On The Line

965 108 21
                                    

"I can give you more than that 'cause I know you need them so bad. Pikirin dulu aja, kalo setuju hubungi saya." Pria itu tersenyum dan segera pergi menjauh meninggalkan Mingyu yang kini tengah menatap nanar selembar kartu nama itu.

Tanpa Mingyu sadari, lelaki paruh baya itu tersenyum miring.

'A little more until the target falls into the trap.'



{}


Tok, tok, tok!

Suara pintu diketuk mengalihkan atensi Wonwoo yang sebelumnya tengah sibuk dengan data-data di layar laptopnya. Lelaki berkacamata itu tersenyum ketika sosok tinggi dengan senyuman lebar yang menampilkan dua taring lucunya itu masuk ke dalam ruangannya. Itu Mingyu, kekasihnya.

"Hai."

"Kak Nonu selamat pagi menjelang siang." Wonwoo terkekeh kemudian melirik ke arah jam tangannya yang menunjukkan pukul setengah dua belas siang.

"Ada apa, Mingyu?"

"Mau anter file aja dari aa. Saya gak ganggu kan?" Tukas Mingyu seraya meletakkan dua buah file di atas meja kerja Wonwoo.

"Makasih ya, dek. Nggak, kok. Glad you're here, though. You've been busy out there, aa ngasih tugas apa aja ke kamu sampe keliatannya sibuk banget?" Mingyu tersenyum tipis.

"Nggak banyak sih, kak. Saya sambil ngerjain tugas kuliah yang makin numpuk menjelang UAS." Wonwoo menaikkan kedua alisnya.

"Udah mau UAS aja? Perasaan kemarin baru UTS gak sih? Kapan UAS-nya?" Tanya Wonwoo.

"Desember, kak. Awal atau belasan Desember." Wonwoo cukup terkejut ketika ia melihat kalender di laptopnya yang menunjukkan tanggal 26 bulan November yang dimana sebentar lagi bulan Desember akan tiba dan bukankah periode kontrak magang akan berakhir di tanggal 28 Desember nanti? Ditambah lagi, ia akan resign tepat dua hari setelahnya. Di tanggal 30 Desember.

Ah, time flies so fast...

"Astaga cepet banget udah mau Desember aja yaaa, perasaan baru kemarin kamu ngajuin magang bareng Seokmin." Mingyu tersenyum miring.

"Ya, sebentar lagi magangnya selesai. Saya gak punya alesan lagi buat ketemu kak Nonu setiap hari." Wonwoo terdiam nampak tidak bisa membalas ucapan Mingyu.

"Kenapa ngomong gitu?" Tanya Wonwoo.

"Loh? Fakta, kan?"

"Kamu kan pacar saya ya bisa dong?"

"Setiap hari? Dimana? Kak Nonu kan akan sibuk di kantor baru? Saya ngapain ke kantor baru kak Nonu? Ngepel lantai? Lagi juga saya nanti bakal sibuk skripsian." Ucap Mingyu.

Entah mengapa Wonwoo seperti mendengar nada ketus dari ucapan Mingyu. Belakangan ini, sikap Mingyu memang berubah dan tidak pernah satu hari pun mereka melewatkan hari tanpa berdebat.

Contohnya seperti saat ini. Padahal Mingyu hanya ingin mengantar dua file dari Joshua dan pada akhirnya mereka malah berdebat seperti ini. Selalu begitu setiap hari, entah berdebat langsung atau pun via telepon dan Wonwoo kini sudah tidak mengerti dengan sikap Mingyu yang semakin lama semakin menyebalkan baginya.

Wonwoo pun memijat keningnya nyeri. Ia tidak boleh membalas argumen Mingyu dan memutuskan untuk menghela napas pelan. Lelaki berkacamata itu membenarkan letak kacamatanya kemudian melihat ke arah Mingyu yang kini tengah menatapnya tidak suka.

"Makasih ya filenya, ada lagi? Kalau nggak ada, kamu boleh balik kerja lagi." Tukas Wonwoo datar membuat Mingyu mengernyit.

Apakah Wonwoo baru saja mengusirnya?

Love Internship | Meanie ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang