Hai....
###
"Apa ada pilihan lain?" Eunha tersenyum muram. "Kurasa, akan sangat egois kalau aku tetap disana. Perusahaan pasti juga berpikir demikian. Selain itu, akan lebih banyak kerugian kalau perutku sudah mulai membesar kan? Tidak, kupikir semuanya sudah tidak ada harapan sejak awal."
"Eonnie, Nona Shim bilang, semua masih bisa didiskusikan," gumam Umji, ikut merasakan kesedihan Eunha. "Mereka juga tidak peduli kalau perusahaan rugi."
Eunha tertawa, merasa ucapan Umji sangat tidak masuk akal dan dia takut untuk berharap. Sudah berkali-kali dia di kecewakan oleh orang-orang yang dulu dia percayai.
"Apakah itu mungkin?" ucap Eunha.
"Kau bisa hiatus dulu sampai melahirkan, kemudian kembali lagi," Sowon memberi saran.
"Lalu bagaimana dengan bayinya? Eonnie, kau pasti sadar betapa sibuknya menjadi seorang idol, kan?" sanggah Eunha lagi. "Tidak mungkin juga menyembunyikan bayi ini selamanya dari media."
"Mungkin akan lebih baik kalau kita membahasnya bersama-sama," suara Rapmon dari ambang pintu kamar Eunha membuat semua orang menoleh. Eunha bisa melihat betapa pucat wajah Jungkook yang tertegun di samping Rapmon, tidak berani menatap Eunha maupun teman-teman perempuan itu. "Ayo ke taman, dan kita mengobrol. Lebih baik kalau kita menyelesaikan semua masalah saat ini juga."
Rapmon dan Jungkook segera menyingkir dari kamar Eunha, dan tidak ada seorang pun yang bergerak setelahnya, sebelum Sowon bangkit berdiri.
"Mau apa lagi sih mereka?" Sinb menggeram rendah, tapi ikut bangkit dan mengikuti Sowon layaknya bodyguard.
Keempat perempuan yang tertinggal pun saling melirik.
"Aku akan mengikuti mereka," ucap Yuju, lalu mengekori Sowon dan Sinb.
"Awas saja kalau mereka macam-macam!" cetus Yerin, geram, juga bergerak keluar dari kamar Eunha.
Umji menatap Eunha yang balik menatapnya dengan pandangan was-was.
"Sepertinya kita juga harus ke sana," gumam Eunha.
"Lebih baik kau tetap disini. Kau baru saja baikan," Umji mengingatkan. "Aku akan menceritakannya padamu nanti."
Eunha menggelengkan kepala, "Bukankah mereka akan membahas tentang aku? Tentu saja sepertinya pokok bahasan mereka bukan hanya itu."
Umji menggigit bibir cemas, masih tidak yakin akan membiarkan Eunha ikut dalam diskusi itu, sementara dia juga tidak bisa tinggal diam, tau kalau kehadirannya cukup berguna untuk meredam pertikaian yang mungkin terjadi.
"Kim Yewon, bukankah aku masih anggota Gfriend?" tambah Eunha yang langsung membuat Umji menyerah. Bukan karena Eunha memanggilnya dengan namas asli, atau dengan mata menyipit berusaha terlihat garang, tapi karena ucapan perempuan itu benar. Eunha masih anggota Gfriend dan situasi perempuan itu lah yang akan dibahas selain masalah yang lain.
"Oke! Aku akan membantumu," kata Umji.
Para anggota BTS sedang menyusun meja panjang dan kursi-kursi yang biasa keluarga besar Eunha pakai untuk makan bersama. Sowon terlihat kaget melihat Eunha bergabung bersama mereka, tapi tidak berkomentar karena yakin Umji telah memikirkan akibatnya. Anggota BTS dan Gfriend duduk saling berhadapan dan Sowon langsung protes keras begitu Rapmon duduk di kepala meja.
"Kau tidak bisa duduk disana," ucap Sowon dengan penuh penekanan.
"Kita perlu seseorang untuk -- "Rapmon mencoba memberi pengertian, tapi Sowon menggelengkan kepala dengan keras kepala.
![](https://img.wattpad.com/cover/325586792-288-k156540.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute Bunny Club (2022) {✓}
FanfictionSiapapun pernah melakukan kesalahan, dan itu hal yang lumrah. Merasa ngeri dengan masalah yang kita timbulkan juga bisa di maklumi, tapi menyakiti orang lain? Apakah itu masih bisa diterima? Kesalahan demi kesalahan, kesakitan demi kesakitan, tapi d...