"Kita memang ditakdirkan untuk jauh raga oleh jarak. Tapi Kita juga ditakdirkan untuk melihat Senja yang sama tanpa jarak"
==Enjoy it==
1 jam kemudian Gracia akhirnya kembali ke rumah sakit. Namun sebelum ia menemui Kathrina, dirinya menuju meja resepsionis depan, menanyakan ruangan praktek Shani. Siapa tau kan Calon istrinya masih ada dirumah sakit, ngumpet di pojokan meja atau kolong ranjang.
"Pssst.. Mbak Sus." Ucap Gracia pada salah satu perawat yang sedang duduk disana. Menyangga kepala dengan tangannya. Matanya pun merem melek terkantuk-kantuk.
"Pssssttt....Woy Mbak Sus!" Ucap Gracia lagi dengan nada sedikit kencang karena dirinya tak juga direspon si perawat.
Akhirnya perawat itu mengangkat kepalanya. Menatap Gracia dengan malas.
"Ya? Mbak butuh apa?" Tanya perawat itu.
"Tau Dokter Shani?" Tanya Gracia. Si perawat diam sebentar, mendongakkan kepalanya menatap langit-langit. Mungkin mencoba mengingat sesuatu.
"Emmmm Dokter Shani yang tinggi, cantik itu kan? Yang kalau senyum dunia serasa penuh dengan bunga." Ucap perawat itu senyum-senyum sendiri. "Yang kalau ngomong suara nya bikin hati adem banget." Lanjutnya semakin gesrek.
"Minta ditebas juga nih lehernya. Bayangin bini gue di depan muka gue." Batin Gracia kesal.
"Iya ruangan dia dimana? Saya buru-buru harus ketemu dia."
"Mbak ada urusan apa mau ketemu dia? Udah ada janji?" Tanya si Perawat menatap Gracia heran.
"Harus dikasih tau ya? Tinggal tunjuk ruangannya dimana. Buru!" Jawab Gracia mulai kesal.
"Kok situ kesal? Kalo mau ketemu dokter disini tuh gak bisa sembarangan, apalagi kalo belum bikin janji." Ucapnya menjelaskan. "Apalagi kalo yang mau ditemui sekelas dokter Shani."
"Lha kenapa?" Tanya Gracia bingung.
Si perawat menoleh kanan kiri, memastikan tidak ada siapapun yang akan mendengar kalimat nya ini.
"Dia itu incaran banyak dokter sama petinggi rumah sakit disini. Banyak yang ngejar dia mau dijadiin istri atau pacar." Ucap nya sedikit berbisik. "Mbaknya ini pasti cuma mantan pasiennya yang sok SKSD sama dia kan? Dia itu bukan levelnya mbak. Mending mbak mundur aja deh." Lanjutnya dengan nada yang kembali menyebalkan.
Gracia melongo selama beberapa detik. Kemudian menatap penampilannya sendiri.
"Sus kalau liat saya sekarang, saya kayak gembel ga?" Perawat itu diam menuruti perkataan Gracia. Menatap Gracia dari ujung kaki hingga ujung kepala.
"Emmm ga sih. Ga kayak gembel kok mbak." Ucap Si perawat.
"Nah ber....."
"Tapi kayak pengemis, pengemis cinta." Ucap Perawat itu lagi memotong ucapan Gracia kemudian menatapnya sebentar hingga akhirnya tertawa.
Brakkk!
Gracia menggebrak meja di depannya, membuat perawat itu terlonjak kaget.
"Eh monyong-monyong!" Perawat itu reflek berdiri dari kursinya karena hampir saja terjungkal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orang Asing (END)
Fantasi"Lo punya pacar?" "Baru diputusin" "Kamu punya?" "Baru ditolak" ~ Collaboration with @-Nubivagant- ~