Evening

114 13 1
                                    

"sayang dimana kamu"seseorang memanggilnya membuat seseorang yang berada di dapur langsung menghampirinya.

"Ada apa?"eunseo berjalan mendekati bona yang sedang duduk menonton tv.

"Tuh liat pasangannya pilih yang lain"
Bona menunjuk ke acara yang dia tonton, melihat itu eunseo tersenyum lembut mengusap rambutnya pelan.

"Itukan cuma drama,mereka cuma pura pura aja"jelasnya lembut,lalu bona mengalihkan pandangannya.

"Tapi aku takut ada yang rebut kamu kayak di film itu"jelasnya dengan tatapan sedih mendengar itu eunseo tersenyum lembut.

"Siapa yang mau ambil aku,kamu aja ngawasin aku terus, apalagi tatapan kamu ngalahin cctv"eunseo memeluknya lalu bona beralih memeluk lehernya.

"Bentar yah,sup nya sebentar lagi jadi"

"Ikut"bona memeluknya erat
Eunseo mengangkat tubuh kecilnya membawa ke dapur lalu mendudukkan bona di wastafel
Melanjutkan masaknya sementara bona duduk anteng memperhatikan eunseo,melihat bahu lebarnya tempat ternyaman saat ia bersandar.

"Jadi"eunseo menuangkan ke mangkuk setelah jadi lalu meletakkan di meja,memindahkan bona untuk duduk dengan sabar bona menunggu eunseo yang sedang mencuci tangannya setelahnya duduk berhadapan.

Lalu Memperhatikannya yang mulai menyuapinya,bona menerimanya dengan senang hati,dengan telaten eunseo memberi perhatian setelah selesai mereka membersihkan bersama.

"Keluar yuk"ajak bona memeluk dari belakang,eunseo mengangguk
Setelah memakai jaket mereka keluar berpegangan tangan berjalan menelusuri jalan yang terdapat banyak lampu di sisi jalan.

"Inget tempat ini gak?"tanya bona eunseo mengalihkan pandangannya pada bona lalu tersenyum.

"Inget,masa lupa"ia mencubit pelan hidung bona membuat sang pemilik tersenyum malu,eunseo menariknya memeluk tubuh mungil dengan penuh perasaan membuat bona dalam pelukannya merasa nyaman
Bona mendongkak melihat wajah eunseo memperhatikan tempat ini mengangkat wajah memberikan kecupan di dagunya membuat eunseo menunduk tatapan mereka bertemu dengan lembut eunseo mencium dahinya bona memejamkan matanya merasakan perasaan eunseo mengalir untuknya.

"Kamu,seseorang yang tuhan kirimkan hanya untukku"kata bona
Menatap mata eunseo yang begitu menenangkan.

"Dan kamu,seseorang yang tuhan berikan untukku jaga"

Senyuman memancarkan di keduanya kebahagiaan yang tak bisa di ungkapkan.

"Kamu gak tau seberapa bahagianya aku sama kamu"bona menyentuh wajahnya.

"Kamu juga gak tau,seberapa bersyukurnya aku miliki kamu"

"Aku juga"bona memeluk lehernya menyandarkan kepalanya di dada eunseo menikmati detak jantungnya
Dengan irama tenang,mereka tenggelam dalam suasana tenang dan hangat dalam pelukan.

Bona lebih merapatkan tubuhnya pada tubuh hangat eunseo kembali mengangkat wajah melihat seseorang yang sudah tiga tahun mencintainya, menjaganya dan memberikan kehidupan yang indah.

"Dulu kamu susah yah di deketin"
Mendengar itu eunseo tersenyum mengingat dulu.

"Dulu kalo aku langsung nerima kamu sedangkan perasaan aku belum yakin itu sama aja aku kasih harapan palsu buat kamu, nanti juga kamu sendiri yang bakal terluka"jelasnya lembut.

"Ya tetep aja kamu cuekin aku,gak merhatiin aku eh kamu diem diem merhatiin aku yah,kamu ke uks bawain aku teh anget,terus obatin aku terus kamu ngeles bilangnya kamu di suruh padahal itu kamu perhatian sama aku"jelas bona
Eunseo mengangguk dengan malu mengingat masa itu.

"Terus endingnya kamu duluan nembak aku, aku seneng loh gak yangka banget,kirain aku gak bisa sama kamu,"

"Dulu takutnya cuma perasaan sesaat
Jadi aku butuh waktu di sela sela kamu ngejar aku,apalagi kalo ada yang mau kenalan kamu maju paling depan supaya aku gak deket sama orang itu"

"Iyalah,aku jagain kamu dari para penggoda, soalnya cuma aku yang boleh godain kamu"

"Iya iya kamu yang menang"eunseo mencium rambutnya, setelah puas disana mereka kembali berjalan dengan tangan yang saling terjalin erat sesekali melihat satu sama lain.

Berhenti di sebuah bangku duduk menikmati suasana malam yang semakin menambah kesan indah, menyandarkan tubuhnya ke tubuh nyaman eunseo,bona memejamkan matanya merasakan pelukan hangat eunseo membuatnya semakin nyaman melihat bintang bintang dan bulan yang bersinar seolah mendukung untuk menambah kesan indah dan romantis.

Menggesekkan hidungnya ke bahu eunseo membuat eunseo tertawa lalu dengan lembut mencium hidungnya
Malah membuat bona semakin sengaja ingin mendapat ciuman lagi.
Sesaat mereka saling tertawa mengusap rambut bona membuat bona semakin bermanja,eunseo mengangkat tubuh kecilnya lalu memindahkannya ke pangkuannya
Bona tertawa lalu memeluk leher eunseo.

"Nanti kamu gantian aku angkat"
gumannya di lehernya.

"Emang bisa,"goda eunseo, semakin membuat wajah bona masuk ke lehernya."kan nanti,gak tau kapan"

"Yaudah,kalo nanti bisa,aku nanti yang kamu gendong"

"Ihk nanti aku gimana,"

"Nanti kamu gak di gendong lagi,kan giliran aku"

"Ihk gak mau,maunya aku,aku aku,terus aku, apalagi kalo orang lain
Gak akan bisa"tekannya begitu percaya diri, sedangkan eunseo tersenyum menyelipkan rambutnya ke belakang telinga.

"Iya kan,ini tempat aku,gak boleh sama yang lain"

"Iya punya kamu,orang lain gak akan bisa kok"eunseo mengusap ngusap rambutnya.

"Nah gitu"bona memeluknya tersenyum bahagia memeluk tubuh bona,eunseo melihat sekitar beberapa orang lalu lalang dan langit malam masih saja menunjukkan keindahannya, melihat seseorang di pangkuannya yang sama sama menatap langit.

"Cieee liatin"goda bona,eunseo mencium pipinya.

"Seneng deh,aku punya kamu dalam hidup aku"bona lalu mencium pipinya.

"Aku juga gitu,"

"Iyalah kan kita di takdirin bersama"bona menyatukan hidung mereka, lalu menciumnya,sesaat eunseo memejamkan matanya membiarkan bona menciuminya.

"Sayang banyak banyak"bona begitu manja,eunseo tersenyum lembut.
Mengeratkan pelukannya begitu menyayangi wanita mungil ini
Setelah puas mereka memutuskan untuk beranjak, berpegangan tangan kembali berjalan.

"Langkah kamu lebar banget"bona memperhatikan langkah eunseo.

"Aku kan punya kaki panjang"
sombong eunseo memamerkan kaki jenjangnya.

"Aku gimana"bona menatap kakinya sendiri.

"Kaki kamu pendek"ledek eunseo, membuat bona cemberut.

"Hahaha,nggak nggak becanda"
eunseo memeluk bona yang ngambek.

"Kamu mah"bona memalingkan wajahnya masih merajuk.

"Yaudah maaf,aku harus apa supaya kamu udah marahnya"eunseo dengan lembut berkata.

"Gendong"bona merentangkan kedua tangannya,eunseo langsung saja menggendongnya membawanya pulang sepanjang jalan mereka bercanda satu sama lain, sesekali eunseo berlari bona merentangkan kedua tangannya, siapapun yang melihatnya langsung setuju bahwa mereka pasangan yang bahagia.

Berhenti di depan rumah bona masih di gendongan eunseo yang membawanya masuk langsung ke kamar.

"Bentar"eunseo ke kamar mandi dulu bona langsung berbaring menunggunya.

"Sini sini"bona menepuk tempat di sebelahnya segera eunseo berbaring
Menarik tubuh bona ke dalam pelukannya.

"Good night"bisik bona,eunseo mencium dahinya dengan penuh perasaan.

"Mimpi indah"ucap perlahan memejamkan matanya, mengeratkan pelukannya pada tubuh mungil bona
Sementara bona masih memandangi wajah dengan senyuman terukir di bibirnya menatap seseorang yang selalu menjaga dan mencintainya.

"Mimpi indah juga"kata bona lalu meringkuk dalam pelukan eunseo,
mereka tidur dengan tenang merasakan hangat dalam pelukan satu sama lain.

"oneshoot eunbo"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang