Ultm: Momen manis terakhir kalian. Silakan di komen sepenuh hati sebelum besok menyesal 😊
###
Eunha bangun dari tidurnya saat langit sudah gelap. Lampu kamarnya juga mati, jadi Eunha mencari ponsel untuk melihat jam. Pukul satu dini hari, Eunha mengerang. Dia tidak akan bisa tidur lagi, itu lah yang Eunha yakini.
Jadi, perempuan itu bangkit dari ranjangnya untuk pergi menuju dapur. Dia lapar. Kening Eunha mengerut saat menemukan samgyetang yang siap untuk dihangatkan tersedia di lemari pendingin. Samar-samar perempuan itu ingat Jeon Jungkook sempat menyinggung masakan itu sebelum dia tertidur di mobil.
"Aku bahkan tidak sadar saat berjalan dari tempat parkir ke kamar," gerutu Eunha, memutuskan untuk memakan samgyetang tersebut. Eunha kira Jungkook sudah tidur di kamar, sehingga saat lelaki itu masuk dari pintu utama, Eunha mengerutkan kening. "Kau darimana?" tanyanya.
Jungkook juga terkejut melihat Eunha berdiri di dapur.
"Dorm BTS. Kau lapar?" sahut Jungkook, berjalan mendekati Eunha. "Duduk saja, biar aku yang hangatkan."
Eunha sama sekali tidak menolak, duduk di kusi kosong sambil mengamati Jungkook yang berjibaku di dapur menggantikannya.
"Kupikir kau sudah tidur," ucap Eunha.
"Aku membantu Rapmon-hyeong menyiapkan debut solonya," balas Jungkook. "Kau mau kubuatkan susu juga?"
Eunha menganguk dan Jungkook mulai bekerja.
"Jeon Jungkook, apa besok kau tidak ada jadwal? Kau tau, terlalu banyak begadang itu tidak baik, kan?" Eunha menegur dengan suara pelan.
"Jangan khawatir, aku bisa tidur di mobil kalau masih mengantuk," balasan Jungkook membuat Eunha mendengus.
"Suka sekali menghancurkan diri sendiri," gerutu Eunha, tapi Jungkook pura-pura tidak mendengar. Tidak tidur satu hari sama sekali bukan kehancuran yang Jungkook takutkan. "Kenapa Rapmon-oppa dulu yang debut solo, dan bukan kau? Kupikir kau akan menjadi kandidat pertama untuk itu?"
"Perusahaan masih takut, kalau itu justru akan membuat mereka rugi," jawaban Jungkook membuat Eunha tertawa keras, dan Jungkook bisa menangkap humor gelap yang saat ini mungkin sedang isterinya tertawakan. "Kau tau sendiri, aku ini troublemaker."
"Untunglah kau masih berguna untuk mereka," tambah Eunha geli.
Jungkook meletakkan masakan yang sudah siap di depan Eunha kemudian membuat wajah meledek ke arah perempuan itu. "Kau mau berkelahi?" tantangnya kesal.
"Memang benar, kan? Untunglah fans mu banyak. Terutama, mereka yang berpikir kalau kau tidak pernah melakukan kesalahan," Eunha terkekeh pelan. "Privilege idol pria. I can't relate."
Wajah kesal Jungkook berubah menjadi tersenyum saat lelaki itu berjalan mendekati Eunha. Meski begitu, Eunha justru meletakkan sendok untuk melindungi dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute Bunny Club (2022) {✓}
Fiksi PenggemarSiapapun pernah melakukan kesalahan, dan itu hal yang lumrah. Merasa ngeri dengan masalah yang kita timbulkan juga bisa di maklumi, tapi menyakiti orang lain? Apakah itu masih bisa diterima? Kesalahan demi kesalahan, kesakitan demi kesakitan, tapi d...