kebenaran

149 16 2
                                    

Terbangun teringat sesuatu seharusnya ia melakukan ini dari tadi, bergegas mengganti bajunya menggunakan dress putih pendek dan jaket hitam yang membalut tubuhnya, jennie bergegas keluar dari rumahnya menuju rumah seseorang walaupun sudah malam ia akan bertamu karna ini penting.

Sehun dia ingat dia masih mempunyai sehun, seharusnya ia bertanya kepada sehun jennie yakin sehun mengetahui sesuatu, sesuatu yang saat ini mengganjal difikiranya, mobil jennie berhenti dipekarangan rumah sehun, rumah itu sepi seperti tidak berpen...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun dia ingat dia masih mempunyai sehun, seharusnya ia bertanya kepada sehun jennie yakin sehun mengetahui sesuatu, sesuatu yang saat ini mengganjal difikiranya, mobil jennie berhenti dipekarangan rumah sehun, rumah itu sepi seperti tidak berpenghuni jennie mulai mendekati pintu masuk secara perlahan dan membukanya dan untung saja tidak terkunci, saat membuka pintu ia melihat sehun yang sedang terduduk disebuah sopa sambil meremas rambutnya seperti kesal.

"arghhh kenapa malah kacau gini" teriak sehun membuat jennie berhenti dan hanya diam

"gue akan selamati mama, masa bodoh sama nyawa gue" sehun berdiri ingin menuju kamarnya namun terhenti karena melihat jennie yang mematung didepan pintu masuk, sehun kaget untuk apa jennie berada disini malam malam

"jen lo kapan datang?" tanya sehun mendekati jennie

"maksud lo apa sehun?" tanya jennie membuat sehun bingung

"apa?"

"mama lo kenapa?" sehun berhenti dan terdiam saat jennie melontarkan sebuah pertanyaan

"lo denger"

"iya gue denger, lo harus jelasin ke gue sehun, mama lo kenapa?" jennie mendekati sehun dan berdiri berhadapan dengan sehun

"enggak dia gak apa, lo cuma salah denger jen, ayo masuk lo kenapa datang malam" sehun menarik tangan jennie mengajaknya untuk duduk disopa namun ditepis oleh jennie

"bohong lo gak bisa bohongin gue sehun, gue tanya sekali lagi mama lo kenapa, ada apa"

"enggak jen, mama gue gak apa dia baik tadi gue hanya iseng aja" sehun terkekeh untuk menghilangkan keseriusan dalam pembicaraan ini, tiba tiba deringan ponsel sehun berbunyi diatas meja, jennie sempat melirik siapa yang menelpon dan ia lihat itu adalah papanya, sehun mengambilnya dan ingin mengangkat telpon itu namun dihentikan oleh jennie

"angkat disini dan pakai pengeras suara" ucap jennie membuat sehun bingung

"gue angkat disana aja ya, mungkin ini masalah kerjaan lo gak akan ngerti"

"angkat disini gue mau denger suara papa gue" setelah mengatakan itu jennie mengangkatnya

📞  "kau takut sehun, sampai sampai kau lama sekali mengangkat telpon ku" mendengar itu jennie mengerutkan dahinya bingung, apa yang terjadi

📞  "apa yang kau inginkan?" sehun sudah tidak peduli jika jennie mendengar pembicaraanya dengan papa gadis itu

📞 "gampang serahkan perusahaan mu maka mamamu akan ku lepaskan"

📞 "apa yang kau maksud, perusahaan apa?, aku tidak memiliki perusahaan apapun" sehun berteriak membuat jennie kaget

📞 "lucu sekali sehun kau kira aku tidak mengetahui, kau dan keluargamu memiliki perusahaan yang kalian bangun tanpa sepengetahuan ku, dan kau berencana menjatuhkan ku dengan itu, luar biasa penghianatan yang sangat bagus, papamu sudah kubunuh karna berhianat, dan jangan sampai aku membunuh mamamu juga" jennie menutup mulutnya mendengar perkataan itu dari papanya sendiri

📞 "kau,, lepaskan mamaku" sehun berteriak

📞 "gampang, serahkan perusahaan itu maka mamamu akan ku lepaskan, jangan terlalu banyak berfikir sehun, mamamu mukin akan kehabisan nafas, jadi datanglah besok malam aku akan mengirimkan alamatnya, bawa surat surat pentingnya dan ambil mamamu"

Tut tut tut

Panggilan terhenti begitu saja membuat sehun jatuh terduduk disofa dengan pandangan kosong, papanya telah tiada dan mamanya berada dalam ambang kematian apa yang harus ia lakukan, perusahaan itu adalah perusahaan yang ia rintis dari nol bersama keluarganya dan harus berakhir seperti ini, dan ia memutuskan akan menjemput mamanya persetan dengan perusahaan.

"sehun" ucapan itu membuat sehun sadar bahwa disini ada orang selain dirinya jadi jennie sudah mendengar semua itu

"jadi papa" jennie luruh kelantai sambil terisak  ia tidak menyangka bahwa Papanya bisa melakukan itu, sehun mendekati jennie dan memeluk gadis itu yang sedang terisak

"jen" sehun semakin memeluknya erat ia tidak tega melihat jennie seperti ini, gadis ini tumbuh bersama denganya dan apa yang dilakukan oleh papanya membuat gadis ini kecewa.

bloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang