Papa
Ayah
Aku itu cuma sayang kamu
Sayang
Papa
Dorr
Ayah
Kata kata itu berputar terus dikepala taehyung, mengingat kembali pembunuh ayahnya, yang merupakan papa jennie wanita yang ada didekatnya, dan selalu mengambil fikiranya beberapa waktu ini.
Gelisah, bingung, ya taehyung akui ia mulai memiliki rasa pada gadis itu, tapi saat ini, hari ini, sebuah kenyataan telah terungkap bahwa jennie, wanita yang ia sukai ternyata anak pembunuh ayahnya. Kamar bernuansa monokrom taehyung mendudukan diri ditepi kasur, mencengkram erat rambutnya, mengingat kejadian ayahnya telah terbunuh, didepan matanya sendiri, dan yang membunuh papa dari wanita yang ia sukai.
"enggak, ini enggak mungkin" taehyung menatap diri dicermin dengan mata memerah
"jennie tidak bersalah, yang salah adalah papanya"
"jangan pernah membenci bunga mawar jika yang membuat terluka adalah durinya"
Taehyung menarik nafas pelan dan menghembuskanya, menenangkan diri, sebelum membuat misi untuk menghancurkan pembunuh itu.
Baik hari ini merupakan hari dimana jennie ingin mengajak taehyung pergi suatu tempat, setelah pulang sekolah, dan jennie berharap taehyung mau.
"sayang" jennie memanggil taehyung, dan duduk disamping taehyung. Saat ini mereka sedang berada dikantin, taehyung menatap jennie dan saat menatap mata jennie, taehyung seolah melihat wajah pembunuh itu, namun dia harus bersikap seperti biasa saja.
"nanti pulang sekolah temenin aku ke suatu tempat mau gak?" tanya jennie
"kemana?" taehyung kembali memakan makanan yang ia pesan
"rahasia, nanti aku tunggu dimobil kamu, oke, aku tidak menerima penolakan" jennie berlalu pergi dari sana, setelah mengucapkan selamat tinggal pada taehyung. Menatap kepergian jennie taebyung bingung harus apa, dsisi lain dia mencintai gadis itu disisi lain, papanya membunuh ayahnya.
"jimin gue nungguin lo dari tadi, lama amat, lo dandan kesekolah?" tanya rose saat melihat jimin
"tumben kenapa kangen lo sama gue" percaya diri yang sngat bagus jimin
"idih kepedean lo, gue nungguin lo cuma mau ngomong penting" ucap rose, jimin menatap rose lalu menaikan alisnya seolah bertanya apa
"jadi gini, menurut lo gue cantik gak?" tanya rose pada jimin, jimin menaikan alisnya aneh
"kenapa?" tanya rose
"ngapain lo tanya kegue?" tanya jimin pada rose
"entahlah, lo itukan mantan gue, ya gue tanya ke lo lah, soalnya gue pengen deketin bokapnya si jennie xixixi" rose terkekeh dengan rencananya yang gila terbilang aneh itu
"gila lo, duda mau lo deketin?" tanya jimin
"lah kenapa, dia kaya, ganteng lagi, lumayan kalau mama gue gak kasik gue uang, bisa minta dia" ujarnya, jimin menggelengkan kepala melihat tingkah mantan pacarnya ini
"nah ini ni, jen sini lo bentar" jimin memanggil jennie yang sedang lewat
"ngapa lo panggil gue, suka lo sama gue, gue udah punya taehyung inget itu" ucap jennie ngegas
"masih belum jen, inget juga itu" jennie mencebikan bibirnya kesal
"yaudah ngapain?" tanya jennie
"nih temen lo, pengen jadi mamak tiri lo, lo mau?" tanya jimin sambil menunjuk rose
"hah mamak tiri maksudnya?" tanya jennie bingung
"gue mau nikahin bokap lo boleh gak jen?" tanya rose sambil malu malu kucing, jennie melebarkan matanya sebentar
"lo mau nikah sama papa gue rose?" tanya jennie dan diangguki oleh rose
"boleh kok" jawab jennie enteng
"what" jimin tak menyangka segampang itu
"beneran?" tanya rose senang
"bener, tapi sebelum lo nikah sama papa gue, lo bakal gue kirim keneraka, mau lo" jutek jennie, jennie tidak akan membiarkan papanya memiliki istri baru, setelah mamanya meninggal hanya jennie yang boleh disayang oleh papanya tidak ada yang lain, sedikit egois mungkin tapi papanya juga tidak akan mengecewakan mamanya karena papa sangat menyayangi mamanya.
"bwhhhh mampus lo dikirim keneraka oleh jennie" jimin tertawa meledek kearah rose dan rose hanya cemberut
"udahlah gue mau pergi dulu" jennie pergi, dan baru dua langkah jennie berbalik badan menghadap rose dan jimin.
"gue mau kencan sama taehyung, gue pastiin besok taehyung bakal lebih dekat sama gue, dan jadi milik gue" setelah mengatakan itu jennie pergi begitu saja menyisakan dua orang yang saling pandang.
"gue harap sih bener, kasian juga sahabat gue" rose berguman namun didengar juga oleh jimin, jimin juga berharap itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
blood
RandomGak maksa sih, tapi mampir bentar boleh lah kalau suka jangan lupa vote, thank you