mantan

210 21 1
                                    

Didepan sana, gerbang IHS sudah terbuka dengan lebar, membuat beberapa siswa dan siswi mulai memasuki sekolah mereka. Seperti biasa jika tidak ada keributan, sekolah terasa sepi jadi disinilah dua orang yang sedang bersitatap tajam.

"lo pengen gue bunuh atau gimana hah, makanan gue jatoh, lo tau itu berapa harganya, gue beli mahal pendek" suara lengkingan rose memenuhi sekolah IHS

"gue gak pendek, ini namanya bahenol, gak pendek gak tinggi, itu sempurna, mawar" jimin balik berteriak, "lagian cilok doang lo bilang mahal, palingan lima ribu" sambungnya  menjengkelkan

"lima ribu?, gue belinya enam ribu bangsat" rose memukul kepala jimin dengan keras, sedikit mengaduh namun masih bisa terkekeh

"entar gue beliin yang tujuh ribu mau, ganti rugi gue"

"enggak, sana lo gue males liat wajah sok alim lo, ayo lis" ucap rose, dia bersama lisa ternyata

"idih isi males, dulu aja lo pantengin terus" sindir jimin, rose membalikan badanya dan menatap jimin

"mata gue ketutup debu makanya bisa gue pantengin muka lo itu" sahut rose

"gue jadi kepo deh, kenapa kalian bisa putus?" tanya lisa yang sedari tadi diam

"tanya temen lo, dia duluan yang selingkuh"

"gue?,,," bingung rose, "ya emang sih, dia lebih tampan dari lo makanya gue mau" ucap santai rose, "tapi ini juga salah lo ya, ngapain lo berduan sama wakil ketos itu, pakai pegangan tangan, berarti bukan salah gue kalau gue deketin ketosnya" sambungnya

"tapi guekan gak ada apa apa sama dia, cuma temen" sahut jimin lagi

"ya siapa suruh lo temenan aja sama dia, ajak selingkuh dong, kayak gue ngajak tuh ketos selingkuh"

"oke –oke gue ngerti kenapa kalian putus, rumit juga ya" lisa garuk garuk kepalanya mendengar dua mantan kekasih ini, rose membuang mukanya kesal sama halnya dengan jimin jika mereka sudah bertengkar pasti akan menguras tenaga.

"aduh jis, gue gak tau, lo tanya aja sendiri" tiba –tiba jungkook datang bersama jisoo yang sedang seperti mengemis

"yaelah, jung gue minta tolong, lo gak kasian liat calon kakak ipar lo ini" tanya jisoo dengan wajah imutnya

"gak, malahan gue jijik liat muka lo kayak gitu" tanpa rasa bersalah jungkook mengatakan itu lalu mendekati tiga orang yang sedang menatap mereka.

"kenapa?" tanya jimin

"biasa, pengen ngedeketin abang gue lewat gue" jimin mengangguk karena tau bahwa jisoo menyukai abang dari jungkook

"eh ada lisa, nanti kantin bareng mau gak?" tanya jungkook membuat lisa menunduk malu

"buaya, jangan dengerin lis ayo kita kelas aja" ucap rose lalu menarik lisa.

"reftil, males banget sama lo" ucap jisoo menatap tajam jungkook, karena dia tidak mau membantunya. Jungkook melonggo mendengar ia disebut buaya dan reftil, oleh geng sengklek.

"aduh ternyata gue punya temen buaya, aish" jimin tertawa mengejek jungkook dan jungkook hanya memandang jengkel, setelah itu mereka memilih menuju kelas. Akhirnya setelah beberapa jam pelajaran bel istirahat berbunyi, semua murid memilih keluar kelas untuk makan ataupun pergi kesuatu tempat.

Dan disinilah tiga sekawan tengah berada, dikantin dengan makanan mereka masing–masing,

"tae lo kenapa?" tanya jungkook karena dari tadi taehyung hanya diam saja

"enggak" jawab taehyung, tiba datanglah 3 cewek cantik dan duduk dimeja bersebelahan dengan meja jungkook.

"kiww lisa, cantik banget sih" ucap jungkook dan lisa hanya menunduk malu

"diem lo, bukanya suka temen gue jadi takut" ucap rose sewot

"ngapa lo yang marah, orang gue manggil lisa,,, ouhh atau jangan–jangan lo suka gue ya, ngaku lo kembang, nah jim maaf tapi kayaknya mantan lo suka gue" jungkook tersenyum mengejek

"idih pede banget lo buaya, gue lebih suka buaya asli dari pada buaya jadi –jadian kayak lo" sindir rose, jimin tertawa mendengar ucapa rose tadi jungkook hanya mendengus kesal

"eh btw nih ya, tumben lo bertiga, temen lo yang paling gesrek mana?" tanya jimin, taebyung langsung mengangkat wajahnya dan benar gadis itu tidak ada, pantas saja saat dia masuk kearea sekolah terasa sangat berbeda, biasanya ada panggilan khas dari gadis itu

"gesrek, gue aduin tau rasa lo" ucap jisoo

"emang dia kemana?" tanya jungkook

"nikah mungkin" saut jisoo, entah kenapa taehyung baru mengingat bahwa jennie dijodohkan apa benar yang dikatakan sehun, bahwa mereka akan segera tunangan apakah itu hari ini?, dan dari tadi juga taehyung tidak melihat keberadaan sehun. Bel masuk pun terdengar semua murid memasuki kelas mereka kecuali taehyung, dia memilih pergi kebelakang sekolah.

Duduk di bangku rusak taehyung bersandar pada tembok putih sedikit kotor, menghembuskan nafas lelah.

"siapa itu" taehyung merasa ada orang yang memandanginya diam–diam, taehyung berjalan kearah gudang kosong, untuk melihatnya, namun ia kaget melihat darah yang berceceran dilantai sangat banyak, taehyung mengikuti darah itu, dan menemukan seseorang yang tergeletak dengan bersimpah darah, taehyung mendekatinya dan betapa terkejutnya dia bahwa itu adalah orang yang ikut dalam pembunuhan ayahnya.

"kau,,," taehyung mencengkram kuat kerah baju itu memandanginya dengan tajam, "kau adalah anak buah dari orang yang membunuh ayahku bukan?" orang itu masih sedikit tersadar dan menatap wajah taehyung

"kau,, hhh ka,,u an,,,nak ahhh, t,,,uann kim?" ucapnya terbata bata

"katakan pada ku dimana pelaku pembunuh ayahku" tanya taehyung dengan keras

"dia,,,"

"bangsattt" lelaki itu menghembuskan nafas terakhirnya, tak berapa lama datanglah beberapa anak buah dari tuan lee, atau om taehyung

"tuan?," ucap salah satu dari mereka

"apa yang terjadi?" tanya taehyung

"sebenarnya kami ditugaskan oleh tuan lee untuk membuntuti anak buah tuan ji atau orang yang membunuh ayah anda, namun saya tidak menyaka bahwa anak buah tuan ji, melakukan bunuh diri demi menjaga keberadaan tuan ji" ucap bawahan om lee

"sepertinya ini bukan bunuh diri, pisau ini seperti ditancapkan oleh seseorang agar orang ini tidak membuka mulut, baiklah kalian bawahlah mayat ini pergi dari sekolah" ucap taehyung dan semua anak buahnya mengikuti perintah itu, setelah mereka pergi taehyung terdiam sejenak, memikirkan cara untuk membalas perbuatan kematian ayahnya

"satu –satunya cara, putri mu akan dijadikan umpan" taehyung tersenyum memikirkan rencananya,

"aishh mereka bodoh atau bagaimana, mereka melupakan jejah darahnya" taehyung terpaksa membersihkanya, karna terlalu banyak taehyung mengambil botol dan memasukan sedikit demi sedikit darah itu kedalam botol, menggunakan kain, dan menaruhnya didekat semak–semak, agar ia bisa dengan mudah mengambilnya nanti, taehyung suka mengambil darah karena itu adalah minuman kesuakaan binatang peliharaanya di markas omnya, setelah itu taehyung pergi menuju toilet membersihkan darah yang menempel dibeberapa bagian tubuhnya dan setelah itu menuju kekelasnya.

bloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang