8ternity

506 80 5
                                    

An Na mengamati saat Eunha keluar dari ruang rekaman. Hari ini dia ikut mamanya bekerja, karena papanya juga sedang sangat sibuk. An Na sebenarnya tidak keberatan di apartemen bersama nanny atau ke rumah kakek-neneknya, tapi hari ini adalah hari special, jadi An Na di bawa pergi bekerja.

Eunha tersenyum ke anaknya yang sedang mengunyah makanan itu, kemudian mendekat untuk berjongkok di depan An Na.

"An belum mengantuk?" tanyanya, mengingat jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, sementara mata An Na masih menatapnya dengan lebar.

"Mama, kita jadi makan kue?" ucapnya, balas bertanya hingga membuat Eunha tersenyum geli.

"Yep! Yerin-imo sudah membelikan kue untuk kita. Ayo pergi?" Eunha mengulurkan tangan supaya An Na bisa menggandengnya, berpamitan pada orang-orang yang membantu rekamannya hari ini sebelum pergi.

"Nanti disana juga ada papa?" An Na bertanya lagi, membayangkan sosok Jungkook berada di dorm Viviz.

"Hmm, sepertinya papa masih bekerja," jawab Eunha. "Nanti kita coba telepon papa, ya?"

An Na mengangguk tanpa protes, mengikuti langkah Eunha menuju mobil Viviz. Sesampainya di dorm Viviz, ternyata Eunha sudah terlambat. Tidak hanya Sinb dan Umji, Yerin, Yuju dan Sowon juga sudah ada disana. Mereka berseru gembira saat melihat An Na yang datang bersama Eunha. An Na tersenyum melihat antusiasme kelima imonimnya itu dan dengan senang hati berlari ke pelukan Sowon yang sudah merentangkan tangan lebar-lebar.

"Yerin-eonnie, kenapa kau pakai baju putih?" tanya Eunha, setengah tersenyum karena menebak Yerin salah kostum.

"Ini salah Sinb!" Yerin menggerutu. "Kenapa memberi tau dress codenya mendadak sekali?"

"Mendadak apanya? Aku sudah mengatakannya sejak semalam. Kau saja yang tidak baca," balas Sinb.

"Aku tidak sempat," Yerin merengek. "Sial sekali! Aku tidak sempat pulang dan ambil baju, langsung ke sini dari tempat syuting!"

"Bisa jaga mulutmu? Disini ada An Na," Sowon menegur, menutup dua telinga An Na, sementara mata bocah itu mengamati Yerin dengan penuh perhatian. Yerin pun tersenyum lebar, kemudian menyentuh gemas kedua pipi An Na.

"Jangan ditiru, ya, sayang? An Cantik! Imo belikan kue untuk An Na!" katanya, berusaha membujuk dan menghapus kata-kata kasarnya dari kepala An Na. Eunha tersenyum saat An Na tersenyum mendengar ucapan Yerin, lalu pergi untuk ganti baju.

"Imo, tadi An makan ice cleam," An Na memberi tau Sowon.

"Oh, ya? An suka ice cream rasa apa?" Sowon balik bertanya, mengamati An Na yang memainkan jemari panjangnya.

"Choco!" An Na meringis lebar. "Vanilla Choco!"

Sowon bergumam dan mencubit pipi An Na gemas, kemudian Umji datang.

"An sudah makan?" tanyanya. "Imo punya salad buah, An mau?"

"Atau mau imo ambilkan kuenya?" Yerin ikut menawari dengan jahil, yakin An Na lebih memilih kue daripada salad buah yang Umji buat.

"An, imo belum peluk dan cium," ucap Sinb, pura-pura cemberut sedih. Yuju yang melihat ekspresi Sinb pun tersenyum geli, lalu mencolek pipi perempuan itu.

"Mama!" An Na memanggil Eunha setelah dibuat kebingungan oleh anggota Gfriend.

"Ya?" Eunha muncul dengan penampilan yang lebih santai, pakaian berwarna hitam seperti sebagian besar anggota Gfriend. An Na melepaskan diri dari Sowon dan berlari ke arah Eunha dengan kedua tangan terangat, minta di gendong. "Kalian membuat An bingung lagi?" tuduh Eunha pada kelima anggota Gfriend.

"Hanya Yerin dan Sinb pelakunya," jawab Sowon. Eunha mencium pipi An Na cepat, tidak menanggapi laporan Sowon, sementara anaknya itu sedang mengamati satu per satu anggota Gfriend. Anak itu kelihatan puas karena tidak ada lagi yang protes atau memperebutkannya. Memilih salah satu dari sekian banyak hal yang dia sukai bukanlah keahlian Jeon An Na. 

###

"Karena bulan depan adalah anniversary Gfriend yang ke 8, kalian keberatan kalau aku membuat vlog sekarang? Anggap saja sebagai hadiah untuk Buddy," tanya Sowon saat semua anggota ditambah An Na sudah duduk di satu ruangan yang sama.

"Ayo lakukan!" jawab Umji.

"Apa An tidak keberatan? Dia kan tidak suka didokumentasikan?" tanya Yuju, mengamati An Na yang sudah sibuk memakan kue.

"Kurasa tidak apa-apa, asal tidak ada kameramen," ucap Eunha sebelum bertanya langsung pada An Na. " An, mama dan imo mau buat video, An tidak apa-apa?"

Wajah An Na langsung berkerut, memandangi sekitar seolah mencari kamera atau kameramen.

"Mama mau kelja?" tanya An Na.

"Tidak, hanya untuk kenang-kenangan saja," Sowon menjawab.

"Atau An mau bobok sekarang?" tawar Eunha.

"An mau telepon papa," sahut An Na. Eunha mengangguk, menggendong An Na ke kamarnya di dorm, lalu menghubungi Jungkook.

Eunha membaringkan An Na di atas tempat tidur, mencoba menghubungi Jungkook sekaligus berharap An Na akan segera tidur. Jujur saja, anggota Gfriend sudah menyiapkan beberapa botol minuman keras untuk malam ini dan tidak baik bagi An Na kalau melihat mereka mabuk.

Rasa was-was Eunha muncul begitu panggilan teleponnya tidak kunjung di respon oleh Jungkook. Lelaki itu memang sudah bilang akan sangat sibuk, tapi biasanya bisa mengangkat telepon sebentar.

Bibir An Na mulai mencebik ke bawah setelah tiga kali panggilan video ke nomer Jungkook tidak mendapat respon. Suara rengekan kecil mulai terdengar begitu An Na mengalihkan pandangan dari ponsel dan memeluk Eunha.

"Papa pasti masih sibuk. Kita kirim pesan saja, ya? Biar nanti papa bisa telepon An," bujuk Eunha, mengetik cepat pesan singkat dan mengirimkannya ke nomer sang suami sebelum kembali menggendong An Na yang menangis kecewa.

"Ada apa? Kenapa An menangis?" Tanya Sowon.

"Ini sudah hampir tengah malam, jadi pasti dia mengantuk," tebak Yuju.

"An mau menghubungi Jungkook, tapi sepertinya dia sedang sibuk," sahut Eunha.

"An, imo kan sudah bilang," ucap Sinb, bangkit berdiri untuk mendekati Eunha dan An Na. "Lebih baik An ganti papa saja!"

"Berhenti memberinya ide aneh!" Umji menyeletuk. "Apa kau tidak sadar kalau kepribadian An tidak seperti anak dua tahun lain? Kau akan membuatnya bertanya-tanya kalau bicara tanpa berpikir."

"Sudah-sudah!" Yerin melerai dan bangkit berdiri untuk menggendong An Na. "Imo punya jus apel, An mau? Anak cantik tidak boleh menangis."

"Kalian tidak punya susu?" Sowon bertanya pada Sinb dan Umji yang masih menjadi penghuni utama dorm Viviz.

"Ada, tapi tidak cocok jika An minum," sahut Umji.

"Dia sudah minum susu. Sebentar lagi juga tidur," balas Eunha.

"Baiklah! Kita tunggu An tidur, lalu mulai merekam vlognya!" Sahut Umji.

###

Happy 8th anniversary 💙💜🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy 8th anniversary 💙💜🤍

I love you

Cute Bunny Club (2022) {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang