mine

259 24 0
                                    

Let's make some bad decisions
I want you, ooh, baby, all of the time
So give me all your kisses
I want you Monday, Tuesday, Wednesday, baby, every night
And it feels like, ooh, ah
I can't seem to ever get you out of my mind
And it feels like, ooh, ah
I want you, ooh, baby, all of the time

Bersenandung sambil mendengar lagu didalam mobil, tiga orang itu sedang berada diperjalanan menuju tempat yang akan mereka datangi, tapi yang bernyayi hanyalah dua orang, siapa lagi kalau bukan jungkook dan jimin.

"wah rame juga ya kalau malam kesini" seru jimin saat taehyung memarkirkan mobilnya.

"namanya aja tempat balapan ya rame lah kalau kuburan baru sepi, bego sih" sindir jungkook setelah itu mereka keluar dari mobil mendekat kearah tempat balapan

"taehyung" teriak seseorang dan mendekati taehyung, taehyung menoleh dan menatap orang yang memanggilnya

"tumben datang biasanya males kesini" ucap orang itu pada taehyung

"gue lagi bosen, makanya kesini" jawab taehyung

"sebenarnya dia lagi galau makanya kesini" ucap jimin, "gue jimin sahabat taehyung" jimin mengulurkan tanganya pada orang tadi

"gue  bogum, sahabat taehyung juga" ucap orang itu yang bernama bogum

"gue jungkook" ucap jungkook pada bogum, bogum menerima uluran tangan jungkook.

"tadi lo bilang apa?, taehyung galau?" diangguki oleh jimin

"wah perempuan mana yang bisa buat sahabat gue yang dingin jadi galau?" ucap bogum dengan kekehanya

"gue gak galau, mereka bohong" taehyung memutar bola matanya kesal, saat jimin hanya tertawa. Disaat mereka asik mengobrol, tiba tiba ada seorang yang mendekati mereka.

"wah ternyata ada tamu spesial yang hadir disini" ucap orang itu sambil bertepuk tangan, mereka berempat menoleh serempak melihat siapa yang berbicara

"udahlah gak usah ladeni dia" ucap bogum pada taehyung saat tau siapa orang itu. Taehyung hanya diam menatap datar orang tersebut

"udah lama kita gak ketemu, lo kangen sama gue ya?" tanya orang itu menunjukan senyum termanisnya, taehyung hanya berdecih saat orang tersebut mendekatinya

"eh temen gue normal ya, ngapain dia kangen sama manusia kayak lo, idihh" ucap jimin, walaupun dia tidak tau siapa orang itu, namun jika sahabatnya diganggu maka dia akan turun tangan juga

"diem lo banci" ucap orang itu pada jimin

"banci teriak banci" sindir jungkook

"lo temenan sama mereka berdua, ati–ati entar lo ikutan banci kayak mereka" orang itu bergidik ngeri menatap jimin dan jungkook, "gue pergi ah, nanti kalian suka lagi sama gue" sambungnya dengan percaya diri, jimin dan jungkook berasa ingin muntah mendengar kalimat itu

"eh kalau misal gue emang banci, gue juga gak bakal level sama lo bangsat" ucap jimin

"iya, lo kira lo cakep banget hah" sambung jungkook, sebelum beranjak pergi orang itu menatap taehyung

"gimana kalau kita balapan?" tawar orang itu kepada taehyung, "kalau lo menang, lo boleh ambil motor sama mobil gue, tapi kalau lo kalah, lo harus traktir gue cewek, gimana?" ucap orang itu membuat taehyung menatapnya sebentar

"lo gak puas dengan semua cewek yang lo punya?" tanya taehyung menatapnya

"tanpa lo  menang pun lo bisa beli sendiri, kenapa harus gue,,,

"jennie, gue mau jennie" ucapnya dengan tersenyum miring

Bughh

"jangan sebut namanya dengan mulut sampah lo itu" taehyung dengan kuat memukulnya sampai terjatuh, semua orang menjadi terdiam saat pukulan itu dilayangkan

"kenapa?, apa dia mainan yang bagus?" sekali lagi taehyung memukulnya dengan keras, sampai sudut bibirnya berdarah

"kalau sampai lo berani deketin dia, lo bakal berurusan sama gue kai" taehyung menatap tajam dan melepaskan kai, ya dia adalah kai, setelah itu taehyung perfi dari sana, entah kenapa disaat taehyung mendengar kai mengatakan nama jennie, dia menjadi emosi, dia menjadi takut jika sewaktu kai akan melukai jennie.

Bogum melihat itu ia memilih mengejar taehyung, cuma ingin menenangkannya sedikit, bagi bogum taehyung sudah dianggap seperti adiknya sendiri, sedangkan jimin dan jungkook masih terdiam, mereka masih syok melihat taehyung memukul orang yang bernama kai karena menyebut nama jennie tadi.

"gue rasa tae beneran mulai suka sama jennie" ucap jimin menatap kepergian taehyung

"lo bener jim, sepertinya taehyung sudah mulai ada rasa" jungkook menimpalinya, sedangkan kai dia tersenyum melihat taehyung

"jennie, jadi jennie yang bisa buat lo lemah taehyung, baiklah gue pastiin jennie bakal hancur, dan lo juga hancur taehyung" kai tersenyum miring layaknya iblis

"jim lihatlah, gue yakin otaknya kegeser karna pukulan tae tadi" jungkook menunjuk kai yang sedang tersenyum

"sedikit aneh memang, apa dia emang rada rada ya" jimin dan jungkook pun meninggalkan kai yang masih tersenyum.

"taehyung tunggu" ucap bogum mengejar taehyung, taehyung berhenti dan menarik nafasnya pelan dan menghembuskanya

"lo jangan kepancing sama apa yang dikatakan kai, mungkin aja dia cuma mau buat lo marah" ucap bogum

"gue takut, dia bakal nyelakain jennie" ucap taehyung lirih

"emang jennie siapa, pacar lo?" tanya bogum sambil mengejeknya

"harusnya sih calon bang, tapi udah keburu diambil sama orang" jimin tiba–tiba datang

"soalnya tae yang kelamaan, jadi diambil deh" sambung jungkook, taehyung menatap malas kepada dua orang itu

"ouhh gitu, berarti bener lagi galau" bogum ikut mengejek taehyung

"udah gue mau pulang" taehyung pun masuk kedalam mobilnya dan diikuti oleh jungkook dan jimin

"bang kita duluan ya bye,," ucap jungkook dan melambaikan tanganya, mobil taehyung pun meninggalkan tempat balapan.

"gak akan gue biarin si bangsat itu deketin jennie, dia milik gue" taehyung menggenggam kuat setir kemudi dan melaju dengan cepat, tanpa mendengar ocehan dua sahabatnya yang menyuruh dia untuk jalan perlahan

bloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang