awal yang baru

168 16 5
                                    

Pagi ini adalah pagi yang sangat cerah, membuat seorang laki laki yang baru saja turun dari mobilnya memandang sekitar dengan sedikit tersenyum, jangan lupakan tatapan mata itu yang tak pernah lepas darinya, memandang dirinya kagum dengan pesona yang dikeluarkanya, laki laki itu berjalan sambil mata tajamnya menatap lurus kedepan sampai panggilan menghentikanya.

"taehyung" ya dia adalah taehyung dengan jimin yang memanggilnya berlari dan langsung memeluk sahabatnya.

"lo kemana aja dua minggu gak ada kabar hah, gue kira lo pindah anjir" ucap jimin kesal dengan sahabatnya ini dua minggu belakangan sahabtanya ini tidak ada kabar sama sekali.

"gue ada urusan" jawab taehyung seadanya

"ck, lo gue hampir gila tau gak, lo gak ada kaba—"

"lo kayaknya emang suka ngalangin jalan ya, minggir" ucapan jimin berhenti ketika pandanganya menatap sang mantan berdiri dibelakangan

"eh lo gak liat jalan segitu luasnya" jimin kesal pertama sekolah udah diajak debat sama mbak mantan

"lo emang suka nyari ribut ya pendek" kesal rose menatap tajam kearah jimin, taehyung yang tak ingin ikut campur pun akan pergi sebelum panggilan itu menghentikanya.

"tunggu" teriakan itu membuat taehyung berbalik dan menatap datar gadis yang sedang berlari kehadapanya dengan tergesa gesa.

"selamat pagi sayang" ucap sang gadis sambil tersenyum jangan lupakan dengan nafas yang berantakan akibat berlari tadi

"jen jen, gue kira setelah dua minggu gak ketemu lo bakal move ternyata belum juga" ujar jimin lelah

"jangankan dua minggu sebulan aja dia masih tetap jennie yang bucin taehyung" ucap rose menimpali, jennie hanya menatap datar dua orang yang sedang mengejeknya.

"kenapa lari?" pertanyaan itu membuat jennie tersenyum canggung tapi jimin dan rose mengernyit heran

"kan mau kejar kamu" ucap jennie tersenyum canggung, taehyung menghela nafasnya lalu tersenyum kearah jennie

"udah sarapan?" tanya taehyung dan dapat gelengan dari jennie

"mau sarapan bareng kamu" ucap jennie, taehyung terkekeh melihat jennie cemberut lucu sekali.

"baiklah ayo" taehyung menggenggam tangan kecil jennie mengajaknya menuju kantin dan meninggalkan dua orang yang saat ini syok berat dengan apa yang diliatnya.

"ros, ros" panggil jimin menggunakan tanganya dengan mata masih terfokus dimana jennie yang asik tertawa bersama taehyung

"gue gak mimpikan?" tanyanya dan digelengkan oleh rose

"gak jim, gue juga liat hal yang sama" ucap rose juga menatap kedepan sampai punggung taehyung dan jennie hilang

"wah apaan nih pegang pegangan tangan" seruan itu mengejutkan rose dan jimin serta tangan mereka yang bertautanpun terlepas.

"ish dasar modus lo pendek" ucap rose sembari membersihkan tanganya

"lo juga yang pegang mawar" tak mau kalah jimin

"kalian kenapa sih?" tanya jungkook dan diangguki oleh lisa dan juga jisoo

"oh kalian harus tau, gue liat hal yang mengjutkan, bukan gue aja rose juga liat" ucap jimin dan diangguki oleh rose

"apa?" tanya jisoo

"kalian gak akan percaya tapi ini real terjadi didepan mata gue sama dia" ucap rose menunjuk jimin

"yaudah apa, jangan ajak gue teka teki gini" kesal lisa

"tadi gue sama rose liat taehyung sama jennie—"

"ya terus kenapa?, itu hal biasa kalau taehyung jadian sama jennie baru hal yang mengejutkan" sela jungkook dan diangguki oleh lisa dan jisoo

"gue belum selesai bangsat" ucap jimin

"oke lanjut" suruh lisa

"mereka berdua akur banget tau, kayak orang pacaran, terus taehyung bahkan ketawa bareng jennie" ucap jimin dan diangguki oleh rose

"wah halu lo, mana mungkin"

"serius" ucap rose karena jungkook mengatak ia halu

"udah udah dari pada halu, ini gue mau bagiin sesuatu" jungkook membuka tasnya dan memberikan mereka sebuah undangan

"ultah lo, kayak anak kecil aja pakai segala undangan" ucap jimin lalu membuka undangan itu

"what" ucap jisoo teriak, yang lainya terheran

"kenapa?" tanya rose yang masih memegang undangan yang diberi jungkook

"gak ini gak mungkin, lo bohongkan" ucap jisoo

"hahahaha, aduh kasian banget lo jis" ucap jimin setelah membaca undangan tersebut

"sabar ya jis" ucap lisa sambil merangkul sahabatnya itu.

"tenang aja jis, entar gue kenalin lo cowok lain, pak jin emang bukan jodoh lo" ujar rose setelah membaca undangan pernikahan dari guru matematikanya yang tak lain adalah kakak dari jungkook dan merupakan gebetan jisoo.

"hueee gue belum siap" ujar jisoo dramatis

"lo kok gak bilang kakak lo udah punya pacar" tanya jisoo menatap jungkook

"dia itu bukan pacarnya abang gue, abang gue dijodohin sama ortu gue sama ortu cewek itu" ucap jungkook

"wah kesempatan tuh jis, nanti lo ajak aja pak jin lari dari pernikahanya, pasti pak jin terpaksa" ujar lisa dan diangguki oleh rose

"weh santai, tenang aja abang gue gak kepaksa kok, cewek yang dijodohin itu gak lain adalah sahabat abang gue, dan ya mereka emang saling suka tapi lo tau gengsi bro" ujar jungkook membuat jisoo kembali muram

"udah jis entar gue kenalin sama temen gue mau, dia anak osis lo pasti bakal suka" ujar jimin dan mereka pun pergi berlalu sambil  menenangakan jisoo.

.....
Thank you buat yang udah baca, aku masih bingung sebenarnya mau lanjut apa enggak, kalau lanjut emang gak bisa selalu up, liat entar aja ya

Sekali lagi terima kasih buat yang baca dan masih suka sama cerita aku ini.

OH IYA JANGAN LUPA MAMPIR KE CERITA AKU YANG JENIRA RUBY, THANKYOU

bloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang