Sesederhana itu Mencintaimu (Selesai)

Prolog

Maya :

Diam-diam aku sangat mengaguminya, Emir, sang idola para dosen di kampus kami. Dia pemuda yang sangat baik, pekerja keras dan berprestasi. Meski dari keluarga miskin yang hidup di pegunungan tapi isi kepalanya melampaui usianya. Sambil kuliah dia bekerja apa saja, mulai dari jualan sosis, jus, hingga nasi goreng. Semua itu ia lakukan sepulang kuliah hingga pukul sepuluh malam.

Meski hari-harinya sangat sibuk, bahkan tak ada waktu untuk sekedar membaca buku, namun Emir tetap menjadi mahasiswa terbaik di kampus kami. Bahkan dulu saat masih SMA dia pernah bekerja sebagai pembantu di rumah seorang dokter, semua dia lakukan agar tetap bisa sekolah.

Emir sang inspirator hidupku. Aku tidak butuh motivasi apa pun dari luar sana, cukup dengan melihatnya sudah membuatku semangat mengejar impian. Sebab itu kuputuskan untuk bekerja pada Emir, membantunya jualan nasi goreng di jalanan dekat kampus kami. Aku ingin belajar banyak hal darinya, juga ingin menjadi yang pertama mendukungnya dalam keadaan apa pun.

Emir :

Bagaimana pun aku harus selesai skripsi dan mendapat pekerjaan sebelum wisuda. Tentu ini sedikit sulit, tapi aku yakin bisa. Aku tidak sama dengan anak-anak orang kaya yang punya privilege, aku anak orang miskin tak berpendidikan tinggi, bahkan bapak dan ibuk hanya lulusan SD. Aku harus bekerja lebih keras dari siapa pun.

Aku yakin bisa fokus dan menepis segala bentuk perasaan melankolis yang datang. Aku harus bisa melupakan semua, termasuk perasaanku padanya, Hanin.
Jujur sebagai lelaki aku juga punya rasa, apa lagi pada gadis yang begitu mengagumkan seperti Hanin. Dia memperlalukanku dengan baik, tidak melihat latar belakangku. Semua itu menumbuhkan harapan dan rasa yang mulai tumbuh mendalam.
Terkadang aku ragu, apa sungguh aku bisa fokus??

New novel..
Semoga teman-teman berkenan baca dan doakan saya bisa menyelesaikan hingga akhir 🙏🙈