kita

224 21 7
                                    

Akhirnya mereka sampai dikantin yang sedikit sepi karna masih terlalu pagi untuk menghabiskan uang. Mereka taehyung dan jennie memilih duduk sambil menunggu nasi goreng pesanan mereka.

"gimana masih sakit?" tanya taehyung pada jennie yang duduk disebelahnya

"sedikit" ucap jennie

"lain kali jangan lari lari kayak gitu kamu masih belum pulih, nanti kalau luka lagi gimna terus lukanya makin parah, aku gak mau liat kamu sakit lagi" ucap taehyung sambil menatap jennie lekat yang ditatap malah tersenyum.

Selama dua minggu ini taehyung selalu berada disamping jennie, menjaganya dirumah sakit sampai gadis itu pulih, setelah peristiwa yang kelam itu taehyung berjanji akan menjaga jennie apa pun itu karna gadis itu adalah orang yang ia sayang. Dan tepat seminggu kejadian yang membuat jennie masuk rumah sakit, jennie kembali terpukul atas kepergian papanya yang mengkhiri hidupnya di kantor polisi, saat itu kondisi jennie kembali buruk dan membuat taehyung berusaha menenangkan gadis itu.

Flassback

"enggak, papa,, papa gak mungkin pergi, papa" teriak jennie saat mengetahui papanya meninggal karna bunuh diri, ia diberitahu oleh pihak kepolisian yang datang kerumah sakit.

"jennie tenanglah" ucap taehyung sambil memeluk jennie erat

"enggak taehyung, papa aku papa aku gak mungkin pergi" jennie terisak berada dalam pelukan taehyung, ia memang membenci papanya tapi rasa sayang itu lebih besar papanya yang selalu membuat ia bahagia, walau tanpa seorang mama, tapi jennie tak merasa kekurangan ya itu berkat papanya.

"taehyung aku mau papa" ucap jennie lirih ia mulai lelah dan mulai menutup matanya perlahan, taehyung yang kaget langsung memanggil dokter untuk memeriksa jennie.

"jennie aku disini, kamu gak sendiri" ucap taehyung sambil menatap jennie yang tertidur. Seminggu telah berlalu semenjak kepergian papa jennie, dan seminggu juga jennie belum sempat pergi kepemakaman sang papa karena harus pemulihan dan hari ini ia berniat untuk datang kepemakaman sang papa dengan ditemani taehyung, papanya telah dimakamkan dengan bantuan dari taehyung dan juga om lee, karna jennie dan papanya tidak memiliki keluarga lain.

"kamu sudah siap sayang?" tanya taehyung membuat pipinya merona, ini bukan pertama kali tapi dimulai saat mereka menyatakan perasaanya taehyung mulai memanggilnya sayang namun salahkan hatinya terlalu lemah.

"kenapa pipimu merah apakah disini panas" goda taehyung dengan kekehanya

"berhenti taehyung, jangan menggodaku seperti itu" ucap jennie cemberut namun itu terlihat lucu bagi taehyung.

"berhenti taehyung, jangan menggodaku seperti itu" ucap jennie cemberut namun itu terlihat lucu bagi taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"lucu sekali sayangnya aku" taehyung mencubit pipi jennie membuat warna merah itu kembali terlihat.

"ish hentikan" rengek jennie taehyung hanya tertawa, setelah itu mereka pun meninggalkan rumah sakit dan akan mengunjungin pemakaman sang papa.

Flassback off

"makanlah" jennie pun memulai makan nasi gorengnya bersama taehyung, mereka melewati makan bersama sesekali bercanda dan peristiwa itu tidak luput dari pandangan 5 orang yang saat ini berada di depan pintu masuk kantin, mereka berlima memilih untuk pergi kekantin untuk melihat sebuah kebenaran dari apa yang diucapkan jimin dan rose.

"gue gak salah lihat?" tanya jisoo

"ajaib" sambung lisa

"wah pelet apa yang digunaiin jennie" itu jungkook

"ini lo bilang halu" ujar jimin

"ini pasti akal akalan jennie, gue yakin taehyung kepaksa" ucap rose yang masih tidak percaya

"lo bener, pasti cuma taehyung kalah dan syaratnya harus bersikap baik sama jennie" ujar jungkook dan diangguki oleh yang lainya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

bloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang