kebenaran

138 10 0
                                    

Dan disinilah jennie sendiri di ruangan yang sedikit temaram, setelah tadi menyuruh sehun untuk pergi bersama mamanya, ia memilih tinggal disini hanya untuk melihat apakah benar papanya bisa membunuh seseorang, karena di mata jennie papanya adalah orang yang baik dan sangat sayang padanya.

"apa itu" jennie berjongkook untuk melihat sebuah gelang emas yang mungkin milik mama sehun, "nanti gue kembalikan" saat akan berdiri tiba tiba ada yang membuka pintu dengan keras, jennie memilih diam dan melihat siapa yang datang.

"papa" gumam jennie masih diam tidak ingin berdiri

"bagaimana yuna, apakah kakimu masih sakit, itu adalah balasan yang telah suamimu lakukan, bisa bisanya dia ingin mehianatiku" ucap papanya, jennie berfikir bahwa papanya mengira ia adalah mamanya sehun karena lampu yang sedikit tamaram, dan jarak diantara mereka juga sedikit jauh.

"sepertinya anakmu itu juga takut untuk datang kesini, terlihat tidak ada tanda tanda kedatanganya" jennie hanya diam dia ingin mendengar sumuanya dari bibir papanya.

Dor

Jennie sedikit meringis karena peluru tembakan dari papanya hanya menggores sedikit tanganya.

"kenapa diam yuna, apakah sakit dikakimu membuat tubuhmu kebal akan luka" papanya tertawa sambil memaikan pistolnya yang ia bawa.

Jennie mengeluarkan air matanya saat papanya bahkan bisa tertawa disaat ia menyakiti lawanya.

"kau tau yuna, putriku jennie sekarang dia sudah tumbuh besar, aku masih ingat saat pertama ia dilahirkan, aku sangat senang bahkan aku berjanji akan memenuhi semua keinginanya apa pun itu, mengingat itu aku meridukan putri kecilku" tiba tiba tuan ji merubah raut wajahnya sendu

"aku tidak tau apa yang akan jennie lakukan saat tau papanya melakukan bisnis gelap seperti ini, aku hanya ingin dia bahagia yuna, hanya itu" jennie yang mendengar itu tak kuasa menahan air matanya jennie tau papanya sangat menyayanginya tapi perbuatan seperti ini jennie sedikit kecewa dengan papanya.

"apa yang harus kulakukan"

Dor, dor

Arghhh

Teriakan itu bergema begitu suara pistol menembus sasaranya, mulai menghidupkan lampu dan saat itu juga tuan ji lemas tak berdaya saat melihat jennie, putrinya tengah terbaring lemas disana dengan darah mengalir dari perutnya.

"je jenie" ucap tuan ji bergetar, ingin menghampiri putrinya namun kaki itu melemah saat mendengar perkataan jennie

"berhenti, jangan mendekat" ucap jennie bersusah payah, ia menahan rasa panas yang menusuk perutnya

"jennie sayang, kau apa yang kau lakukan" tuan ji lemas melihat keadaan putrinya bersimpah darah.

"papa aku membencimu" hanya itu yang keluar dari mulut jennie setelah itu hanya hening dan sunyi, tuan ji bersimpuh dengan tatapan kosong kearah jennie yang sudah tidak ada pergerakan lagi, dia mulai mengeluarkan air matanya tanpa suara dan hanya memandang kosong.

"jangan bergerak" tiba tiba polisi datang dan langsung membawa tuan ji yang saat ini hanya terdiam tanpa menolak sedikit pun, matanya masih kosong menatap dimana jennie berada.

"om apakah dia adalah orangnya?" tanya taehyung saat menunjuk wanita yang tergeletak dengan baju hitam serta topi hitam dengan bersimpah darah.

"iya mungkin, om akan panggil ambulance, serpertinya dia sudah meninggal" om lee dan taehyung memilih keluar dari rumah itu untuk melihat tuan ji.

"terimkasi tuan sudah mengabarkan pihak polisi, untuk menangkap tersangka penjualan senjata" om lee hanya mengangguk bukan karena itu tapi om lee memang ingin memasukan dia kepenjara karena telah membunuh sahabatnya.

"bisakah tua ikut bersama kami untuk sebagai saksi" om lee mengangguk dan ikut bersama pihak kepolisiin dan taehyung akan menunggu ambulance datang setelah itu pergi.

"gue gak tau jen kalau lo denger ini bahwa papa lo ketangkep lo pasti makin benci sama gue" taehyung menghembuskan nafasnya memandangi hapenya untuk melihat sebuah foto yang ia ambil dari sosial media.

"gue gak tau jen kalau lo denger ini bahwa papa lo ketangkep lo pasti makin benci sama gue" taehyung menghembuskan nafasnya memandangi hapenya untuk melihat sebuah foto yang ia ambil dari sosial media

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"cantik"

bloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang