Bab 36 TROS

615 75 11
                                    

Angin laut pesisir Busan menerpa cukup keras sore itu. Jungkook menggandeng An Na, sesekali bermain kejar-kejaran dengan ombak hingga membuat keduanya tertawa geli.

"Papa! Papa!" An Na mengangkat kedua tangan, meminta Jungkook untuk menggendongnya. Lelaki itu mengangkat tubuh An Na, tapi dengan main-main ingin menceburkan anaknya ke laut. An Na menjerit karena itu.

"An, mau naik kapal sama papa?" Jungkook menawarkan, menatap beberapa kapal pesiar berjenis fairline yacth yang sedang membawa para turis berkeliling itu dengan penuh minat.

"Tidak mau," sahut An Na, menggelengkan kepala. "Papa, lihat! Tangkap ikan!"

Jungkook menoleh, mencari hal yang membuat anaknya tertarik dan menemukan beberapa orang yang memancing di tengah laut menggunakan perahu kayuh. Lelaki itu menunduk, mengangkat satu alisnya, terkejut.

"An mau memancing?" Lelaki itu bertanya ragu.

"Mm!" jawab An Na, mengangguk yakin.

Jungkook tersenyum sedikit, tidak mengira An Na lebih tertarik untuk berpetualang dengan perahu kayuh daripada menikmati pemandangan laut dengan mini yacht. Lelaki itu menyewa satu perahu mini, mendudukkan An Na di satu sisi sementara dia berada di tengah untuk mengayuh dari dua sisi kapal. 

Jungkook mengajari An Na cara memancing, memberi bocah itu alat pancing kecil agar bisa digunakan sendiri.

"An, ayo semangat memancing! Kalau An dapat ikan, nanti biar nenek yang masak," kata Jungkook memberi semangat.

"Papa, ini apa?" An Na menunjuk heran pada kamera gopro yang terpasang di depannya.

"Gopro," jawab Jungkook, menahan senyum saat wajah An Na mengerut ingin tau.

"Apa itu?" tanyanya lagi.

"Kamera, An. Kamera," sahut Jungkook. An Na menanggapi dengan mengeluh, tapi dengan cepat memilih untuk mengabaikan kamera itu.

"Papa, bibi itu menangkap gulita!" An Na memberi laporan lain, menunjuk pada seorang bibi yang muncul dari dalam laut, baru saja selesai menyelam.

"Apa kau cucu Tuan Jeon?" bibi asing itu bertanya dengan ramah pada An Na setelah berenang mendekat.

"Ya! Salam kenal!" sahut An, membungkukkan badannya dengan hormat.

"Astaga! Anak manis! Anak baik!" bibi itu memuji gemas. "Bibi menangkap gurita dan beberapa kerang. Ambil dan makanlah yang banyak supaya cepat besar, ya?"

An Na menjawab antusias, sorot matanya yang berkilat senang sama sekali tidak bisa di bohongi.

"Apa tidak apa-apa? Bibi sudah bekerja keras mengambil ini," tanya Jungkook, tidak enak hati.

"Tidak apa-apa, aku sudah menangkap cukup banyak," sahut bibi itu.

"Bibi, apa ailnya dingin? Apa bibi kedinginan?" An Na ikut bertanya.

"Tidak, bibi baik-baik saja."

"Papa, An mau lihat ikan," pinta An Na, mendongak menatap Jungkook tapi tangannya menunjuk ke lautan.

"An tidak bisa melakukannya sekarang," sahut Jungkook setelah bibi itu pamit. "An tidak punya baju ganti, dan ada alat-alat khusus kalau mau menyelam. An lihat apa yang dipakai bibi tadi, kan?"

An Na cemberut, tapi tidak keras kepala. Jungkook kembali mengalihkan perhatian anaknya ke alat pancing yang sama sekali belum bergerak sejak tadi.

###

Perempuan bercelana hitam panjang, dengan baju croptop berwarna biru, rambut pirang yang digulung mendekati bibir pantai sambil menyipitkan mata.

"Dimana mereka?" Eunha bertanya pada kameramen yang saat ini menyoroti wajahnya. Setelah mendapat petunjuk, Eunha menyipitkan mata dan tertawa begitu menemukan lokasi suami dan anaknya sedang memancing. 

Cute Bunny Club (2022) {✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang