kelas

304 34 0
                                    

Saat keributan diluar terjadi taehyung terdiam ditoilet lebih tepatnya berada didepan cermin besar ditoilet, sehabis membasuh wajahnya dengan air taehyung melihat dirinya didepan cermin,

"gue gak akan lupa tentang kejadian itu, gue bakal membalaskan kematian ayah" gumamnya sedikit lirih, setelah itu dia keluar dan melihat dua temanya saling tatap

"taehyung lo pacaran sama jennie?" tanya jungkook

"enggak, kenapa?" tanya taehyung santai

"enggak apa sih, gue kasian aja sama tu cewek, selalu ngejar lo tapi gak pernah lo respon" ucap jungkook kasian ke jennie

"kekelas?" tanya taehyung dan diangguki oleh dua temanya, mereka bertiga pergi ke kelas, mereka bertiga beda ruangan dengan jennie namun satu tingkat yaitu kelas tiga.

Jennie saat sudah dikelas langsung menuju bangkunya, di IHS semua murid tiap kelas duduk sendiri tidak ada yang berdua.

"gue cape" lirih jennie dan duduk dibelakang rose

"makanya kalau dia gak mau, gak usah lo paksa, capek sendirikan" rose geleng –geleng melihat temanya ini

"menyerah bukanlah jennie kim" ucap seseorang yang baru datang dia adalah jisoo

"yap benar, apapun yang jennie inginkan akan ia dapatkan" sambung lisa dan duduk di bangku samping jennie

"kalian emang temen ter the bestlah, muachh" jennie tersenyum cantik

Tingg ting ting

Suara bel masuk kelas telah berbunyi semua murid memulai aktivitas belajarnya, dan hari ini di kelas jennie ia mendapatkan pelajaran matematika yang diajarkan oleh guru tampan dan merupakan gebetan dari jisoo yang bernama pak jin. Pelajaran pun dimulai dan saat pak jin mengajar jisoo tidak pernah melewatkan semuanya, dari cara pak jin berjalan menuju mejanya, mulai pembukaan kelas, sampai menulis angka di papan jisoo tidak pernah berpaling, lain jisoo lain juga jennie dan rose mereka malah makan diam–diam di dalam kelas, sedangkan lisa dia anaknya sedikit pemalu jadi dia memilih fokus dalam pelajaran.

"jadi berapa jawabanya, ada yang bisa jawab?" tanya pak jin kepada muridnya, semuanya diam sambil berfikir sedangkan jennie diam saja karena makanan yang ia makan sudah berada dimulutnya, dan rose pura pura melihat bukunya

"ganteng banget" ucap jisoo tanpa sadar saat melihat pak jin yang sedang mengelap keringatnya

Uhukkk uhukkk

Rose tiba tiba tersedak karena saat ia makan, ia mendengar suara dari jisoo tadi

"rose kamu kenapa?" tanya pak jin, rose melotot dia tidak bisa menjawab karena makananya penuh dalam mulutnya, hal hasil dia hanya menggeleng

"rose kedepan sekarang, berdiri selama 30 menit cepat" marah pak jin, "jangan kira saya tidak tau, kamu makan saat jam pelajaran saya, jadi hukumanya kamu berdiri di depan, cepat" jennie tersenyum melihat rose dihukum

"jennie juga pak, dia makan dikelas, dia yang ngajak saya makan dikelas" adu rose dan mendapat tatapan tajam oleh jennie

"enggak pak, enggak ada" ucap jennie mengelak

"terus disudut bibirmu apa itu, bukankah itu saus?" tanya pak jin, jennie memegang sudut bibirnya dan benar saja ada saos yang tertinggal disana

"hehehe, kenapa bisa ada saos ya, astaga pak saya juga tidak tau" polos jennie berpura–pura tidak tau

"jennie kamu mau disini atau dilapangan?" tanya pak jin dan jennie pun bangun dan berdiri di samping rose

"awas ya lo rose, gue sumpahin lo jodoh sama jimin" kesal jennie sambil menatap tajam rose

"yaelah jen, kita ini kan partner dihukum jadi kalau gue dihukum lo juga harus dihukum" ucap rose senang

"udah diam kalian" marah pak jin, lisa hanya terkekeh melihat dua temanya yang paling sering terkena hukuman itu

"jisoo, kenapa kamu senyum–senyum seperti itu, kamu melamun?, kamu gak perhatikan saya saat ngajar?" tanya pak jin pada jisoo

"saya perhatiin bapak kok, saking perhatianya saya, sampai–sampai pelajaranya bapak gak saya perhatiin" ujar jisoo tanpa bersalah

"temen gue emang the best" kekeh jennie

"ajaran lo pasti ni, ngebucin" tuduh rose sambil geleng–geleng

"jisoo gak bisa kontrol dikit apa mulutnya" malu lisa mendengar ucapan jisoo tadi

"jisoo kamu juga dihukum" ucap pak jin, tanpa banyak protes jisoo langsung berdiri dan berjalan ke samping pak jin

"kenapa disini?" tanya pak jin saat melihat jisoo berada disebelahnya

"bukanya bapak bilang saya juga dihukum, ya saya berdiri di sini pak" ucap santai jisoo

"bukan disini, disebelah temen kamu itu" pak jin menunjuk jennie dan rose, " disana sama temen sengklek kamu itu" rose dan jennie melebarkan matanya mendengar nama panggilan mereka oleh pak jin

"pak gak ada bagusan lagi nama geng kita?, blackpink kek?" tanya rose

"gak ada, blackpink terlalu bagus buat kalian" sarkas pak jin, setelah itu pelajaran dimulai kembali dengan tiga murid didepan kelas, yang satu fokus dengan sang guru, satunya dengan kuku dan satunya lagi entah kemana matanya memadang, kedepan, kebelakang, kanan kiri sampai satu objek membuatnya tersenyum.

"sayanggggggggg" ucap jennie keras sambil melambai lambaikan tanganya kearah luar, dan diluar taehyung sedang melewati kelas jennie untuk pergi ke toilet, tanpa menghiraukan panggilan itu taehyung berlalu begitu saja tanpa menoleh, karena ia sudah tau siapa yang memnggilnya dengan sebutan seperti itu, jennie yang melihat taehyung pergi berusaha mengejarnya namun pak jin membatalkan semuanya dengan alasan ia akan mendapatkan nilai 0 ulangan nanti, jennie mendengus dan tetap berdiri disamping rose

"sabar beb" ucap rose sedikit mengejek, jennie melayangkan tatapan kucingnya kepada rose dan membuat rose terkikik geli, sedangkan lisa menggeleng–gelengkan kepalanya

"tapi jennie, memangnya taehyung pacarmu?" tanya pak jin, ia sedikit penasaran akan hal itu

"jennienya pengen pak, tapi taehyungnya yang ogah" bukan jennie yang menjawab namun jisoo, semua orang dikelas tertawa mendengar ucapan santai dari jisoo, dan hampir seluruh sekolah tau, yang mengejar taehyung adalah jennie, bukan sebaliknya

"iya itu memang masuk akal, tidak mungkin taehyung yang waras suka sama cewek kayak kamu" jennie mengerutkan dahinya mencerna makna dari ucapan guru tampanya ini, ya walaupun masih tampanan kekasihnya itu ya walaupun belum menjadi kekasihnya

"bapak bilang saya enggak waras gitu?" tanya jennie setelah mengerti maksud dari kalimat itu

"saya gak ada bilang, tapi kalau kamu sadar ya baguslah" ucap santai pak jin tanpa merasa bersalah

"bahkan adik bapak lebih gak waras dari pada saya" sahut jennie tidak mau kalah

"bukankah kalian sama saja, TIDAK WARAS" jennie melebarkan mulutnya membentuk huruf o, apa dia disamakan dengan jungkook, tidak bisa itu salah besar

"kita beda, beda segalanya, jangan pernah saingi,,,"

"ssttt jennie jangan menyanyi, ini bukan kelas menyanyi okey, sekarang kamu diam, contoh dua teman mu dari tadi diam saja" rose dan jisoo tersenyum karena dipuji "jadi kalian berdua silahkan duduk, kecuali kamu jennie" rose tersenyum kepada pak jin

"terimakasi bapak, kau sangat baik, bapak tau saja kaki inces udah pegal" ucap rose agak lebay, "dan untuk sahabatku maafkan aku, sepertinya pertempuran kita sampai disini saja, akan aku berikan tugas ini hanya untuk mu teman baik ku" setelah itu jisoo dan rose duduk ditempatnya masing masing kecuali jennie kim, saat ini ia sedang kesal sekali

"bertahanlan sampai jam istirahat jennie, anggap saja ini adalah ujian untuk mendapatkan taehyung" kemudian pak jin memulai kelasnya lagi dengan damai dan jangan lupakan muridnya yang sedang kesal di sampingnya

*kalau suka jangan lupa vote ya, gak maksa kok, yang penting kalian baca udah seneng banget

*THANKYOU

bloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang