kelinci 2

376 33 0
                                    

Juyeon sedang menggendong jiyeon menuju tempat neneknya ia mendengar jiyeon bersenandung kecil ia hanya tersenyum kecil mendengarkannya

"Apa masih jauh tanya melihat wajah juyeon dari samping
"Sebentar lagi
"Apa kau masih kuat
"Apa kau meragukanku
"Hmmm baiklah aku akan memberikan semangat supaya kau lebih semangat
Satu kecupan mendarat pada pipi
Sementara juyeon tak mengatakan apapun atas tindakannya
"Apa aku sudah terbiasa dengan kecupan yang aku beri
"Ntahlah, aku hanya diam saja
"Yaaa itu lebih baik ucapnya



Mereka pun sampai di rumah tersebut
Juyeon mengetuk pintu tak lama keluarlah seseorang yang merupakan nenek dari juyeon
"Nenek juyeon kangen
Sementara neneknya hanya memandang cucunya yang sangat ia sayangi matanya mengarah pada wanita mungil yang berada di gendongan cucunya
"Masuklah
Mereka pun masuk dan juyeon mendudukan jiyeon

"Kemudian neneknya datang menyusul dengan membawa makan dan minum

Ia menatap wanita mungil itu

"Kau seorang kelinci ucapnya yang membuat juyeon dan jiyeon melotot kaget.
"Nenek tau
"Yaa aku bisa melihatnya kau sangat cantik tambahnya lagi
"Terima kasih kau baik sekali, seperti cucumu

Ia menoleh kepada juyeon
"Iya cucuku, memang baik sama sepertiku
"Sudah berapa lama kau menjadi kelinci
"Mmm aku tak yakin mungkin sudah 7 tahun

Ucapnya yang membuat juyeon kaget karna ia mengira jiyeon memanglah seorang kelinci jadi jadian, namun ia sangat kaget dengan jawaban jiyeon yang sebenarnya adalah bahwa jiyeon dulunya seorang manusia sama sepertinya
Sementara nenek nya hanya mengangguk tidak merasa kaget sedikitpun

"Apa kau dulunya seorang manusia tanya juyeon yang di angguki jiyeon
"Iya karna kesalahan orang tua ku yang menjadikanku seperti ini.
Ucapan jiyeon ntah kenapa membuat hatinya sakit karna wanita ini harus menanggung perbuatan orang tuanya

"Tenang saja tak lama lagi kau akan menjadi manusia seutuhnya ucapan nenek itu yang membuatnya keget
"Apakah itu benar
Nenek itu hanya menganguk dan tersenyum

Ia menoleh kepada juyeon yang diam
"Nak kamu bawa dia ke kamar
Ucap neneknya dengan memegang bahunya
Juyeon pun membawa jiyeon ke kamar

"Nah sekarang kau istiratlah
"Lalu kau, akan kemana tanya jiyeon tak ingin juyeon meninggalkannya
"Aku akan menemui nenek ku sebentar
Setelah itu juyeon pun pergi ia melihat neneknya berada di dapur

"Nek,
Sang nenek pun menoleh
"Kenapa nak
"Mmm itu soal jiyeon
"Nanti kau tau sendiri sekarang kau hanya harus menjaganya dengan baik

Walaupun ia tak puas dengan jawaban sang nenek namun ia pun harus menuruti perkataan neneknya ia kembali ke kamar
Ia melihat jiyeon sedang melihat sudut sudut ruangan itu

"Kau kenapa kau tidak tidur
"Kamu kesini, aku ingin tidur bersama mu
"Hah! Kenapa
"Ayolah kau jangan banyak tanya sekarang berbaringnya disini ucap jiyeon menepuk tempat sebelahnya

Juyeon pun hanya menurut ia membaringkan dirinya di sisi jiyeon
Setelah berbaring jiyeon langsung memeluknya

"Aku sudah disini sekarang kau tidurlah
"Kau tidak mengelus rambutku
"Apa,
"Iya aku bertanya kenapa kau tidak mengelus rambutku ketika aku masih menjadi kelinci kau mengelus rambutku dengan lembut

Mendengat itu juyeon tersenyum ia mengelus rambut wanita ini
Jiyeon merasa nyaman perlahan ia memejamkan mata menikmati elusan juyeon, hingga membuatnya tertidur

Juyeon mendengar nafas teratur pada wanita ini
Ia menatap jiyeon dengan tatapan lembut
"Aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi, tapi aku akan berusaha untuk menjagamu ucapnya

Lalu ia pun ikut tertidur




Jiyeon terbangun terlebih dahulu pertama ia lihat adalah wajah juyeon yang masih pulas tertidur ia mengulurkan lengannya mengelus lembut wajahnya
Ia tersenyum berharap gadis penolongnya bisa bersama



Juyeon bangun ia merasakan ada yang menatapnya lalu ia melihat ke kiri dan benar jiyeon sedang memandanginya, membuatnya langsung terbangun karna terkejut

"Yaa kau mengagetkanku
"Hmmm aku hanya memandangmu apa itu salah
"Tidak juga

Jiyeon mendekatinya lalu kembali duduk di pangkuannya gadis penolongnya

"Kenapa kau selalu duduk disini
"Karna ini adalah tempat favoritku
"Sebenarnya ada berapa kesukaanmu
"Hmmm aku tak yakin tapi yang aku tau favoritku duduk di pangkuanmu,memelukmu,saat kau mengelus rambutku,dann oiya menciummu bagaimana aku bisa lupa akan hal itu

"Aneh sekali
"Kenapa, menurutku wajar saja aku juga melakukannya kepada milikku
"Baiklah, apa sekarang kau bisa turun aku akan,menemui nenekku
"Baiklah namun sebelum itu aku akan menciummu dulu
"Ap_apa tidak bisa nanti
"Tidak bisa setelah mengatakan itu jiyeon langsung menghujaninya dengan kecupan yang membuat muka menawan juyeon basah
"Yaaa kau membuatku geli
"Tapi aku menyukainya dan satu lagi aku melewatkannya
"Maksudmu?
"Ya aku melewatkan bibirmu aku belum menciumnya
"Hah! Setidaknya kau nanti saj
Muach
"Jiyeon sudah lebih dulu mencuri ciumannya

"Baiklah baiklah kau menang sekarang bisa kau turun?
"Baiklah juyeonku

Jiyeon turun dan juyeon langsung keluar
"Apa aku ikut saja
Lalu jiyeon mengekor mengikuti juyeonnya





Juyeon sampai di luar namun ia tak menemukan neneknya
"Kemana nenek mu? tanya jiyeon lagi lagi membuat kaget juyeon  

"Kau kenapa selalu membuatku kaget
"Aku,kenapa aku, kau saja yang kagetan jawab jiyeon santai

"Kemana nenekmu
"Aku tidak tau

Juyeon mengedarkan penglihatannya
Ia malah kagum dengan keindahan tempat ini

"Wahhhh indah sekali
"Kau menyukainya tanya jiyeon dan juyeon hanya mengangguk

"Baiklah ayo kita jalan jalan
"Bagaimana kalo tersesat
"Tenang saja aku sudah hidup di hutan ini selama tujuh tahun

"Baiklah ayok
Jiyeon dan juyeon berpegangan tangan mereka jalan jalan di hutan tersebut
Setelah cukup jauh mereka berjalan,
Mereka memutuskan untuk berhenti di sebuah tebing untuk melihat pemandangan lagi lagi mata juyeon tak henti hentinya menatap kehindahan yang ada di depan matanya

"Apa pemandangan itu jauh lebih menarik tanya jiyeon tiba tiba
"Maksudmu?
"Iya kau dari tadi hanya melihat keindahan hutan ini dan kau belum melihatku
"Apa kau marah tanya juyeon dengan muka polosnya
"Iya aku marah kau seharusnya melihatku juga
"Baiklah baik kemudian juyeon menatap jiyeon,,,,,,,
"Kau ini buka seperti itu
"Memangnya harus seperti apa
"Sudahlah jiyeon bangkit dan duduk di pangkuan

"Nah sekarang lebih baik
Juyeon hanya diam lalu kembali melihat pemandangan.

"oneshoot eunbo"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang