TMB 3

3.3K 359 35
                                    









🌒🌒

Sudah 1 Minggu sejak kejadian malam itu. Zee juga sudah kembali bersekolah lagi, berangkat dengan Motor miliknya. Sebenarnya dirinya sudah kesiangan untuk pergi ke sekolah tapi bukan Zee namanya kalau tidak terlambat untuk datang ke sekolah.

Tidak ada takut-takut Zee masuk ke sekolah melalui belakang sekolah dimana dirinya selalu lewat saat terlambat.

Hari ini mungkin hari keruntungan untuk Zee karena disana tidak ada osis yang berjaga. Biasanya setiap dirinya baru masuk gerbang belakang sudah ada yang berjaga baik itu Gracia, Shani atau pun Chika.

Ngomong-ngomong soal Chika yang Zee dengar dari obrolan malam itu bersama Gracia dan Shani tidak terlalu di anggap serius oleh Zee karena takut dirinya salah dengar juga jadi Zee lupakan saja obrolan itu apalagi dirinya kemarin kurang sehat sehingga dirinya menganggap itu hanya hayalan belaka.

Mengendap-endap masuk kedalam koridor sekolah Zee dikagetkan dengan tepukan di belakang nya.

Zee menoleh kearah belakang betapa kagetnya dirinya karena yang berada di belakang nya itu adalah kepala sekolah. Tantenya Sendiri orang tua dari Gracia.

"Azizi bumi Selatan kamu ya nggak ada kapok-kapok nya datang kesekolah telat" ucap Melodi menjewer telinga Zee

"Aduh aunty sakit kuping aku" ucap Zee.

"Aunty aunty ini lagi di sekolah nggak ada aunty-auntyan ya"

"Hehe iya maaf Bu, soalnya bangun nya kesiangan"

"Siapa suruh begadang kamu"

"Aduh nggak ada, lepasin dong jeweran nya ini sakit Bu"

Melihat keponakan itu kesakitan Melodi pun melepaskan tangan nya dari telinga Zee.

"Sekarang kamu Ibu hukum berdiri di lapangan sekarang Azizi"

"Jangan dong Bu, tadi Zee belum sempat sarapan kalau Zee pingsan gimana" alibi Zee karena sebelum berangkat Zee sudah makan.

"Mau bohong, Bibi selalu kasih tau sama saya kalau kamu sudah sarapan ya, kamu kira saya nggak tau apa"

"Ih nggak seru ih mainnya orang dalam" kesal Zee

"Kalau nggak gitu kamu dirumah bisa macam-macam, udah sekarang kamu sana berdiri di lapangan Azizi sebelum di tambah ini hukuman nya"

Azizi langsung lari meninggalkan Melodi takut-takut hukuman nya itu akan bertambah berat.

"Anak kamu selalu bikin ulah setelah kalian berpisah Shan" guman Melodi sedih melihat bagaimana perkembangan keponakan nya.

Dirinya selalu mengawasi setiap pergerakan Zee dirumah. Selalu bertanya pada Bibi yang menjaga Zee dari kecil sampai sebesar ini.

Meninggalkan Zee yang sudah berada di tengah lapangan depan tiang bendera Melodi kembali keruangan Miliknya.
Tiba-tiba ada segerombolan anak laki-laki datang menghampiri Zee yang lagi di hukum dan mengejek Zee sehingga membuat Zee merasa marah dan tersenyum sinis.

"Wedeh anak haram bikin ulah Terus" ejek siswa laki-laki itu pada Zee.

Siswa itu bernama Raga kakak kelas nya yang sering berkelahi dengan Zee. Raga tidak sendiri dirinya bersama teman-teman nya itu selalu saja menganggu ketenangan Zee.

"Padahal Lo yang anak haram" ucap Zee tanpa takut.

"Sialan Lo" marah Raga.

"Gitu aja langsung marah dasar banci"

Tengelam Menatap Bulan (ZeeChik)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang