19

6.1K 649 321
                                    

Kalau boleh memilih aku ingin menjadi Balon yang tinggal empat, Agar kau pegang erat-erat.




-Nubivagant-  x sthiraa_




||



==Punten, mau up lagi ya gaess==










"S-Shaniii......"

Jantung Gracia berdegup kencang saat mengetahui siapa yang bertamu kerumahnya siang ini. Hatinya merasa senang bukan main, namun seketika berubah mendung kala melihat raut wajah Shani yang terkesan datar. Meskipun predikat manusia paling tidak peka masih dia dapat, namun dia bisa membaca dengan jelas arti raut wajah itu. Seakan menjadi pertanda awal bahwa semua ketakutannya selama beberapa hari ini akan terjadi.

"Hai." Sapa Shani.

"H-hai. Masuk Shan." Ucap Gracia kemudian mundur beberapa langkah memberi ruang untuk Shani.

Shani hanya mengangguk pelan kemudian melangkah masuk. Baru saja Gracia membuka mulut hendak menanyakan sesuatu, Shani sudah membuka percakapan lebih dulu.

"Mama dirumah?" Tanya Shani.

"Baru aja keluar, ke supermarket katanya."

"Kamu sendirian?" Tanya Shani lagi.

"Iya."

"Luka kamu?"

"Udah sembuh."

Shani hanya mengangguk kemudian diam beberapa saat dengan posisi keduanya masih berdiri berhadapan satu sama lain. Wajahnya terlihat sedang memikirkan sesuatu. 

"Kamu kes------"

"Ada yang mau aku ngomongin sama kamu." Potong Shani tak membiarkan Gracia berbicara lebih dulu padanya. 

"Iya?" Hanya itu yang bisa Gracia ucapkan lalu diam menunggu apa yang Shani katakan selanjutnya.

Shani menghela nafas berat beberapa kali. Seperti ingin menunjukkan bahwa apa yang akan dia ucapkan kali ini bukan perkara biasa.

Dengan sabar Gracia menunggu, meski hatinya teramat was-was karena feelingnya mengatakan bahwa hubungan mereka sudah diujung tanduk. Namun dia masih berusaha berpikir positif bahwa Shani tak mungkin menyerah begitu saja.

"Maaf kalau menurut kamu ini bukan waktu yang pas, tapi aku ga bisa membiarkan masalah ini makin runyam. Itu hanya akan menyakiti kita berdua." Ada jeda selama beberapa saat sebelum Shani melanjutkan ucapannya. Masih dengan posisi yang sama, namun bedanya Shani kini memutus kontak mata dengan Gracia.

"Maaf kalau aku dianggap jadi istri yang durhaka karena ketika kamu lagi di kondisi kayak gini, aku gak ada. Sungguh ini ga mudah juga buat aku. Apa yang terjadi beberapa hari belakangan, bikin aku berpikir banyak hal. Apa yang sudah kita alami dari awal kita nikah sampai detik ini, sudah cukup membuktikan bahwa.................kita ga cocok." 

Jlebbb!!

Mendadak Gracia merasa sesak nafas. Mau tidak percaya, tapi pendengarannya tidak mungkin salah. Feelingnya benar.

"Kupikir ini ga akan berujung baik kalau kita tetap memaksakan bersama. Aku ga mau kita berdua akhirnya menyesal karena salah memilih langkah. Kamu ga lupa kan kalau dulu kita disatukan karena terpaksa, dan yang terpaksa  itu ga pernah berakhir baik. Aku udah punya keputusan makanya aku datang kesini. Maaf Ge aku udah berusaha, tapi aku ga bisa. Aku------- ga bisa lanjutin pernikahan ini."

Orang Asing (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang