Kelima orang itu kini sibuk dengan acara yang sudah di rencanakan tadi sore.
Zee dan Chika juga sudah bangun karena dibangunkan oleh Gracia yang datang-datang langsung saja masuk kedalam kamar Zee dan membangunkan kedua manusia yang tengah tidur berpelukan itu.
Shania, Shani dan Chika kini sedang menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk Bakaran sedang Zee dan Gracia sedang duduk menikmati pemandangan ketiga perempuan yang sedang sibuk itu. Padahal mereka juga sama ya perempuan.
Mereka berdua tidak perlu repot-repot untuk menyalakan api karena sudah disiapkan panggangan oleh satpam tadi sore.
"Chika cantik kan Zee.." goda Gracia saat melihat Zee fokus pada Chika.
"Iya Ci.." ucap Zee tanpa sadar.
"Hah apa tadi Ci.." tanya Zee saat menyadari bahwa dirinya sedang di perhatikan.
"Nggak ada pengulangan Zee. Chik kata Zee Lo Cantik.." ucap Gracia setelah itu dirinya berteriak pada Chika.
Sedangkan Zee sudah sangat malu melihat cicinya yang hanya bisa menertawakan nya.
"Dari pada nggak ngapa-ngapain mending sini bantu kita biar cepat selesai.." perintah Shania.
"Siap boss.." keduanya langsung saja berjalan ke arah ketiga nya.
"Mama kedalam aja deh ya, nungguin tamu dulu.." pamit Shania.
Setelah Shania masuk, keempat nya kini merasa kebingungan siapa tamu yang akan datang.
"Jangan-jangan Lo mau punya bapak baru lagi Zee.." ucap Gracia
"Nggak mungkin sih Ci.."
"Mungkin dong, iya kan Sayang.."
"Ya Allah tolong Zee sama orang bucin ini.."
"Noh sama Chika aja sana Lo.." dorong Gracia.
"Boleh sih.." goda Zee.
" Sama aja ternyata.." heran Chika.
"Sama apanya kak.." tanya Zee.
"Sama-sama tukang modus kaya Gracia.."
"Betul bangat lagi Chik.."
"Iya kan Shan.."
"Loh loh kok aku juga kena sih.." ujar Gracia tidak terima " padahal aku juga gitu cuma sama kamu.." lanjutnya.
"Iya sayang, udah ah jangan ngambek malu dilihatin Zee sama Chika.."
"Kok aku juga kena sih, padahal aku juga gitu cuma sama kamu.." ucap Zee mengulang kata-kata Gracia.
"Sayang Zee nya.."
"Haha.." tawa Zee pecah melihat bagaimana wajah cemberut Cicinya.
"Sumpah Ci Gre kaya anak kecil bangat. Nggak cocok bangat sama Ci Shani. Mending Ci Shani sama aku aja.."
"Heh mana ada gitu ya.." ucap Gracia
"Ya ampun becanda kali Ci.."
Tidak lama Shania masuk kembali menyusul keempat anaknya itu.
"Ya ampun Mak gue bawa siapa"
"Zee, itu mulut tutup wey bisa masuk lalat Lo.." tegur Gracia.
Sedangkan yang lainnya ketawa melihat kedua nya.
"Cakep bangat Ci.." bisik Zee pada Gracia.
"Cantikan juga Ci Shani.."
"Cantikan Kak Chika sih.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tengelam Menatap Bulan (ZeeChik)
Teen FictionAku selalu menyukai bulan karena dari dia aku tahu bahwa sendiri juga bisa bersinar seterang itu walau saat badai dia hilang tapi perginya dicari banyak orang yang takut kegelapan.