kelinci 4

325 22 2
                                    

Tiba saatnya juyeon pergi ia bersiap siapa menuju tempat yang di sebutkan neneknya malam ini sangatlah terang oleh bulan yang menemani dalam perjalanannya tanpa henti hentinya memikirnya jiyeon






"Hahahahaha kau akan menjadi bahan ritualku hahaha dan aku akan menjadi kebal tak terkalahkan

Sementara jiyeon hanya menangis berharap ada yang menolongnya

"Kau silahkan berpuaslan menangis karna malam ini adalah malam terakhirmu untuk menangis






Juyeon masih dalam perjalanan ia tak memperdulikan rasa lelah dan keringat yang bercucuran yang ia ingat adalah jiyeon kelinci kecilnya

Sesekali ia menatap langit langit seolah berdoa ia berharap waktu tak begitu cepat berjalan

"Jiyeon tunggulah aku akan menolongmu ucapnya






"Tinggal satu jam lagi hahahah maka kau tunjuknya pada jiyeon
Kau! Akan musnah hahahah dan
"Tidakk jangan kumohon
"Diam! Sekarang kau diam jangan kau mengganggu ritualku karna bagaimana pun malam ini adalah malam terakhirmu aku sudah menungu ini selama tujuh tahun
Dan hari ini tiba saatnya kau akan lenyap



Juyeon sudah hampir mencapai tempat itu tubuhnya yang lelah dan keringat yang membasahi tubuhnya
Namun ia tak menyerah ia akan berusaha untuk mendapatkan kelinci kecilnya







"Baiklah saatnya aku melakukannya
Sang sayap hitam itu mengangkat tubuh jiyeon mengarahkannya pada bulan purnama itu

Sedangkan tak jauh juyeon merasakan keanehan pada bulan yang menjadi gelap ia segera berlari mempercepat tujuannya

"Tidakkk ku mohon jangan
"Diam! Kau hanya perlu diam!,,,

Sang sayap hitam menempatkan jiyeon di udara ia menggunakan sihirnya untuk menahan tubuh jiyeon di udara

Sang sayap hitam melebarkan sayapnya ia mulai memulai ritualnya
Ia mulai menyerap energi jiyeon dengan perlahann

Jangan kau menyakitinya!!!!

Seseorang meneriakinya ia berbalik dengan marah karna ada seseorang
yang mencoba menggagalkannya

"Gadis lemah kau disini apa kau ingin pergi bersamannya tanyanya sinis
"Juyeonku lirih jiyeon

"Kau jangan berani menyentuhnya
"Kau bisa apa gadis lemah, ucapnya mengepahkan sayapnya ke arah juyeon hingga membuat punggungnya terbentur pada pohon

Jiyeon yang melihat itu berteriak

Juyeon bangkit ia berlari untuk menyerang balik
Namun dengan liciknya seorang bersayap mengangkatnya dan melemparkannya ke udara dan membuat juyeon jatuh hingga mengeluarkan darah pada mulutnya
Tak cukup sampai di sama sang sayap hitam melemparkan batu yang menghantam wajahnya alhasil wajah juyeon mengeluarkan banyak darah dari hidung hingga dahinya

"Cukupp!! ku mohon hentikan jangan sakiti dia ucap jiyeon dengan tangisannya

Sang sayap hitam menoleh dan dengan sengaja menjatuhkan batang pohong mengenai tubuh juyeon yang membuat jiyeon berteriak

"Hahahah lihat gadis lemah itu bahkan dia tak mampu melindungi dirinya sendiri lalu bagaimana dia akan menyelamatmu

Keadaan juyeon tak berdaya sekujur tubuhmya mengeluarkan darah namun mengingat jiyeon sudah menjadi semangatnya ia bangkit dengan susah payah
Ia melangkah namun sebelum langkahnya menuju sang sayap hitam ia sudah kembali di serang hingga ia menggantung di tebing

"Tolongg!!! Hentikan biarkan dia hidup kumohon
"Hahaha dia harus mati sama sepertimi aku tak punya banyak waktu lagi

Sang sayap hitam menginjak tangan juyeon yang membuatnya berteriak
Rasanya juyeon sudah tak bisa melawannya lagi ia menatap jiyeon yang menangisinya
Juyeon memberikan senyuman untuk tak membuat jiyeon semakin bersedih namun itu semakin membuat kelinci kecilnya semakin menangis karna ia tau apa arti dari senyuman itu

"Tidakk juyeon tidakk, jiyeonku akan bertahan kau sudah berjanji akan bersamaku aku tidak lupa kau mengatakan itu ketika kita melihat indahnya malam dan kau tak mungkin lupa kan
"Aku tak melupakannya tapi maaf mungkin aku akan mengingkarinya
Kelinci kecilku  percaya adanya reinkarnasi aku akan mencarimu di kehidupan selanjutnya

"Sudah pembicaraan terakhir kalian sekarang giliranku yang berbicara.
Selamat bertemu di kehidupan selanjutnya gadis lemah
Ia mulai mengeluarkan kekuatannya
Besiaplah......

Jlebb!!!!!!..
Jiyeon melotot melihat juyeon mulai melepaskan pegangannya
"Juyeonku tidak mungkin,
tidak mungkin kau mengingkari janjimu

Perlahan jari juyeon melepakan pegangannya ia menatap jiyeon yang menangisinya lagi lagi ia memberikan nya senyum dengan air mata mengalir

Bersamaan dengan itu angin berhembus membuat bungkusan yang juyeon bawa berbuka dan mengenai sayap hitam itu

Ia menjerittt merasakan sesuatu yang menusuk jiwanya
Keadaan itu yang membuat jiyeon terlapas dan segera menghampiri juyeon sebelum terjatuh
"Tidak juyeon kau harus bertahan ia dengan susah payah mengangkat tubuh juyeon

Namus sang sayap hitam tak menyerah ia kembali menyerang

"Blussss
Ntah dari mana datangnya nenek juyeon dengan melemparkan sebagian bubuk itu hingga membuat perlahan sayapnya melepuh dan sang sayap hitam ikut melepuh
"Tidakkkk teriaknya sebelum ia berubah menjadi abu

Sedangkan jiyeon masih menangis meminta juyeon untuk tidak meninggalkan
Neneknya pun menghampirinya ia mengambil bubuk sang sayap hitam dan menaburkannya pada luka juyeon perlahan juyeon menutup matanya dengan damai











"Pagi hari yang indah seseorang terbangun ia melamun menatap ke arah tempat tidur sebelahnya yang kosong
"Juyeonku lirihnya










"Kau sudah bangun tanya seseorang ketika masuk dan jiyeon langsung memeluknya
"Aku takut kau meninggalkanku juyeonku
"Nah tapi sekarang aku sudah tidak jadi mengingkari janjiku
"Iya karna itu semua karna takdir kita yang menyuruh kita bersama

"Itu karna bubuk sayap hitam ucap sang nenek tiba tiba
Karna bubuk sang sayap hitam adalah obat menawar bagi luka yang
Hampir membuat juyeon kehilangan nyawanya, dan jiyeon sudah menjadi manusia seutuhnya karna lenyapnya sang sayap hitam
Sekarang ayo kita makan bersama ucap sang nenek langsung pergi meninggalkan mereka

"Juyeonku, kau adalah juyeonku kekeh jiyeon memeluknya erat
"Ya, dan kau tetaplah kelinci kecilku
Jawab juyeon memeluk kelinci kecilnya

End......
🐰🐰🐰

"oneshoot eunbo"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang