18

5.8K 595 181
                                    

-Jika memang harus selesai,
Ku harap hatimu kembali damai.
Jika memang tak bisa sembuh,
Tetaplah tumbuh walaupun rapuh.-





-Nubivagant- X Sthiraa_





~Monggo~





||












Waktu terasa berhenti tiba-tiba. Shani tak bergerak beberapa saat membiarkan Gracia lewat di depannya begitu saja. Entah karena kalimat yang baru saja Gracia ucapkan atau dirinya sudah terlalu lelah menghadapi istrinya itu.

Buru-buru dia tepis apapun yang sedang menganggu pikirannya dan berlari keluar saat tersadar bahwa seseorang yang baru saja keluar itu sedang terluka dan butuh pertolongannya bukan caciannya. 

Namun langkahnya harus terhenti di pintu ketika Mira berdiri menghalangi langkahnya. 

"Ga usah dikejar, Gracia biar jadi urusan kita." Ucap Mira.

Shani memicingkan mata tak setuju. Bagaimana bisa dia dilarang orang lain mengejar istrinya sendiri, padahal jelas dia lebih berhak melakukan apapun terhadap istrinya.

"Gak bisa git----"

"Gue paham. Tapi apapun yang mau loe lakuin saat ini ga akan ada gunanya." Potong Mira cepat.

"Tap----"

"Shan, Gue sama Olla denger apa yang terjadi sama kalian tadi di dalam. Mungkin lebih baik dinginin dulu kepala loe sebelum loe ngomong lagi sama Gracia."

Shani diam. Ucapan Mira mungkin ada benarnya. Beberapa kali melihat Gracia, perasaan emosi tiba-tiba muncul begitu saja tak terkendali. Menggerogoti akal sehatnya yang hanya akan berujung pada pertengkaran. 

Shani hanya mengalihkan pandangannya. Tampak di ujung koridor, dua postur tubuh yang dia kenal berjalan menuju pintu keluar. Olla sedang memapah Gracia perlahan.

"Setelah ini, Gracia jadi urusan gue sama Olla. Loe fokus aja pikirin apa yang mau loe lakuin selanjutnya. Mau loe apain hubungan loe sama Gracia."

Setelah mengucapkan itu, Mira menepuk pelan bahu Shani kemudian berlari menyusul kedua temannya.




💨💨💨





Tiga serangkai yang kini berada di dalam mobil hanya diam seribu bahasa. Mira dan Olla yang duduk di depan, hanya membisu membiarkan Gracia bersandar terlelap di kursi belakang.

"Loe mau gue buang kemana nyet abis ini?" Tanya Mira pelan.

Gracia membuka matanya untuk melihat mobil mereka sedang berhenti di lampu merah. Tampak raut wajah Mira dan Olla yang serius menatapnya. Meski pertanyaan tadi terkesan memicu anarki, tapi Gracia tau mereka berdua sedang tidak bercanda.

"Pulang."

"Pulang kemana?"

"Sejak masih berbentuk embrio rumah gue cuma disitu ga pindah pindah. Ngapa loe masih nanya?" Ucap Gracia mulai kesal.

"Yakali aja loe mau numpang dulu dirumah gue, kan bonyok loe lagi ga ada." Balas Mira sambil mengemudikan lagi mobilnya.

"Yaudah gue numpang rumah loe kalau gitu." Ucap Gracia enteng.

"Oke, gue anter pulang kerumah loe sendiri." Balas Mira sambil menambah kecepatan.

"Bgsdd bener nih bocah!" Umpat Gracia sambil melotot tajam.

Orang Asing (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang