Biasanya makin sore, komentarnya makin rame, nih! 😁
Duh, nggak terasa, yang dulu baca ceritaku pas masih SMP-SMA sekarang udah pada kuliah/kerja 🤗
Selamat membaca, kesayangan! ❣️
###"Tunggu! Lalu apa gunanya dua pilihan tadi kalau ada kemungkinan Eunha di keluarkan?" Suga juga mengeluarkan suara beberapa saat kemudian.
"Tapi ada kemungkinan dia tetap di Viviz kan?" Balas Shim Yu Ri tenang. "Di pertahankan atau di keluarkan, itu adalah sesuatu yang harus mereka putuskan berdua, mengingat mereka berdua juga yang telah membawa Eunha ke agensi ini."
"Bukankah VIVIZ baru debut? Bahkan belum satu tahun?" Jungkook menyahut, matanya membelalak, menatap Umji dan Sinb penuh harap. Tampaknya, mimpi buruk Eunha akan menjadi kenyataan.
"Benar," sahut Shim Yu Ri, terdengar sama sekali tidak peduli. "Kalian harus menjawabku setelah diskusi ini berakhir. CEO ingin mendengar keputusan secepat mungkin." Shim Yu Ri menoleh kepada Sinb dan Umji dengan wajah tegas.
"Sepertinya mengeluarkan Eunha adalah keputusan paling bijak, kalau aku boleh berpendapat," Rapmon menyela. "Itu akan meringankan masalah ini untuk kedua belah pihak. Kerugian BPM akan bisa ditekan, sementara tidak akan menjadi masalah kalau pernikahan Jungkook dan Eunha diumumkan. Mereka akan aman dari haters atau penggemar fanatik."
"Bisa kah sekali saja kau juga memikirkan perasaan Eunha-eonnie?" Umji kembali bersuara, nyaris putus asa saat menyahuti Rapmon. "Memangnya ini semua salahnya? Kenapa hanya dia yang dipaksa mundur? Kenapa hanya dia yang harus dikorbankan? Jung Eun Bi juga punya mimpi untuk menjadi penyanyi! Kalian sudah pernah menghancurkan mimpinya sekali, dan sekarang akan ada kedua kali?"
"Benar! Dia juga harus pergi kalau kalian ingin Eunha-eonnie meninggalkan kami," Sinb mengidikkan kepala ke arah Jungkook.
"Kalian yang egois kalau tetap mempertahankan Eunha! Pikirkan juga karyawan yang bekerja untuk kalian! Perusahaan kalian!" Jhope menambahkan, memihak Rapmon.
"Kami baik-baik saja," Shim Yu Ri menyahut dengan nada polos. "CEO kami membangun perusahaan ini untuk menghamburkan uang. Jadi, jangan cemaskan soal keuangan kami. CEO juga sudah mengambil keputusan untuk Eunha, tapi Sinb dan Umji juga perlu menjadi dewasa. Mengambil keputusan paling tepat di setiap masalah yang mereka jumpai, supaya mereka menjadi semakin bijaksana."
"Kalian sangat membingungkan," kata Bang Si Hyuk dengan kening mengerut. "Kenapa memberi pilihan saat keputusan sudah dibuat?"
"Keputusan CEO bukanlah hal yang final, jika itu yang membuat anda bingung," Shim Yu Ri kembali menyahut tenang. "Jika Eunha benar-benar terbukti tidak bersalah, kalau dia hanya korban dan Sinb serta Umji berniat untuk mempertahankannya, maka Eunha bisa dipertahankan. Hal yang kita diskusikan saat ini adalah untuk kemungkinan itu."
"Jika Eunha di keluarkan, berarti saat ini kita tengah membuang-buang waktu," V menambahkan dengan nada getir. Hal itu membuat Shim Yu Ri tertawa dan tidak menyahut, seolah membenarkan ucapan V.
Diskusi itu disela oleh ponsel Shim Yu Ri yang berdering nyaring. Asisten CEO BPM itu mengangkat ponselnya, untuk sesaat mengabaikan sekitarnya.
"Kirimkan rekaman CCTVnya padaku sekarang. Kebetulan aku sedang ada meeting mengenai masalah itu," kata-kata Shim Yu Ri akhirnya menarik perhatian Jimin yang sejak tadi diam.
"Apa maksud anda CCTV di club? Tempat Jungkook dan Eunha bertemu di pesta ulang tahun Jihyo Twice?" Tanya Jimin dengan mata membelalak.
Shim Yu Ri meletakkan kembali ponselnya dan tersenyum ke arah Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute Bunny Club (2022) {✓}
FanfictionSiapapun pernah melakukan kesalahan, dan itu hal yang lumrah. Merasa ngeri dengan masalah yang kita timbulkan juga bisa di maklumi, tapi menyakiti orang lain? Apakah itu masih bisa diterima? Kesalahan demi kesalahan, kesakitan demi kesakitan, tapi d...