Bab 20

661 126 53
                                    

Ayo komen yang banyyaakkkk...

Biar aku semangat nuliss...
###

Jungkook bangun tidur sambil mengerang karena pusing di kepalanya. Kamarnya sunyi dan rapi, hanya kasur yang saat ini masih dia tiduri yang berantakan. Apa yang terjadi? Pikir Jungkook, mengingat-ingat. Setelah dia mengantarkan Cho In Il pulang, Jungkook mampir ke minimarket untuk membeli bir, kemudian minum sampai mabuk di dalam mobil.

Rasa mual yang hebat membuat Jungkook buru-buru berlari ke kamar mandi untuk menguras isi perutnya. Dari sudut mata, lelaki itu melihat Eunha yang juga sedang menatapnya tapi tidak mendekat. Jungkook menoleh ke arah perempuan itu setelah mualnya mereda, mencari tau apa yang sedang dilakukan isterinya. Eunha sedang menggosok gigi dengan pakaian rapi, siap pergi.

"Mampus!" ucap Eunha tanpa suara, hanya menggerakkan bibir dengan cara mencibir. Setelah mengatakan hal itu, kemudian dia keluar dari kamar mandi.

"Kau mau kemana?" Jungkook bertanya, rasa pusing di kepalanya sedikit mereda.

"Ada jadwal tampil di Universitas Jeonju. Urus dirimu sendiri, atau pergilah ke dorm BTS. Aku pergi!" Eunha melambai sekilas sebelum menutup pintu apartemen mereka. Jungkook bahkan tidak punya kesempatan untuk memprotes. Astaga! Perempuan itu sudah hamil empat bulan, kenapa jadwalnya bisa padat sekali?

Jungkook berdecak, memilih menuju dapur untuk mencari obat penghilang pengar dan membuat makanan. Lelaki itu terkejut begitu melihat makanan yang sudah siap di meja makan dengan uap yang masih mengepul. Jungkook nyengir senang dan buru-buru duduk di kursi. Ada memo kecil yang di tempelkan Eunha di meja makan, berisi informasi kemana dia pergi kalau-kalau Jungkook belum bangun.

Lelaki itu mendengus, menyingkirkan memo itu dan bersiap makan. Eunha memasak Jjamppong sebagai menu utama, ada kimchi dan makanan pelengkap lain juga. Jungkook mendesah puas begitu masakan Eunha memenuhi mulutnya.

"Jung Eunha, kau seharusnya menyediakan minum juga!" Lelaki itu tiba-tiba menggerutu, bangkit dari duduknya untuk mengambil minum dari lemari pendingin. Suara ponselnya yang nyaring membuat Jungkook mendengus. "Apa aku tidak bisa menikmati sarapan dengan tenang sehari saja?"

Jungkook kembali ke kamarnya untuk mengambil ponsel, segera menjawab begitu tau manajernya lah yang menelepon.

"Ya? Ada apa?" Ucap Jungkook.

"Apa kau sudah dalam perjalanan ke perusahaan?" Manajernya bertanya dengan nada tidak enak hati.

"Aku sudah setengah jalan," dusta Jungkook tenang. "Kenapa?"

"Pihak Qatar mengundurkan rapat hari ini. Mereka akan membuat jadwal ulang, jadi jadwalmu hari ini kosong. Kau bisa istirahat atau apa," ucap Manajernya itu.

"Belikan aku tiket festival musik," suruh Jungkook tiba-tiba. "Aku tidak mau pulang karena sudah di jalan dan juga tidak mau datang ke perusahaan karena tidak punya urusan. Jadi, belikan aku tiket festival musik!"

"Apa ada festival musik? Dimana?"

"Universitas Jeonju," jawab Jungkook cepat. "Jangan sampai kehabisan, atau aku akan membuat hidupmu susah!" Jungkook mengancam. Manajernya menggerutu sebelum memutuskan sambungan telepon. Reservasi tiket festival yang Jungkook mau sudah terkirim ke ponselnya begitu dia selesai makan. Jungkook tersenyum puas, memilih pergi ke mandi dan bersiap-siap,

###

Menjadi superstar dunia memang banyak untungnya, termasuk bisa datang ke acara festival musik tanpa tiket hingga datang ke belakang panggung untuk menemui artis. Jungkook mengetuk pintu ruang ganti Viviz, dan di sambut oleh keluhan Eunha pada stylist-nya.

Cute Bunny Club (2022) {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang