13

234 127 49
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

[06.43 ]

Di pagi hari Jevan telah bersiap berangkat sekolah menggunakan motor, ia menjalankan motornya menuju ke alamat rumah Vera untuk menjemputnya. Setelah menempuh perjalanan beberapa menit akhirnya sampai, ia turun dari motor lalu berjalan ke arah pintu. Segera Jevan mengetuk pintu rumah Vera setelah menunggu beberapa detik pintu telah di buka oleh sang pembantu, bi Irah.

Bi Irah sedikit heran, tumben ada cowok yang mengunjungi rumah majikannya itu sebab dari dulu tidak pernah ada cowok remaja yang main ke rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bi Irah sedikit heran, tumben ada cowok yang mengunjungi rumah majikannya itu sebab dari dulu tidak pernah ada cowok remaja yang main ke rumah. "Cari siapa den?" tanya bi Irah setelah mendapati tamu yang tidak dirinya kenal.

"Vera ada bi?" tanya Jevan sembari celingak-celinguk mencari Vera di setiap sudut ruangan.

"Ada, sini sok masuk biar bibi panggilin sebentar." bi Irah menjauhi ruang tamu dan sibuk mencari Vera di ruang lain.

Jevan melangkah memasuki rumah Vera, ia langsung duduk di ruang tamu tidak sengaja dirinya bertatapan dengan orang asing yang seumuran padanya.

"Siapa lo?" tanya pemuda itu sembari melangkah mendekati Jevan.

"Temen Vera, lo sendiri siapa?" tanya Jevan balik.

Belum sempat Daniel menjawab ia sudah dipanggil oleh Yona dari arah ruang tengah.

"DANIEL SINI SARAPAN NAK!" teriak Yona dan menghampiri Daniel.

"Loh kamu siapa?" tanya Yona ketika melihat orang asing yang berada di rumahnya. Maklum selama tinggal dua tahun di luar negeri dirinya tak begitu kenal dengan orang-orang di kotanya sendiri lebih-lebih temannya Vera, ia hanya kenal dengan sahabat Vera dan sahabat Jefran tentunya.

Jevan melirik orang di sampingnya itu lalu tersenyum ramah. "Saya temennya Vera tante, salam kenal saya Jevan." ujar Jevan langsung mencium punggung tangan orang yang lebih tua.

"Ooh... kenalin nama tante Yona mamanya Vera." balas Yona seraya mengelus-elus rambut Jevan pelan.

"Saya kesini mau ijin ngajak berangkat sekolah bareng Vera tan, boleh gak?" tanya Jevan pada Yona tanpa ragu karena ia percaya jika dengan sosok ibu maka lebih mudah meminta ijin daripada dengan sosok bapak-bapak.

LOVE PROCESS (tahap revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang