🌒🌒
"Cantik" batin Zee saat mengingat kejadian siang tadi bersama Chika.
Duduk termenung memetik gitar milik nya di depan balkon kamar nya. Menikmati setiap hembusan angin dan menatap kearah Bulan yang menampakkan dirinya.
Chika yang berniat memanggil Zee untuk makan bersama dengan dirinya dan kedua Cici Zee berhenti sejenak melihat kearah Zee yang memetik gitar sambil melihat ke arah Atas. Perlahan Chika mendekat kearah dimana Zee berada.
Menepuk pundak Zee yang membuat Zee kaget.
"Eh Maaf" ucap Chika saat melihat Zee tersentak akan sentuhan nya di pundak Zee.
"Iya nggak apa-apa kak, kenapa?" Tanya Zee.
"Udah mau makan ayok ke dapur" beritahu Chika.
"Bentar lagi aja kak, sini duduk"
Chika langsung duduk di kursi sebelah Zee. Menikmati alunan gitar yang di petik oleh Zee.
"Suka main gitar" tanya Chika basa-basi
"Suka" balas Zee.
" Pantas petikan nya bagus"
"Haha biasa aja kak"
Mendengar tawa Zee membuat hati Chika menghangat, tawa renyah itu padahal Chika sedang tidak melawak
"Kenapa lihat ke atas terus" tanya Chika kembali.
"Lihat bulan"
"Suka bulan?"
"Suka"
"Kenapa?"
"Nggak tau dari aku kecil suka aja lihat nya karena kalau malam bulan selalu menerangi kegelapan, pasti kemunculan nya akan selalu di cari oleh banyak orang meskipun di jalan-jalan sudah banyak penerangan tapi tetap bulan akan berjasa dalam kegelapan"
Chika cukup kagum dengan apa yang disampaikan oleh Zee sehingga dirinya juga mengagumi wajah Zee. Hidung mancung nya dan kedua lesung pipi nya saat tertawa tadi bulu mata yang lentik dan tatapan tajam saat melihat ke atas sangat membuat Chika makin mengagumi sosok di samping nya ini.
"Kalau kak Chika suka apa?" Tanya Zee
"Kamu" jawab Chika belum sadar dari pengelihatan nya yang masih melihat wajah Zee.
"Hah gimana kak" tanya Zee binggung.
"Ah, eh itu kalau aku lebih suka bintang Zee"
"Kenapa?"
"Suka aja tanpa alasan sih" jawab Chika karena dirinya juga bingung harus mendeskripsikan nya bagaimana.
"Kenapa suka aku" tanya Zee yang makin membuat Chika kelabakan mau menjawab apa.
"Jangan pernah suka aku kak, aku terlalu gelap untuk kak Chika, jangan masuk ke kehidupan ku terlalu dalam kak Chika nggak akan sekuat itu untuk masuk" beritahu Zee.
"Kenapa nggak boleh"
Zee tidak lagi menjawab pertanyaan Chika, dirinya meletakan gitar miliknya dan beranjak mengengam tangan Chika untuk mengajak Chika keluar dari kamar nya menuju dapur.
"Lama bangat" gerutu Gracia.
"Nggak sabar bangat sih Ci" balas Zee mendudukan Chika terlebih dahulu baru dirinya juga duduk di sebelah Chika.
"Lo kenapa bengong Chik" tanya Shani saat melihat Chika seperti orang kebingungan.
"Chik" tegur Shani lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tengelam Menatap Bulan (ZeeChik)
Teen FictionAku selalu menyukai bulan karena dari dia aku tahu bahwa sendiri juga bisa bersinar seterang itu walau saat badai dia hilang tapi perginya dicari banyak orang yang takut kegelapan.