"sial sial sial, nilai gue sangat kacau" ucap rose saat ini mereka sedang berada dikantin
"balon ada lima emangnya, meletus balon hijau, terus hati lo kacau?" tanya jennie, dia juga nilainya tidak bagus tapi dia masih santai saja.
"ck. Bukan gitu, butt,,, huaaa kalau mama gue tau, nanti gue gak bisa belanja lagi" rose seakan ingin menangis
"makanya rose belajar, jangan belanja mulu" ucap lisa, rose menatap lisa
"diem lo, gue tau nilai lo lebih tinggi dari gue" lisa tersenyum, hasil kancing bajunya memang tidak menghianatin hasil. Sedangkan jisoo, sudah pasti nilainya tinggi, karna gebetanya guru matematika, ia pun rajin belajar matematika.
"gue duduk sini ya" ucap seseorang dan langsung duduk
"ngapain lo disini, masih banyak tempat kosong anjing" jennie berniat mengusir jimin namun saat melihat taehyung juga menghampiri mejanya, jennie tidak jadi mengusir jimin.
"halo sayang, mau makan apa aku pesenin" ucap jennie menjadi ramah
"bakso sama es jeruk aja cukup kok" buka taehyung melainkan jimin yang menjawab
"gue gak nanya lo bangsat" jennie menatap tajam kearah jennie dan langsung menatap tulus taehyung, diam diam dalam hati taehyung tersenyum melihat tingkah jennie.
"taehyung kamu tau gak, kemarin aku diganggu sama orang" adu jennie pada taehyung
"jijik gue tuh" ucap jungkook, jennie menatap jungkook tajam, jungkook hanya nyengir
"dia mau nganter aku pulang tapi aku tolak" ujarnya lagi, tapi taehyung biasa saja
"namanya kai" sambung jennie dan saat itu baru taehyung menatap jennie
"kai?" tanya taehyung lagi, jennie mengangguk
"kamu kenal?" tanya jennie
"lo jangan deket deket sama dia" ucap taehyung serius
"aku emang gak deket sama dia, makanya aku tolak" ucap jennie, setelah itu tersenyum
"taehyung khawatir sama jennie ya" taehyung menatap jennie melihat mata gadis itu
"lo harus dengerin gue, jangan pernah dekat sama cowok itu, dia jahat" jennie tersenyum dan mengangguk, taehyung juga sedikit tersenyum.
"berasa nyamuk gue disini" ucap lisa
"enggak kok, kan masih ada gue" jungkook yang menjawab
"ternyata gue nyamuknya" ucap jisoo karna hanya dia yang sendiri, tae dan jennie, jungkook lisa dan jimin pasti sama mantanya rose.
Tiba tiba datanglah sehun dengan wajah datarnya menghampiri jennie, dengan cepat.
"jennie" panggilnya, semua orang yang duduk dengan jennie menoleh, melihat siapa yang memanggil jennie
"kenapa?" tanya jennie
"ikut gue sebentar ada yang mau bertemu" ucap sehun
"enggak, suruh dia kesini" ucap jennie
"tapi, g gue gak enak" ucap sehun kembali
"kalau enggak gue gak mau" ucapnya lagi, sehun bingung gimana caranya agar jennie mengikutinya
"baiklah tuan putri saya yang akan menemuimu" ucap seseorang, jennie melebarkan matanya, dan sehun menunduk dan memberi jalan pada orang itu, semua teman teman melihat dengan tatapan takjub namun tidak bagi taehyung.
"dia siapanya jennie" dalam hati taehyung masih menerka, namun satu kata mampu menjawab semuanya
"papa"
Jennie mendekati orang yang ia panggil papa itu, dan memeluknya erat.
"untuk apa papa datang kesini?" tanya jennie
"papa cuma mau pamit sayang, maafkan papa, bisnis papa menunggu" ucapnya sambil membelai rambut putri cantiknya
"bukankah papa baru datang kenapa pergi lagi?" tanya jennie cemberut
"maaf kan papa sayang, ini juga untukmu, okey" memberi pengertian pada putrinya "sekarang peluklah papa sebentar" jennie semakin mengeratkan pelukanya.
"papanya jennie ganteng banget, jennie gak pengen punya mama baru apa ya, gue mau daftar" ucap rose, jimin menatap mantan pacarnya ini dengan sinis.
"dia duda anak satu, seumuran lagi anaknya sama lo" ucap jimin,
" kalau jennienya okey, gas aja lah" rose terkikik sendiri
"baiklah sayang papa pergi oke, jaga dirimu baik baik, papa tidak lama" jennie mengangguk lucu
"sehun" panggilnya pada sehun
"siap tuan" ucapnya menunduk
"jaga putriku, walaupun nyawamu taruhanya" itu adalah kata kata yang selalu papa jennie katakan pada sehun, sehun mengangguk dan setelah itu sehun pergi mengantarkan papa jennie pergi dari sekolah.
#papa jennie
KAMU SEDANG MEMBACA
blood
RandomGak maksa sih, tapi mampir bentar boleh lah kalau suka jangan lupa vote, thank you