01

826 204 232
                                    

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••

Pagi yang sangat cerah sekarang telah tiba menampakkan matahari baru terbit di pagi hari waktunya para manusia untuk bekerja dan sekolah atau memulai aktivitas tapi untuk sekarang tidak. Sekarang hari minggu banyak manusia tengah berlibur, melakukan olahraga atau mungkin rata-rata banyak yang masih molor bagi anak remaja karena sekolah libur.

Seorang pria telah bangun dari tidurnya, ia beranjak dari kasur lantas pergi ke kamar mandi untuk mandi sesudah itu ia turun kebawah untuk sarapan pagi yang sudah di siapkan oleh pembantu.

Bi Irah melihat anak majikannya turun dari tangga pun langsung menyunggingkan senyum. "Den ini sarapannya sudah siap, sok atuh di makan." suruh bi Irah seraya menata hidangan dan beberapa gelas di meja makan.

"Iya, bibi juga harus makan dulu sebelum kerja biar perut ada isinya." kata pria itu sembari menampilkan senyuman tulusnya sampai lesung pipi terlihat nampak jelas di kedua pipinya. Pria itu ialah Jefran sanjaya.

"Siap atuh den, yaudah bibi tinggal beres-beres dulu di dapur." ucap bi Irah lalu melenggang pergi ke dapur.

Jefran mendudukkan dirinya di kursi meja makan lalu mengambil secentong nasi dan menaruh setengah tumis kangkung udang, ikan goreng serta beberapa lauk ke dalam piring lantas ia pun memakannya dengan tenang.

Selesai menguyah Jefran beralih menatap punggung bi Irah yang tengah sibuk merapikan alat-alat bekas masak dari arah dapur. "Bi, aku mau ngomong." ucap Jefran lalu meneguk air putih hingga tandas.

Bi irah menoleh ke arah meja makan menatap anak majikannya. "Mau ngomong apa den?" tanya bi Irah langsung menghampiri Jefran sambil membawa serbet dapur di pundak.

"Ntar aku mau pergi ke rumah bunda Nara jemput adek udah tiga bulan lebih tuh bocah tinggal di sana gak mau di ajak pulang." jelas Jefran sedikit kesal dengan adiknya.

"Udah ngomong ke non Vera den? ntar aden jemput non Vera ora gelem di ajak pulang kepiye." balas bi Irah.

Ora gelem: tidak mau
Kepiye: gimana

"Nggak bi, langsung aku bawa pulang aja mau gak mau lagian kayak gak punya rumah aja main tinggal di rumah orang, yaudah bi aku pergi dulu." setelah selesai makan Jefran pamit pergi meninggalkan meja makan.

"Iya den hati-hati ojo suka ngebut." tutur bi Irah dan di beri jari jempol oleh Jefran, setelah itu bi Irah membereskan bekas piring dan gelas yang habis di pakai Jefran untuk sarapan pagi.

Ojo: jangan

Jefran bergegas menaiki mobil lantas menjalankan mobilnya ke jalanan aspal saat di pertengahan jalan ia berniat ingin ke supermarket membeli makanan atau buah-buahan untuk bunda dan adiknya.

Jefran memarkirkan mobil di depan langsung masuk ke supermarket mengambil troli belanjaan dan mencari apa yang mau ia beli.

Jefran memilih membeli dua bungkus roti kesukaan bundanya serta madu dan ciki-ciki untuk sang adik. Selekas semuanya sudah, ia pergi ke tempat kasir untuk membayar belanjaan.

LOVE PROCESS (tahap revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang