ungkapan

193 15 5
                                    

"baiklah om" taehyung menutup telepon dari omnya, tadi om lee mengabari taehyung bahwa ambulance akan segera tiba, sambil memasuki hapenya kedalam saku jaket taehyung melangkah masuk kembali ke rumah itu, untuk melihat perempuan yang dibunuh oleh tuan ji.

Dengan perlahan mendekati sambil melihat lihat beberapa senjata dan lukisan di ruangan itu, namun sebuah pergerakan membuat taehyung berhenti.

'dia masih hidup' ucap taehyung dalam hati, taehyung mempercepat langkahnya menuju wanita yang sedang terbaring itu, sampai didepanya taehyung berjongkok dan betapa terkejutnya dia saat melihat wanita itu adalah jennie.

"jennie" ucap taehyung dan berusaha membangunkan jennie

"jennie kenapa disini" taehyung menepuk pipi jennie agar bangun

"aghh" jennie mulai membuka matanya dan taehyung adalah orang yang ia lihat

"tae" lirih jennie

"jennie kamu kenapa bisa disini" taehyung khawatir ia membuka jaketnya dan berusaha membuat darah diperut jennie berhenti keluar, jennie tersenyum melihat taehyung disini

"tae"

"diamlah jennie, jika kamu semakin bicara tenaga mu akan cepat habis" taehyung berusaha memanggil ambulace untuk datang lebih cepat

"sial apa yang mereka lakukan" taehyung mengumpati hapenya sendiri

"tae maaf" ucap jennie lirih, taehyung menatap wajah jennie yang mulai pucat

"kamu tidak salah jen, ini salah ku" ucap taehyung dan membuat jennie menggelengkan kepalanya

"tae aku—"

"berhentilah bicara jennie" teriak taehyung ia sekarang gelisah ia tidak mau kehilangan jennie

"dengarkan aku, maafkan aku taehyung, aku mencintaimu" ujar jennie semakin lirih

"aku juga mencintaimu jennie jadi bertahanlah, demi aku jennie aku mohon" jennie hanya tersenyum, dan mulai menutup matanya

"jennie, jennie bangun jennie, tidak jangan tinggalkan aku, jennie" teriak taehyung dengan sekuat tenaganya.

......

Tit tit tit hanya itu yang terdengar diruangan serba putih itu, dengan gadis yang terbaring lemah setelah selesai oprasi untuk mengangkat peluru ditubuhnya.

Seseorang masuk dengan perlahan sambil terus menatap gadis yang terbaring itu, mengambil kursi untuk bisa duduk disebelah sang gadis menggenggam tangan sang gadis yang bebas dari selang infus.

"jennie" lirih taehyung sambil menyingkirkan anak rambut dari dahi jennie, menatap gadis itu lekat ia bersyukur karena oprasi semalam berjalan dengan lacar dan keadaanya jennie yang stabil.

"maafkan aku jennie, karna udah buat kamu jadi serperti ini, aku mohon cepat sadar dan kembali tersenyum dan jika kamu sadar aku akan mengabulkan semua permintaan mu"

"apapun itu?" tanya gadis itu selirih mungkin dan membuat taehyung kaget karena mendengar suara bisikan yang sangat kecil.

"jennie" taehyung langsung memanggil dokter untuk memeriksa keadaan jennie, setelah diperiksa dokter keadaan disana sedikit canggung entah apa yang membuatnya.

"sayang" ucap jennie membuat taehyung memandangnya

"ups maaf, kamu pasti risih aku akan ber—"

"jangan berhenti, terus panggil aku sayang aku suka" jawab taehyung membuat jennie melebarkan matanya lalu tiba tiba pipinya menjadi merah karena malu, taehyung terkekeh

"taehyung maaf" ujar jennie lirih

"kamu gak salah jennie untuk apa minta maaf"

"maaf karna gak percaya sama kamu, aku udah tau semuanya dan ya, dia memang pembunuh" lirih jennie memejamkan matanya ia tak sangggup untuk mengucapkan itu

"hey" taehyung mendekat dan memeluk jennie untuk menenangkan gadis itu

"sudah lupakan itu semua, ini sudah berakhir jennie dan ya, papamu sudah mendapatkan hukuman" jennie mendongakan kepalanya menatap taehyung

"dia sudah masuk penjara jennie" jennie kembali terisak ia tidak tau ia bingung, disisi lain ia kecewa dengan papanya namun disisi lain ia sangat menyayangi papanya.

"sudah jennie jangan menangis lagi aku mohon" taehyung menakup wajah jennie lembut dan mengusap air mata jennie menggunakan ibu jarinya.

"sekarang tersenyumlah, lupakan dulu semua itu oke, kamu hanya boleh fokus dengan kesembuhan mu" taehyung tersenyum menatap wajah lucu jennie

"taehyung bolehkan aku meminta sesuatu?" tanya jennie ragu ragu

"tentu, katakan apa yang kau mau" taehyung menatap jennie

"bolehkah kamu menemaniku disini, aku gak mau sendiri" ucap jennie takut takut

"kamu gak sendiri lagi, ada aku jennie, saat ini kamu adalah miliku, dan kamu punya aku" jawab mantap taehyung membuat jennie bingung sedangkan taehyung terkekeh

"baiklah baiklah" taehyung menggenggam tangan jennie dua duanya dan menatap jennie dengan lekat

"jennie" ucap taehyung, jennie hanya diam dan menatap taehyung

"be my girlfriend" jennie melebarkan matanya, apakah ia bermimpi saat ini taehyung mengajaknya berpacaran, taehyung terus menatap jennie yang kaget

"taehyung aku" ucapan jennie terhenti saat taehyung menutup mulutnya dengan sebuah kecupan singkat dan itu semakin membuat jennie ngeblank

"aku tidak bertanya jennie aku menyuruhmu, jadi hanya jawaban iya yang boleh kau sebut" jennie semakin salang tingkah dibuat oleh taehyung, dan jennie pun mengangguk membuat taehyung tersenyum dan memeluk jennie lagi.

"terimakasi jennie, aku berjanji akan membuatmu bahagia" taehyung tersenyum bahagia sama dengan jennie ia juga tersenyum senang dan pada akhirnya tidak sia sia perjuanganya selama hampir tiga tahun untuk mendapatan taehyung dan pada akhirnya ia mendapatkanya.

END.

bloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang