Quagmire

1K 96 36
                                    

"Kapan bisa mulai kontrak kerja?"

Mingyu tersenyum puas di saat Wonwoo kini menatapnya sendu dari kejauhan yang dimana lelaki itu sudah berada di sana bahkan jauh sebelum ia menelepon sang kekasih, Mingyu.

'Apa yang kamu takutin sebenernya Mingyu? Aku masih di sini... aku bertahan karena aku ngeliat hati kamu, bukan kasta atau pun harta kamu. Kenapa kamu gak pernah ngerti itu?'



{}


"Won udahan kenapa sih, you peluk I terus-terusan you udah punya pacar anjing nanti I dikatain PHO I gak mau! Lepas gak!"

"Diem napa, Hao. Gue nih lagi sedih, lo gak mau comfort gue? Nih ya, mbak Egi tiga minggu lagi nikahan ditambah Mingyu begitu pusing lah kepala gue. Gue cuma punya lo doang, si Hoshi punya Jihoon. Lo kan kosong, jadi gue lari nya ke lo lah." Tukas Wonwoo yang sedari tadi bergelendot di lengan Minghao yang sudah ingin sekali menendang Wonwoo karena terus menerus menggelendotinya dari dua jam yang lalu.

"You sound like a creep. Mending you pulang aja lah sana atau I panggil satpam?" Tantang Wonwoo.

"Dih, satpam apart lo juga udah pada kenal gue kali, Hao." Wonwoo menghela napas pelan sedangkan Minghao tidak bisa apa-apa selain pasrah. Lelaki itu pun menepuk-nepuk pelan paha Wonwoo.

"Mingyu udah menjauh dari gue, lo jangan." Cicit Wonwoo pelan.

Well, sepulang dari acara tunangan kakak perempuan Jihoon, Wonwoo meminta untuk menginap di apartemen Minghao dan memutuskan untuk membuka seluruh keresahan hatinya selama belakangan ini tanpa ada yang ia kurangi. Ditambah lagi perihal Mingyu semalam yang ternyata datang namun memutuskan untuk tidak menemuinya dengan berbohong.

Minghao tidak memiliki kata-kata yang bagus untuk Wonwoo sehingga ia pun hanya bisa menghela napas pasrah setiap mendengarkan cerita keresahan hati Wonwoo. Meskipun kemarin lelaki itu sudah menceritakan semuanya nampaknya ada beberapa hal yang belum Wonwoo ceritakan yaitu tentang kebingungan perasaannya yang sesungguhnya.

"I mean... I did all the things I did just for him. Gue mau dia bahagia terus kalo sama gue... salah? Gue pusing Hao. Gue capek banget kalo setiap hari harus berantem sama Mingyu. Sebenernya apa sih anjir yang ditakutin Mingyu? Gue gak ngerti. Gue mau ngajak ngomong tapi kayak... gue udah capek duluan. Energi gue kesedot duluan sama pikiran kalo kita bakal berantem."

"You aja belom nyoba kan."

"Hao, let me tell you this. Kesabaran gue... udah di ambang batas. Bisa-bisa putus gue kalo nanti ributnya besar kayak saran lo kapan hari." Ucap Wonwoo kini melepas pelukannya dari lengan Minghao kemudian menatap lelaki itu.

"Won, if he can't respect you kenapa harus you lanjut? It's getting toxic for you tau." Wonwoo mengernyit.

"Tapi gue udah sayang beneran sama dia, Hao."

"What if he's not?" Wonwoo terdiam terkejut akan ucapan Minghao.

"Hao? Yang bener aja? Kalo dia gak sayang gue kenapa dia selalu ngasih gue comfort di saat gue bahkan gak tau kalo sebenernya gue butuh itu, Hao? Tanpa gue minta, dia selalu ada. Sikap lembut dan perhatian dia juga selalu gue dapetin tanpa gue minta. Itu yang sampe sekarang bikin gue masih bertahan."

"Honestly speaking ya won, itu dulu. Gimana sekarang? Masih? He even left you when you were about to get horny. What do you expect?" Omongan Minghao memang ada benarnya. Tetapi setelah melihat bagaimana frustasinya Mingyu yang tidak ingin kehilangan Wonwoo membuat Wonwoo semakin yakin untuk bertahan.

Wonwoo yakin Mingyu hanya perlu diberikan sedikit pendampingan dan juga perlu diyakinkan sedikit lagi. Tetapi masalahnya adalah Wonwoo yang semakin lama semakin lelah dengan sikap Mingyu. Ditambah lagi, Mingyu berbohong padanya.

Love Internship | Meanie ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang