🌒🌒
Keempat sampai di apartemen karena letak Mall dari Apartemen Gracia tidak terlalu jauh sehingga dengan cepat mereka sudah berada di sana.
"Aku pulang dulu ya.." ucap Chika karena dirinya tidak mungkin untuk menginap disana.
Bahkan ketiganya tadi masih menggunakan baju sekolah dari rumah Zee sampai kembali pulang ke Apartemen untung mereka membawa baju Panjang untuk menutupi baju seragam mereka.
"Nggak nginap aja Chik.." ucap Gracia.
"Lain kali aja Gre.." balas Chika.
"Iya nginap aja lah Chik, besok juga kan libur jadi santai kita mah besok nggak perlu repot-repot ke sekolah pagi-pagi buat jaga depan gerbang.." ujar Shani.
"Gue belum pulang Shan, Gre yang ada gue di cariin ini.."
"Ijin aja dulu sama bonyok Lo biasanya juga gitu kan.." beritahu Gracia.
"Iya sih, tapi kaya nya ini pulang dulu deh baru bisa nanti kesini lagi lagi pula ini masih jam segini bisa lah balik ke sini lagi ntaran.." ucap Chika.
"Iya udah lah, heh cil Sono antar Chika dulu Lo.."
Zee yang lagi enak-enaknya duduk dibuat kaget oleh ucapan Gracia yang sedikit keras.
"Astaga Ci bikin kaget aja, iya udah sini pinjam mobil Lo.."
"La Lo la Lo enak aja manggil itu yang benar.." ucap Gracia tidak terima karena biar bagaimanapun dirinya harus mengajar kan sopan santun untuk adik sepupunya itu.
"Hehe sorry Ci.." ucap Zee dengan kedua jari yang dibuat membentuk V.
"Nggak usah aja Zee bisa pesan taksi kok, jadi nggak perlu diantarin juga.." Chika tidak enak untuk merepotkan Zee lagi apalagi anak itu sedang luka di setiap sudut wajah nya.
"Nggak apa-apa kak Chika lagian di sini yang ada aku jadi nyamuk, sekalian cari udara segar lah.."
"Ya udah deh kalau gitu, Shan, Gre gue pulang dulu nanti balik lagi ke sini.." pamit Chika.
"Iya hati-hati Zee bawa mobil nya ada anak orang awas aja kalau kamu ngebut ya, sama sekalian nanti balik kesini sama Chika"
"Siap Ci Gre.." ujar Zee memberi hormat pada Gracia.
Keduanya meninggalkan apartemen Gracia menuju parkir Mobil.
"Serius nggak apa-apa ini Zee, muka kamu udah nggak sakit.." ucap Chika merasa tidak enak dan Khawatir sekaligus.
"Santai aja kak Chika ini nggak seberapa kali.." jawab Zee.
Mengetikan pembicaraan keduanya masuk kedalam mobil dan setelah itu Zee menjalankan mobil miliknya menuju rumah Chika dengan petunjuk Chika karena dirinya belum tahu letak rumah kakak kelas nya itu.
"Maksudnya tadi belum seberapa gimana?.." tanya Chika melanjutkan obrolan mereka tadi yang sedikit tertunda.
"Iya kaya yang kak Chika lihat biasanya, ini mah belum seberapa kali kak.."
Benar yang Zee ucapkan mungkin luka diwajahnya belum seberapa dengan luka-luka Zee akibat perkelahian yang selalu terjadi saat di sekolah. Tapi ini berbeda pasti rasa nya yang ini lebih sakit.
Ingin sekali Chika yang menangis karena anak di samping nya ini yang begitu pandai menyembunyikan luka nya.
Dan ingin sekali Chika memeluk anak ini untuk memberikan semangat walau hanya itu tapi setidaknya membuat anak di sebelah nya ini merasa di perhatikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tengelam Menatap Bulan (ZeeChik)
Teen FictionAku selalu menyukai bulan karena dari dia aku tahu bahwa sendiri juga bisa bersinar seterang itu walau saat badai dia hilang tapi perginya dicari banyak orang yang takut kegelapan.