Banyaknya vote dan komen sangat mempengaruhi 😬
###
Eunha keluar dari kamarnya dengan memakai hoddie hitam kebesaran masker dan kacamata hitam. Celana pendek yang tadi dia pakai, sekarang sudah tertutup karena hoddie itu."Aku akan menjelaskan padamu nanti, jadi, tunggu aku di taman itu! Ini mendesak!" Eunha mengerutkan kening mendengar Jungkook berbicara di telpon dengan nada gusar. "Hyeong, aku tidak tau itu sasaeng atau paparazi!"
Perdebatan itu segera berakhir dan Jungkook beralih pada Eunha.
"Kau punya nomor pemilik apartemen kan?" tanyanya, yang langsung disambut dengan anggukan. "Berikan ponselmu. Kita harus memastikan namamu tidak bocor, dan diketahui seseorang yang mengikutiku ke sini."
Eunha memberikan ponselnya pada Jungkook, membiarkan lelaki itu membereskan masalah itu sementara Eunha kembali duduk di meja makan dekat dapur, menyantap sashimi pemberian In Il.
"Jung Eunha, kau masih bisa makan?" Jungkook bertanya dengan nada tidak percaya.
"Memangnya kenapa? Kau sudah memaksa pemilik apartemen untuk menyembunyikan info mengenai pemilik apartemen ini. Memang apalagi yang bisa dilakukan orang itu?" balas Eunha tenang.
"Kupikir kau tidak mau aku terlalu lama di apartemenmu? Atau kau berpikir orang itu tidak akan menyelidiki kalau aku keluar dari sini?" ucap Jungkook, membuat Eunha batas menyuapkan potongan salmon segar ke mulutnya.
"Kau ini benar-benar pembuat masalah!" gerutu Eunha kesal. Perempuan itu kembali memakai maskernya, dan membawa tas ransel kecil untuk tempat dompet, ponsel dan lain-lain sebelum mendekati Jungkook. "Apa kau tau, itu sashimi mahal!"
"Aku akan membelikan gantinya," Jungkook berdecak, setelah itu lah Eunha bisa diajak untuk bekerja sama.
Mercedes Benz Jungkook langsung menuju ke jalan raya, dan Eunha bingung dengan arah yang diambil lelaki itu. Mereka mau kemana? Beberapa kali Jungkook melirik ke arah kaca spion dan berdecak jengkel. Eunha masih diam sampai Jungkook menghubungi seseorang. Nama Junghyuk Hyeong muncul di layar dan Eunha bisa mendengar suara kakak lelaki Jungkook karena speaker dinyalakan.
"Kau sudah sampai?" Jungkook bertanya pada kakaknya, tidak menganggapi sama sekali sapaan Junghyun.
"Iya. Kau dimana? Cepatlah! Aku bisa telat ke kantor," Junghyun menggerutu kesal.
"Tinggal satu lampu merah lagi aku sampai. Siap-siap saja. Orang itu masih mengikutiku," balas Jungkook.
"Hati-hati! Jangan sampai kau menimbulkan kecelakaan lagi--" Jungkook memutuskan sambungan telepon begitu merasa sudah selesai bicara.
"Benar-benar tidak sopan," komentar Eunha, tapi Jungkook tidak menanggapi. Lelaki itu terus saja fokus pada jalan dan seseorang yang mengikuti mereka. "Kita mau kemana?"
"Setelah bertukar mobil dengan kakakku? Aku sedang menimbang-nimbang," Jungkook mengakui. Eunha sepertinya sudah kehilangan moodnya untuk mengobrol, karena perempuan itu memilik membuang muka ke jendela di sampingnya.
Saat mereka akhirnya berbelok cepat ke arah taman, Eunha sudah melihat sosok familiar kakak Jungkook, duduk di kursi taman, disamping mobil Ford Everest Titanium Plus hitamnya. Jungkook turun lebih dulu, menyuruh Eunha tetap di dalam mobil demi alasan keamanan. Begitu transaksi singkat dengan Junghyun selesai, Jungkook menjemput Eunha dan membawanya ke dalam mobil Junghyun. Kakak Jungkook itu tampak sangat kaget melihat adiknya sedang bersama Eunha.
"Aku sudah berjanji akan menjelaskan nanti," Jungkook memperingatkan kakaknya saat lelaki itu menatap mata Eunha lekat. Setelah itu, Jungkook dan Eunha pergi lebih dulu, membiarkan Junghyun di taman dengan senyum yang pelan-pelan merekah. Kakak Jungkook itu segera merogoh kantong dan menghubungi seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute Bunny Club (2022) {✓}
FanfictionSiapapun pernah melakukan kesalahan, dan itu hal yang lumrah. Merasa ngeri dengan masalah yang kita timbulkan juga bisa di maklumi, tapi menyakiti orang lain? Apakah itu masih bisa diterima? Kesalahan demi kesalahan, kesakitan demi kesakitan, tapi d...