Berbeda dengan kedua temannya yang terkesan memiliki wajah imut, Agus adalah kebalikan dari mereka berdua.
Cowok dengan nama lengkap Agus Septiano Yanuar itu memiliki bentuk fisik yang lebih maskulin. Dengan tinggi mencapai 180 cm, kulit kuning langsat, mata runcing yang tajam, suara serak, serta memiliki sixpack yang sempurna.
Salah satu kata yang tepat untuk mendeskripsikan penampilan Agus adalah tampan. Minus kelakuannya yang suka berbuat onar dan julid, dibalik itu Agus adalah sosok yang dewasa untuk kedua sahabatnya yang lebih kekanakan. Memiliki kontrol emosi yang bagus.
Agus memiliki timing sendiri untuk bersikap konyol, bijak, ataupun serius. Dia memiliki amarah yang menakutkan, baru sekali Agus benar-benar marah di depan publik, orang-orang yang menyaksikan langsung memilih untuk cari aman.
Dengan fisik yang seperti itu, bukan berarti Agus garang pada setiap orang. Ia akan menjadi kucing penurut jika sudah berhadapan dengan kakak ceweknya, Nevalia Utari Yanuar. Agus sendiri mengakui jika sang kakak lebih badas darinya, terkesan lebih keren untuk ukuran seorang cewek.
Tentang hal itu, tentu tidak semua orang mengetahuinya. Hanya pihak keluarga Gavriel dan Lavid yang tahu hal tersebut. Bahkan Agus sempat berpikir, semisal Neva dan David menikah, lantas akan seperti apa anak mereka nantinya?
Sebenarnya Agus juga masuk jajaran most wanted di sekolah, sayangnya cowok itu lebih fokus membuat ulah bersama kedua sahabatnya daripada mendengar elu-eluan cewek-cewek kepadanya. Ada juga yang sudah memberanikan diri untuk menembak Agus, tapi sayangnya semua ditolak oleh Agus. Bukannya sombong atau apa, Agus memang sedari dulu tidak ada keinginan untuk pacaran.
Selain kerena keinginannya sendiri, Agus juga tidak mau terlalu ambil resiko dengan dihukum sang kakak karena pacaran. Neva sangat-sangat protektif pada Agus, melebihi protektifnya David dan Havid pada adik bungsu mereka.
Banyak orang di luaran sana berpikir, seorang cowok harusnya melindungi seorang cewek, meski si cowok berstatus sebagai adik. Tapi hal itu tidak berlaku bagi Yanuar bersaudara itu. Neva seorang kakak dan dia berjenis kelamin cewek, tapi dialah yang mendominasi Agus.
Tapi memang harus diakui jika Neva memiliki aura yang dominant dan dingin. Banyak cowok yang suka dengannya, tapi terlalu enggan untuk mendekat. Ada yang merasa ngeri dengan aura cewek itu, merasa berbeda kasta, bahkan sampai ada yang merasa kalah keren.
•••
"Gus, yakin udah enakan?" Tanya Gavriel pada Agus yang terbaring lemas di brankar UKS.
Cowok berkumis tipis itu berdehem.
Lavid dan Gavriel menghela nafas. Mereka panik saat tadi di tengah-tengah upacara tiba-tiba Agus muntah-muntah dan pingsan.
Pak Tanto selaku pengurus PMR pun segera membawa Agus ke UKS, diikuti oleh Gavriel dan Lavid. Jadilah selama hampir 30 menit ini mereka bertiga berada di UKS, melewatkan upacara bendera di hari Senin ini.
"Lagian elu kok bisa-bisanya dua hari nggak makan, nggak dikasih makan sama Mbak Neva apa gimana?" Tanya Lavid.
Agus menggeleng, "Nggak nafsu makan."
Mata Lavid memincing, "Lu kalo ada masalah tuh cerita sama gue atau Gavriel. Gue yakin, sekalipun lu nggak nafsu makan, Mbak Neva bakalan paksa lu makan. Nggak peduli meski dia harus nyuapin lu sampe muntah."
Agus menghela nafas pendek, "Gue nggak ada masalah apa-apa. Cuma emang lagi nggak nafsu makan aja."
Gavriel mendengus, cowok itu hobi sekali mengelak dengan satu alasan yang ia pertahankan.
"Terserah lu aja deh, tapi pokoknya sekarang lu harus makan. Gue beliin soto di kantin."
Tanpa menunggu balasan dari Agus, Gavriel sudah melangkah keluar UKS untuk pergi ke kantin. Lavid sendiri masih diam dan enggan bertanya-tanya.
Tak berapa lama kemudian Gavriel kembali dengan nampan berisi semangkuk soto dengan uap yang masih mengepul serta segelas teh hangat.
"Makan sekarang, gue suapin."
Agus menggeleng, "Nggak usah, gue bisa sendiri."
"Lu berani nolak gue tumpahin nih soto ke muka lu ya, anjir!" Balas Gavriel pedas.
Akhirnya Agus hanya bisa mengalah, membiarkan Gavriel menyuapinya dengan telaten.
Sebenarnya Agus hanya merasa sedikit tertekan hingga membuatnya malas makan. Salah satu sepupunya terus saja mendesak Agus agar mau membujuk Neva untuk mengeluarkan pamannya dari penjara. Jelas saja Agus menolak, selain karena takut dengan Neva, pamannya juga pantas dipenjara karena sudah memperkosa salah satu teman Neva.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lavid And His Brothers (END)
Roman pour AdolescentsLavid, si bungsu nakal tetapi nyalinya ciut jika sudah berhadapan langsung dengan dua kakaknya, David dan Havid. Hidupnya sering diatur. Sekalinya memberontak langsung dapat hukuman. Begitulah kehidupan Lavid bersama kedua kakaknya.