Semesta ini penuh canda,
sementara aku dipenuhi luka.=MetMalming=
____________________
15 Menit berlalu dan Shani hanya mondar mondir di ruang tengah. Dia sudah bersetelan rapi siap untuk praktek hari ini, sayangnya orang yang dia tunggu, yang sejak tadi pagi berjanji akan mengantarnya sore ini pun tak juga muncul. Siapa lagi kalau bukan istri bar-barnya.
Akhirnya Shani mengalah karena setengah jam lagi dia harus sampai dirumah sakit, daripada terlambat diputuskannya untuk naik taksi saja bukan menyetir sendiri. Antisipasi juga kalau nanti Gracia menjemputnya.
Sepanjang perjalanan, pikirannya sibuk menyelami semua peristiwa yang terjadi 2 minggu belakangan ini. Bukan dia tidak bersyukur, dia hanya sedang rindu momen-momen bersama Gracia meskipun sebagian besarnya adalah hal yang menjengkelkan dan menguras emosi. Anggap saja dia istri yang kurang belaian, kurang kasih sayang karena Gracia sedang dalam fase sibuk-sibuknya. Membagi waktu antara kuliahnya dan pekerjaan barunya di kantor. Terkadang sampai lupa makan, lupa mandi lalu gosok gigi.
Apalagi beberapa hari lalu bocah itu baru saja selesai sidang skripsinya. Shani bersyukur banyak-banyak dia bisa lulus tepat waktu meski dengan nilai minimalis. Sudah rahasia umum bahwa kepintaran Gracia itu hanya Gracia sendiri yang tahu. Orang lain tidak ada yang boleh tahu.
Untung saja fase itu akan segera berakhir. Dia rindu bertengkar dengan bocah bar-bar kesayangannya itu. Sesederhana menggetok kepalanya pake gayung kalau bocah itu kumat malas mandinya. Tapi dia juga rindu Gracia yang diam-diam selalu mencuri-curi kesempatan mencium bibirnya. Meski baru beberapa bulan saling mengenal dan hidup bersama, rasanya seperti sudah bersama selama bertahun-tahun. Intinya dia merindukan semua hal yang biasa dia lakukan bersama Gracia.
"Sore Dokter Shani." Shani yang sedang berjalan santai di koridor rumah sakit sambil melamun pun kaget mendengar sapaan di belakangnya.
"Eh sore Dokter Steve." Balasnya masih deg-degan kenapa laki-laki ini bisa tiba-tiba berjalan di belakangnya.
"Ga dianter kayak biasanya?"
"Kok tau?" Tanya Shani heran.
"Kebetulan aja tadi pas Dokter keluar dari taksi, saya juga baru nyampe."
"Oooh." Bales Shani seadanya.
"Kemana?"
"Apanya?" Tanya Shani bingung.
"Yang biasa nganter."
"Lagi sibuk." Balas Shani makin malas.
Bukannya menyudahi, Steve justru makin berulah.
"Saya anter pulang ya nanti Dok."
"Ga perlu, sopir taksi belum pada pensiun kok."
"Justru itu, bahaya kalau cewe naik taksi malam-malam sendirian. Mumpung searah juga kan."
"Nanti dijemput Kok." Balas Shani masih berusaha keras menolak. Padahal dia tidak tahu apakah nanti Gracia beneran menjemputnya atau tidak.
Mendengar itu, Steve hanya manggut-manggut saja.
"Oke kalau dijemput. Kalau gak dijemput sama saya aja." Ucap Steve setengah memaksa.
"Tap-----"
Belum selesai Shani bicara, tiba-tiba ada seorang perawat menghampiri Steve. Ada pasien yang perlu ditangani segera katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orang Asing (END)
Fantasia"Lo punya pacar?" "Baru diputusin" "Kamu punya?" "Baru ditolak" ~ Collaboration with @-Nubivagant- ~