak mereka sadari selama ini.
"Mungkin emang Jisung lagi pengen sama temennya."
"Tapi dulu Jisung nggak pernah kayak gitu, dia kalo ada masalah itu juga nggak pernah cerita. Makanya gue juga khawatir."
"Ngapain khawatir, umur segitu emang lagi masa masa labilnya. Fokus aja sama kesehatan lo sekarang, Jisung masih bisa dicari. Tapi nyawa buat lo itu yang nggak bisa."
Felix akhirnya mengangguk dan mencoba untuk menurut saja. Minho sendiri mengacak rambut Felix, merangkul bahunya mengajaknya ke kantin.
"Udah nggak ada yang ganggu lo lagi kan?" tanya Minho saat setelah mereka mengambil dan menaruh nampan berisi makanan mereka diatas meja.
"Sejujurnya masih ada beberapa, walau nggak separah dulu. Tau sendiri gue sekelas sama Jihoon. Alat dengar gue kadang kadang masih di sembunyiin."
"Jihoon? Oh ya gue mau nanya. Jihoon temenan sama Hyunjin? Apa mereka berdua yang selama ini ngerundung lo tanpa sepengetahuan gue sama Jisung?"
Felix tersedak, ia buru buru mengambil minumannya dan meminumnya hingga tandas. Tangannya mengusap area bibirnya yang basah karena minum tergesa gesa.
"Hyunjin sama Jihoon? Mereka nggak pernah temenan, bahkan semenjak Hyunjin bantuin gue waktu di rundung sama Jihoon, sejak itu pula Jihoon kayaknya nargetin Hyunjin buat diganggu. Kalo sekarang sih nggak tau."
"Bentar bentar. Hyunjin bantuin lo waktu lo di bully sama Jihoon? Jadi maksudnya setelah Hyunjin berhasil ngehentiin Jihoon. Terus dia gantian ngebully lo gitu?"
Felix menghembuskan napas kasar, dan menarik senyum tanpa ekspresi. "Kayaknya Kak Minho berkali kali nyebut Hyunjin ngebully, Hyunjin nggak pernah ngelakuin itu. Dia nggak pernah ngebully siapapun, bahkan sebelum Mama nikah sama Papa. Hyunjin pernah bantuin gue waktu dibully sama Jihoon."
Minho mengatupkan bibirnya yang sejak tadi terbuka setelah mendengarkan penuturan Hyunjin.
"Terus video lo waktu dibully Hyunjin waktu itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AOML | HYUNJIN [END]
Fanfiction[BROTHERSHIP | NOT BXB] Setelah sekian lama menjadi adik dari Minho, dan menjadi anak bungsu dari keluarga Hwang. Hyunjin akhirnya memiliki dua Adik menggemaskan! Tapi kenapa Minho jauh lebih perhatian pada saudara tirinya? Perhatian dan kasih sayan...