Collab With -Nubivagant-
==Happy Reading==
||
Mobil Gracia berhenti tepat didepan sebuah lobby Rumah Sakit. Skinny jeans dan kaos ungu tertutup jaket crop denim, alas kaki sepatu kets berlambang centang satu, membalut tubuh Gracia yang kini dengan santainya bersandar pada kap mobilnya. Tangannya daritadi tak bisa diam, sibuk memutar-mutar kunci di jari telunjuknya.
"Mbak bukain pintunya! Agak cepet ya saya buru-buru." Tiba-tiba datang seorang wanita paruh baya menghampiri Gracia, membawa tas cukup besar.
"Tutup mulutnya mbak. Saya tau saya mempesona, tapi saya buru-buru. Anterin saya cepet." Gracia melongo di tempat. Pasalnya dia tidak tahu kenapa tiba-tiba ada ibu-ibu yang sepertinya sedang cosplay jadi ondel-ondel disini.
"Astaga itu dempul kek dakinya si Amir, tebel banget." Ucap Gracia dalam hati.
"Mbak! saya kasih bintang satu mau? Pelayanan tidak memuaskan, lama banget." Ucap ibu-ibu itu lagi dengan kesal.
"Apa?!" Ketus Gracia.
"Apanya yang apa? Bukain pintunya atau saya cari sopir lain."
"Heh ondel! Eh Bu. Maaf ya, perlu saya luruskan disini. Emang dandanan saya kayak sopir ojol hah!? Yang bener aja dong bu. Mending ibu balik lagi deh ke dalam. Periksa mata sana." Sewot Gracia.
"Lah emang sopir ojol kan? Tadi bilangnya udah di lobby. Dan cuma kamu doang yang parkir disini."
"Sembarangan! Dandanan keren gini dikatain sopir. Mending....." Belum selesai Gracia bicara, ponsel Ibu itu berdering sangat keras.
"Ssssttt.. kamu diem dulu! saya mau angkat telpon."
"Serah lo Maemun!" Ucap Gracia kesal.
Beberapa saat kemudian Si Ondel memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas, kemudian menatap Gracia dengan seksama.
"Bilang dong kalau situ bukan sopir pesanan saya!" Ucapnya tanpa dosa. "Kalo bilang kan saya gak perlu cape cuap-cuap dari tadi."
"Lha yang bilang......"
"Sssstt...udah diem ga usah ngeles! Gara-gara situ responnya lama jadi saya yang dimarahin sopirnya. Jangan makan brutu mulu makanya, biar ga loading kalau ditanya." Tanpa menunggu jawaban Gracia, si Ibu pergi begitu saja dengan muka kesal, berjalan ke sisi lain lobby.
"Sialan! Muka kek banci lampu merah aja sok iye lo." Umpat Gracia.
Namun perasaan dongkol itu akhirnya hilang ketika mata Gracia menangkap sosok Bidadari tanpa sayap yang dia tunggu sedari tadi, sedang berjalan dengan anggun ke arahnya. Di lengan kiri Shani, tersampir jas berwarna putih, tak lupa sebuah tas warna hitam ia tenteng di tangan kanan. Reflek senyum Gracia mengembang sempurna.
"Gue rela dikatain sopir tiap hari, asal penumpangnya dia." Gumam Gracia
"Shani." Serempak baik Shani maupun Gracia menoleh ke asal suara. Entah darimana tiba-tiba muncul seorang pria dengan rambut agak gondrong setengah berlari menghampiri Shani.
"Siapa gerangan si gondes ini?" Batin Gracia.
"Frans?" Shani mengerutkan kening, sedikit kaget tak menyangka jika pria itu akan datang lagi menemuinya.
"Aku anterin pulang ya. Sekalian ada yang mau aku bicarain." Ucap pria itu yang kini sudah berdiri di samping Shani.
"Sorry ga bisa." Shani berjalan lagi, mengabaikan pria itu. Wajahnya sedikit menyunggingkan senyum kala melihat Gracia sudah berdiri disana menatapnya dengan ekspresi yang sama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Orang Asing (END)
Fantasia"Lo punya pacar?" "Baru diputusin" "Kamu punya?" "Baru ditolak" ~ Collaboration with @-Nubivagant- ~