Bab 10

633 131 35
                                    

Siapa yang nungguin???

🙋

Vote dan komennya juga di tunggu yaaa... ❣️

###

Yuju berjalan menuju ruang tertutup di sebuah kafe tempat dia telah melakukan janji temu. Jam masih menunjukkan pukul 10 pagi, dan disini lah Yuju atas undangan seseorang yang tidak dibayangkan oleh orang-orang.

"Park Jimin," Yuju menyapa sekadarnya, tidak terlalu ramah maupun terdengar benci. Lebih seperti seseorang yang ingin membahas tentang bisnis.

Seorang lelaki yang telah dipanggil namanya menolehkan pandangan dari ponsel, berdiri untuk menyambut Yuju.

"Kau datang," Jimin terdengar sangat lega.

"Aku ingin tau masalah ini dari sudut pandang lain," kata Yuju, duduk di hadapan Jimin.

"Apakah Eunha baik-baik saja?" Ekspresi Yuju sempat mengeras sebelum menjawab pertanyaan itu.

"Tidak," katanya. "Mental Eunha tidak stabil karena terlalu banyak mengkhawatirkan hal yang tidak perlu. Dia harus istirahat selama beberapa waktu."

Jimin membuang napas lesu. "Jungkook juga dihajar oleh V," lelaki itu memberi tau, dan Yuju hanya menanggapi dengan senyum kecil seolah berpendapat kalau Jungkook pantas mendapatkannya. "Hari ini dia dan Rapmon-hyeong akan menemui Bang PD untuk membahas masalah ini."

"Kupikir dia sudah memutuskan untuk keluar dari grup?" sahut Yuju. Jimin menggelengkan kepala dan menatap Yuju dengan geram.

"Kau tau tidak semudah itu! Jungkook memiliki posisi fatal di grup!" gumam Jimin, terlihat menahan sabar. Yuju mengangguk setuju.

"Jadi, hanya itu yang ingin kau tau?" Yuju bertanya.

"Choi Yuna, Jungkook bilang, hal itu terjadi saat pesta ulang tahun Jihyo. Apa kau setidaknya tau sedikit mengenai masalah ini? Kau pasti tau, Jungkook tidak akan dengan sengaja melecehkan Eunha, dan tidak mungkin juga Eunha merayu Jungkook. Seperti yang kita semua tau, kalian membenci kami. Tidak masuk akal bagiku, jika alasannya dua hal itu," cerocos Jimin.

"Kami bahkan belum mendengar cerita apapun karena Eunha masih tidak sadarkan diri," gumam Yuju, terdengar sinis meski nada ya tenang. "Jadi, begitukah yang Jungkook bilang? Eunha merayu ya?" Yuju mendengus geli.

"Tidak. Jungkook bilang dia tidak ingat apa-apa dan berspekulasi kalau mereka sama-sama mabuk!" Jimin membantah tegas.

"Tapi aku melihat Jungkook menyeret Eunha keluar club," ucap Yuju dengan nada ringan. "Aku mungkin datang terlambat, tapi Jungkook menyeret Eunha pergi dari lokasi pesta. Entah mereka benar-benar mabuk, atau Jungkook memang senang memanfaatkan keadaan."

"Choi Yuna! Jaga mulutmu!" Jimin membentak marah, sementara Yuna menyeringai lebar.

"Kenapa? Tidak percaya? Kau bisa memeriksa cctv di club itu. Aneh sekali kalian belum berusaha menyabotasenya," Yuju tertawa datar.

"Kau ada disana! Kenapa tidak mencoba memisahkan mereka? Kau punya kesempatan untuk itu!" tuduh Jimin geram.

"KARENA AKU JUGA MEMPERCAYAI JUNGKOOK, SIALAN!" Yuju membentak, dalam sedetik ekspresi tenangnya berubah dengan emosi. Mata besar Yuju berkaca-kaca. "Aku juga tidak berpikir Jungkook bisa melakukan hal sekeji itu pada Eunha!"

Jimin terpaku kaget, tidak menyangka Yuju akan memberinya jawaban seperti itu. "Seharusnya aku tidak senaif itu dan lebih mempercayai penilaian anggota Gfriend yang lain. Mempercayai kalian adalah hal yang mustahil!" Kata Yuju tajam.

"Kau tidak memblokir nomerku, dan mau datang menemuiku, apa artinya kau juga percaya padaku?" Tanya Jimin, mengalihkan topik pembicaraan.

"Aku hanya berpikir tidak ada alasan bagiku untuk melakukannya. Kita tidak memiliki urusan secara pribadi, atau bahkan sedekat itu," jawab Yuju. Jimin menganggukkan kepala setuju.

Cute Bunny Club (2022) {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang